Warga Kritik Kinerja Satgas Anti Lubang Pemkab Wajo

Selasa, 15 September 2020 - 20:46 WIB
loading...
Warga Kritik Kinerja...
Satlantas Polres Wajo melakukan olah TKP usai salah seorang pengendara sepeda motor terjatuh akibat galian jalan yang dilakukan Satgas Anti Lubang, Selasa, (15/9/2020). Foto: SINDOnews/Reza Pahlevi
A A A
WAJO - Kinerja Satuan Tugas (Satgas) Anti Lubang pemerintah Kabupaten Wajo dikritik warga. Gara-garanya, jalan yang sudah digali tak kunjung ditutup kembali.

Salah seorang warga Kecamatan Tempe, Andi Akmal mengatakan, usaha perbaikan sejumlah jalan yang berlubang oleh Satgas sangat diapresiasi.



Namun Satgas Anti Lubang kata dia juga perlu memikirkan keselamatan pengguna jalan raya. Sebab selama ini galian yang digali,butuh waktu berminggu-minggu untuk ditutup kembali.

"Perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah di Kota Sengkang kami acungi jempol, namun ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Masa sudah hampir sebulan galian jalan yang ingin di perbaiki belum juga ditutup. Ini membahayakan pengguna jalan, apa lagi beberapa malam yang lalu sudah ada yang menjadi korban," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (15/9/2020).

Oleh karena itu, Akmal berharap Satgas Anti Lubang mampu melakukan sejumlah evaluasi terhadap waktu kerja, sebab tidak menutup kemungkinan, akan ada korban yang berjatuhan akibat lambannya perbaikan jalan.

"Kalau bisa waktu perbaikannya setelah digali dipercepat, kasihan jika ada masyarakat yang kembali menjadi korban akibat galian jalan," pintanya.



Menanggapi itu, Tim Teknis Swakelola Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo, Agunisman menjelaskan, lambannya penutupan lubang galian perbaikan jalan di Kota Sengkang lantaran pemesanan aspahalt mixing plant (AMP) harus minimal 55 ton.

Pihak perusahaan penyedia AMP tidak melayani pembelian AMP di bawah 55 ton. Sehingga Satgas Anti Lubang harus menggali lebih banyak untuk mencukupi pemakaian bahan baku.

"Kami akui memang pekerjaannya lamban, sebab perusahaan penyedia AMP tidak melayani pembelian AMP di bawah 55 ton. Jadi untuk mentaktisi hal tersebut, Satgas Anti Lubang harus menggali lubang sebanyak 55 ton di beberapa titik jalan rusak untuk mencukupi kebutuhan pemakaian AMP," katanya.

Menurut pria yang kerap disapa Tato ini, masa perbaikan jalan yang dilakukan Satgas Anti Lubang bisa saja lebih cepat, asalkan pihak perusahaan penyedia AMP mau melayani pembelian AMP sesuai kebutuhan.



Soal rambu tanda perbaikan jalan kata dia, sudah dipasang. Namun, rusak akibat ditabrak pengendara.

"Kami bisa saja mempercepat waktu perbaikan, asalkan perusahaan penyedia AMP mau melayani pembelian sedikit demi sedikit, tapi saya rasa itu agak sulit, sebab perusahaan penyedia akan rugi. Selain itu rambu-rambu yang kami pasang sebagai tanda adanya perbaikan jalan, semuanya rusak akibat ditabrak pengendara," jelasnya.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Wajo, Taqwa Gaffar mengatakan, permasalahan jalan berlubang di kota sengkang merupakan masalah klasik yang sering di alami warga

Labilnya kontruksi tanah membuat sejumlah ruas jalan dibeberapa titik jalan dikota sengkang sering mengalami kerusakan, sehingga membuat kenyamanan warga dalam mengakses jalan terganggu

"Kami berharap semua jalan berlubang yang ada di kota sengkang sebelum ramadhan berakhir sudah tuntas diselesaikan," harapnya

(ADV)
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2372 seconds (0.1#10.140)