Ada Kerupuk Raksasa Nih Olahan Ibu-Ibu PKK di Kobar
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kerupuk raksasa bernama “Sorgum Dewa” menjadi buah bibir masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Ukurannya yang sangat besar menjadi produk olahan fenomenal di Kabupaten berjuluk Marunting Batu Aji ini. Penciptanya adalah ibu-ibu tim Penggerak PKK Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pangkalan Dewa, Roihatul Jannah mengatakan, kerupuk Sorgum Dewa diciptakan berawal dari sebuah guyonan di Desa Pangkalan Dewa.
"Awal mula membuat kerupuk ini dari guyonan (candaan) untuk dipersembahkan kepada Pak Camat pada sebuah acara. Kita buat kerupuk yang ukurannya jumbo ternyata dari guyonan itu malah mendapat respon baik," ujar, Minggu (20/9/2020).
Kerupuk diolah oleh ibu ibu PKK Desa Pangkalan Dewa melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Kerupuk raksasa ini juga sudah menjadi usaha masyarakat setempat yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Meskipun terbilang baru, namun pesanan mulai banyak. Bahkan sudah mulai kewalahan untuk mengirim kerupuk raksasa tersebut ke sejumlah daerah," kata dia.
Prosesnya menurut Roihatul memerlukan waktu dan cuaca. Karena jika tidak di mjemur dengan cuaca panas maka kerupuk sulit untuk mengembang. ( BACA JUGA: KPU Medan: Kami Siap Jika Pilkada Ditunda atau Tetap Dilaksanakan Desember 2020)
Untuk membuatnya, bahan-bahan yang harus disiapkan antara lain tepung tapioka, tepung Sorgum, bumbu sesuai selera, garam dan air secukupnya. Setelah menjadi adonan kemudian dikukus. Setelah selesai kemudian dibentuk supaya bisa berukuran besar lalu dijemur.
"Awalnya membuat kerupuk ini bingung mencari wajannya (tempat penggorengan) maklum karena ukurannya jumbo jadi harus memesan penggorengan jumbo juga,” sebutnya
Ia mengatakan, pertama kali mencoba menggunakan tempat penggorengan yang besar, kaget sekali menggoreng harus menggunakan puluhan liter minyak goreng.
"Awalnya kita isi 40 liter, ternyata masih kurang, terus kita tambah menjadi 50 liter masih kurang juga, akhirnya kita tambah lagi berkisar 70 literan baru bisa," tuturnya sembari menceritakan pengalamannya. (BACA JUGA: Kabar Baik, Korban Meninggal COVID-19 di Tapsel Nihil)
Untuk harganya sendiri berkisar Rp55 ribu isi dua kerupuk raksasa. Sedangkan yang ukuran normal harga relatif normal seperti kerupuk-kerupuk biasanya.
Sementara soal bahan dasar ternyata juga dibudidayakan oleh masyarakat Pangkalan Dewa. Sehingga tak perlu khawatir bahan kerupuk Sorgum Dewa kehabisan stok.
"Masyarakat banyak yang menanam, dan kini mulai banyak dilirik petani karena Sorgum ini juga bisa untuk beragam makanan, seperti madu mongso, stik, bubur, dan semua makanan lainnya bisa menggunakan Sorgum,” pungkasnya.
Ukurannya yang sangat besar menjadi produk olahan fenomenal di Kabupaten berjuluk Marunting Batu Aji ini. Penciptanya adalah ibu-ibu tim Penggerak PKK Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pangkalan Dewa, Roihatul Jannah mengatakan, kerupuk Sorgum Dewa diciptakan berawal dari sebuah guyonan di Desa Pangkalan Dewa.
"Awal mula membuat kerupuk ini dari guyonan (candaan) untuk dipersembahkan kepada Pak Camat pada sebuah acara. Kita buat kerupuk yang ukurannya jumbo ternyata dari guyonan itu malah mendapat respon baik," ujar, Minggu (20/9/2020).
Kerupuk diolah oleh ibu ibu PKK Desa Pangkalan Dewa melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Kerupuk raksasa ini juga sudah menjadi usaha masyarakat setempat yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Meskipun terbilang baru, namun pesanan mulai banyak. Bahkan sudah mulai kewalahan untuk mengirim kerupuk raksasa tersebut ke sejumlah daerah," kata dia.
Prosesnya menurut Roihatul memerlukan waktu dan cuaca. Karena jika tidak di mjemur dengan cuaca panas maka kerupuk sulit untuk mengembang. ( BACA JUGA: KPU Medan: Kami Siap Jika Pilkada Ditunda atau Tetap Dilaksanakan Desember 2020)
Untuk membuatnya, bahan-bahan yang harus disiapkan antara lain tepung tapioka, tepung Sorgum, bumbu sesuai selera, garam dan air secukupnya. Setelah menjadi adonan kemudian dikukus. Setelah selesai kemudian dibentuk supaya bisa berukuran besar lalu dijemur.
"Awalnya membuat kerupuk ini bingung mencari wajannya (tempat penggorengan) maklum karena ukurannya jumbo jadi harus memesan penggorengan jumbo juga,” sebutnya
Ia mengatakan, pertama kali mencoba menggunakan tempat penggorengan yang besar, kaget sekali menggoreng harus menggunakan puluhan liter minyak goreng.
"Awalnya kita isi 40 liter, ternyata masih kurang, terus kita tambah menjadi 50 liter masih kurang juga, akhirnya kita tambah lagi berkisar 70 literan baru bisa," tuturnya sembari menceritakan pengalamannya. (BACA JUGA: Kabar Baik, Korban Meninggal COVID-19 di Tapsel Nihil)
Untuk harganya sendiri berkisar Rp55 ribu isi dua kerupuk raksasa. Sedangkan yang ukuran normal harga relatif normal seperti kerupuk-kerupuk biasanya.
Sementara soal bahan dasar ternyata juga dibudidayakan oleh masyarakat Pangkalan Dewa. Sehingga tak perlu khawatir bahan kerupuk Sorgum Dewa kehabisan stok.
"Masyarakat banyak yang menanam, dan kini mulai banyak dilirik petani karena Sorgum ini juga bisa untuk beragam makanan, seperti madu mongso, stik, bubur, dan semua makanan lainnya bisa menggunakan Sorgum,” pungkasnya.
(vit)