Siap-siap, Tahun Depan Tarif Tol Makassar Bertambah Rp5.000
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pengoperasian Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau Jalan Tol Layang AP Pettarani Makassar akan berdampak pada kenaikan tarif tol lain yang telah ada di Kota Makassar. Direktur Teknik dan Operasional PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), Ismail Malliungan tak menampik adanya penyesuaian tarif tol ini. Baca : Tarif Tol Layang Berlaku Februari 2021, 4 Gerbang Lainnya Menyesuaikan
Kata Dia, karena Jalan Tol Layang Pettarani tidak dibangunkan gerbang tol, maka penyesuaian tarif baru berlaku di empat gerbang tol yang existing dengan tol seksi 3. "Transaksi pembayaran tol akan dilakukan di gerbang tol yang ada. Jadi ada empat gerbang tol yang akan dilakukan penyesuaian tarif dengan adanya pembangunan tol layang," sebut Ismail saat konferensi pers secara virtual, kemarin.
Empat titik gerbang tol yang dimaksud, diantaranya gerbang tol Cambayya, Kaluku Bodoa, Tallo Timur, dan gerbang tol Parangloe. Dari tarif yang sebelumnya Rp4.000, diestimasikan akan bertambah Rp5.000 sekali masuk pada tiap gerbang tol tersebut.
PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) yang merupakan investor atas proyek ini, telah menghitung pemberlakuan tarif yang dimaksud. Dengan merujuk pada besaran nilai investasi atas proyek ini senilai Rp2,243 triliun.
"Estimasi kita yang tarif tol awalnya Rp4.000 sekarang untuk golongan 1, sekarang berubah menjadi Rp9.500. Tapi ini akan fiks jika sudah ditetapkan Kementerian PUPR yang jadi dasar pemberlakuan itu," urai dia.
Meski begitu, pemberlakuan pengenaan tarif baru tol ini ditargetkan berlaku pada Februari 2021. Kata Ismail, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memfungsikan tol layang ini tanpa penyesuaian tarif baru jika mulai dioperasikan Oktober mendatang.
"Berarti nanti ini akan ada satu tahapan untuk jalan difungsionalkan tanpa ada pengenaan tarif baru. Jadi ada empat bulan untuk menikmati jalan tol dengan masih menggunakan tarif yang ada sekarang ini," ucap Ismail.
Sementara konstruksi Jalan Tol Layang Pettarani progresnya mencapai 99,22%. Pengerjaan sudah masuk tahap finalisasi untuk perampungan marka jalan, drainase, hingga penerangan jalan umum. Ismail berharap akhir September sudah bisa rampung.
"Waktu kunjungan lapangan bapak gubernur minggu lalu, kami laporkan agar beliau berkenan mengundang presiden meresmikan tol layang ini. Semoga bulan Oktober yang tanggalnya masih dikoordinasikan, akan mengupayakan kehadiran presiden untuk diresmikan," tutur dia.
Selain merampungkan tol layang (atas), pihaknya juga tengah mengerjakan jalan arteri ruas Jalan AP Pettarani (bawah). Pengembalian kembali kondisi jalan bawah tol ini baru bisa ditarget selesai akhir Desember 2020.
"Untuk pekerjaan jalan arteri Jalan Pettarani baru sedang gencar-gencarnya kita lakukan. Itu progresnya 39,82%. Itu kita targetkan akan selesai akhir tahun atau tanggal 31 Desember 2020," ujar Ismail. Baca Juga : Bulan Depan, Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Tol Layang Makassar
Sekadar diketahui, pembangunan tol layang atau Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 ini sepanjang 4,3 kilometer memiliki nilai investasi Rp2,243 triliun. Jalur tol ini menghubungkan bagian Selatan Kota Makassar dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, Bandara Sultan Hasanudin, dan pesisir selatan wilayah Sulsel.
Pembangunan proyek dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jalan Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jalan Boulevard Panakkukang, Jalan Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jalan Sultan Alauddin. Dengan tergabungnya Jalan Tol Layang AP Pettarani dengan jalan tol existing ini, maka seluruh ruas tol Seksi I hingga Seksi III akan menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 kilometer.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah telah melakukan peninjauan lapangan progres pembangunan tol layang ini, Rabu (09/09/2020) lalu. Dalam kunjungannya, Nurdin sesumbar tol layang rencananya bakal diresmikan dengan proyek strategis Pemprov Sulsel lainnya.
Proyek yang dimaksud, diantaranya Bandar Udara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja. Sementara proyek lainnya, sifatnya peresmian groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunannya, seperti Stadion Mattoanging dan twin tower yang terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
"Insyaallah rencana pada bulan Oktober. Semuanya bersamaan supaya bapak presiden tidak bolak-balik. Kita kumpulkan semuanya, sekaligus diresmikan, juga groundbreaking untuk kelanjutan pengerjaan jalan tol Pettarani ," harap Nurdin. Baca Lagi : Tahun Depan, Empat Simpang Jalan di Makassar Terapkan ATCS
Kata Dia, karena Jalan Tol Layang Pettarani tidak dibangunkan gerbang tol, maka penyesuaian tarif baru berlaku di empat gerbang tol yang existing dengan tol seksi 3. "Transaksi pembayaran tol akan dilakukan di gerbang tol yang ada. Jadi ada empat gerbang tol yang akan dilakukan penyesuaian tarif dengan adanya pembangunan tol layang," sebut Ismail saat konferensi pers secara virtual, kemarin.
Empat titik gerbang tol yang dimaksud, diantaranya gerbang tol Cambayya, Kaluku Bodoa, Tallo Timur, dan gerbang tol Parangloe. Dari tarif yang sebelumnya Rp4.000, diestimasikan akan bertambah Rp5.000 sekali masuk pada tiap gerbang tol tersebut.
PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) yang merupakan investor atas proyek ini, telah menghitung pemberlakuan tarif yang dimaksud. Dengan merujuk pada besaran nilai investasi atas proyek ini senilai Rp2,243 triliun.
"Estimasi kita yang tarif tol awalnya Rp4.000 sekarang untuk golongan 1, sekarang berubah menjadi Rp9.500. Tapi ini akan fiks jika sudah ditetapkan Kementerian PUPR yang jadi dasar pemberlakuan itu," urai dia.
Meski begitu, pemberlakuan pengenaan tarif baru tol ini ditargetkan berlaku pada Februari 2021. Kata Ismail, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memfungsikan tol layang ini tanpa penyesuaian tarif baru jika mulai dioperasikan Oktober mendatang.
"Berarti nanti ini akan ada satu tahapan untuk jalan difungsionalkan tanpa ada pengenaan tarif baru. Jadi ada empat bulan untuk menikmati jalan tol dengan masih menggunakan tarif yang ada sekarang ini," ucap Ismail.
Sementara konstruksi Jalan Tol Layang Pettarani progresnya mencapai 99,22%. Pengerjaan sudah masuk tahap finalisasi untuk perampungan marka jalan, drainase, hingga penerangan jalan umum. Ismail berharap akhir September sudah bisa rampung.
"Waktu kunjungan lapangan bapak gubernur minggu lalu, kami laporkan agar beliau berkenan mengundang presiden meresmikan tol layang ini. Semoga bulan Oktober yang tanggalnya masih dikoordinasikan, akan mengupayakan kehadiran presiden untuk diresmikan," tutur dia.
Selain merampungkan tol layang (atas), pihaknya juga tengah mengerjakan jalan arteri ruas Jalan AP Pettarani (bawah). Pengembalian kembali kondisi jalan bawah tol ini baru bisa ditarget selesai akhir Desember 2020.
"Untuk pekerjaan jalan arteri Jalan Pettarani baru sedang gencar-gencarnya kita lakukan. Itu progresnya 39,82%. Itu kita targetkan akan selesai akhir tahun atau tanggal 31 Desember 2020," ujar Ismail. Baca Juga : Bulan Depan, Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Tol Layang Makassar
Sekadar diketahui, pembangunan tol layang atau Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 ini sepanjang 4,3 kilometer memiliki nilai investasi Rp2,243 triliun. Jalur tol ini menghubungkan bagian Selatan Kota Makassar dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, Bandara Sultan Hasanudin, dan pesisir selatan wilayah Sulsel.
Pembangunan proyek dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jalan Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jalan Boulevard Panakkukang, Jalan Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jalan Sultan Alauddin. Dengan tergabungnya Jalan Tol Layang AP Pettarani dengan jalan tol existing ini, maka seluruh ruas tol Seksi I hingga Seksi III akan menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 kilometer.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah telah melakukan peninjauan lapangan progres pembangunan tol layang ini, Rabu (09/09/2020) lalu. Dalam kunjungannya, Nurdin sesumbar tol layang rencananya bakal diresmikan dengan proyek strategis Pemprov Sulsel lainnya.
Proyek yang dimaksud, diantaranya Bandar Udara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja. Sementara proyek lainnya, sifatnya peresmian groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunannya, seperti Stadion Mattoanging dan twin tower yang terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
"Insyaallah rencana pada bulan Oktober. Semuanya bersamaan supaya bapak presiden tidak bolak-balik. Kita kumpulkan semuanya, sekaligus diresmikan, juga groundbreaking untuk kelanjutan pengerjaan jalan tol Pettarani ," harap Nurdin. Baca Lagi : Tahun Depan, Empat Simpang Jalan di Makassar Terapkan ATCS
(sri)