Helikopter BNPB Jemput Sampel Swab 62 Anggota TNI dari Sumba Timur
loading...
A
A
A
SUMBA TIMUR - Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbang ke Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menjemput 62 specimen atau sampel swab yang diambil dari anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang betugas di Komando Distrik Militer (KODIM) 1601 Sumba Timur.
(Baca juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Normal, Polisi Belum Mau Observasi Tersangka Alfian Andrian)
Ini untuk kali kedua helikopter melakukan pendaratan untuk menjemput swab di halaman belakang Polres Sumba Timur. Total sudah 82 sampel yang diambil, termasuk sampel warga sipil.
(Baca juga: Makam Bayi yang Diduga Korban Aborsi Dibongkar Polisi)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Jonker Telnoni kepada media menjelaskan, sampel swab yang dijemput selain merupakan milik para anggota TNI AD, juga 15 sampel lainnya merupakan sampel swab yang diambil dari tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi RSUD.
Tak hanya itu, turut pula dikirimkan enam sampel swab milik pasein positif yang hingga masih jalani perawatan di ruang isolasi RSUD Umbu Rara Meha, dua sampel warga yang kontak erat dengan pasein 013 dan keluarganya, serta satu sampel lainnya merupakan sampel swab warga yang kontak erat dengan pasien 020.
Dandim 1610 Sumba Timur, Letkol (Czi) Dwi Joko yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya 62 sampel anggota TNI yang dijemput dan dikirmkann untuk diuji di RSUD WZ Johanes - Kupang. Dwi menjelaskan, dia melakukan pengambilan sampel swab pasca kepulangan sejumlah anggotanya dari Bali.
“Betul, kemarin saya laksanakan swab untuk antisipasi, walaupun satu sudah negatif, ini kepulangan sudah lama bukan baru. Karena rupanya sebelum berangkat ke Kupang diberikan waktu pesiar di Bali,” tulis Dwi dalam pesan WhatsApp.
Terkait tindak lanjut dari pengambilan swab, Dwi menjelaskan, tetap melakukan tindakan antisipatif lainnya berupa karantina. Dalam proses itu, kata dia, prajurit TNI – AD dimaksud dikarantina pada sejumlah tempat terpisah untuk meminalisir penyebaran manakala diantaranya ada positif akan lebih mudah diawasi dan dikenai tindakan lanjutan.
Lokasi karantina pada para prajurit yang telah diambil sampel swab tersebar pada Koramil 01 – Lewa, Koramil 02 Melolo, Koramil 03 Mangili, Koramil 05 Kota dan mess Makodim. Selama karantina, lanjut Dwi, para prajurit bebas atau tidak melaksanakan kegiatan kedinasan namun tetap wajib menjaga kondisi fisiknya.
(Baca juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Normal, Polisi Belum Mau Observasi Tersangka Alfian Andrian)
Ini untuk kali kedua helikopter melakukan pendaratan untuk menjemput swab di halaman belakang Polres Sumba Timur. Total sudah 82 sampel yang diambil, termasuk sampel warga sipil.
(Baca juga: Makam Bayi yang Diduga Korban Aborsi Dibongkar Polisi)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Jonker Telnoni kepada media menjelaskan, sampel swab yang dijemput selain merupakan milik para anggota TNI AD, juga 15 sampel lainnya merupakan sampel swab yang diambil dari tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi RSUD.
Tak hanya itu, turut pula dikirimkan enam sampel swab milik pasein positif yang hingga masih jalani perawatan di ruang isolasi RSUD Umbu Rara Meha, dua sampel warga yang kontak erat dengan pasein 013 dan keluarganya, serta satu sampel lainnya merupakan sampel swab warga yang kontak erat dengan pasien 020.
Dandim 1610 Sumba Timur, Letkol (Czi) Dwi Joko yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya 62 sampel anggota TNI yang dijemput dan dikirmkann untuk diuji di RSUD WZ Johanes - Kupang. Dwi menjelaskan, dia melakukan pengambilan sampel swab pasca kepulangan sejumlah anggotanya dari Bali.
“Betul, kemarin saya laksanakan swab untuk antisipasi, walaupun satu sudah negatif, ini kepulangan sudah lama bukan baru. Karena rupanya sebelum berangkat ke Kupang diberikan waktu pesiar di Bali,” tulis Dwi dalam pesan WhatsApp.
Terkait tindak lanjut dari pengambilan swab, Dwi menjelaskan, tetap melakukan tindakan antisipatif lainnya berupa karantina. Dalam proses itu, kata dia, prajurit TNI – AD dimaksud dikarantina pada sejumlah tempat terpisah untuk meminalisir penyebaran manakala diantaranya ada positif akan lebih mudah diawasi dan dikenai tindakan lanjutan.
Lokasi karantina pada para prajurit yang telah diambil sampel swab tersebar pada Koramil 01 – Lewa, Koramil 02 Melolo, Koramil 03 Mangili, Koramil 05 Kota dan mess Makodim. Selama karantina, lanjut Dwi, para prajurit bebas atau tidak melaksanakan kegiatan kedinasan namun tetap wajib menjaga kondisi fisiknya.
(zil)