Rapid Test Massal Sisakan Sampah Medis di Bawah Suramadu
loading...
A
A
A
SURABAYA - Puluhan limbah medis dari rapid test massal COVID-19 ditemukan berserakan di bawah Jembatan Surabaya. Penemuan limbah ini disesalkan masyarakat karena dianggap membahayakan.
Pemkot Surabaya yang mendapat informasi tersebut langsung bergerak membersihkan sampah-sampah tersebut.
Pantauan di lokasi, sampah yang dibuang di antaranya pelindung wajah (face shield), sarung tangan karet. Ada ppula baju hazmat,bungkus alat kit rapid dan kotak tempat kit rapid.
Hingga Minggu (13/9/2020) siang masih banyak dijumpai di sembarang tempat di kawasan kaki jembatan Suramadu. (Baca juga: 14 Kantor Pemerintahan di Banyuwangi Jadi Klaster Baru COVID-19 )
Selain di saluran air, limbah-limbah tersebut juga nampak dibuang di taman. Sampah-sampah ini berserakan cukup lama setelah Pemkot Surabaya mengadakan rapid test massal pada Sabtu malam hingga Minggu dinihari.
"Bagaimana ini, sampahnya berserakan. Ini kan membahayakan kesehatan masyarakat," ujar Muhammad Yunus, warga sekitar.
Sementara itu, Pemkot Surabaya langsung meminta maaf atas kejadian ini. "Berjanji tidak akan mengulangi lagi dan akan mengevaluasi petugas medis dalam setiap kegiatan rapid test massal," ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febri Adhitya Prajarata.
Diketahui, Pemkot Surabaya melakukan rapid test massal di tadi malam di kaki jembatan Suramadu di kawasan Jalan Tambak Wedi. Lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk menikmati malam Minggu.
Ada 659 orang yang dirapid test. Hasilnya, 23 orang dinyatakan reaktif.
Pemkot Surabaya yang mendapat informasi tersebut langsung bergerak membersihkan sampah-sampah tersebut.
Pantauan di lokasi, sampah yang dibuang di antaranya pelindung wajah (face shield), sarung tangan karet. Ada ppula baju hazmat,bungkus alat kit rapid dan kotak tempat kit rapid.
Hingga Minggu (13/9/2020) siang masih banyak dijumpai di sembarang tempat di kawasan kaki jembatan Suramadu. (Baca juga: 14 Kantor Pemerintahan di Banyuwangi Jadi Klaster Baru COVID-19 )
Selain di saluran air, limbah-limbah tersebut juga nampak dibuang di taman. Sampah-sampah ini berserakan cukup lama setelah Pemkot Surabaya mengadakan rapid test massal pada Sabtu malam hingga Minggu dinihari.
"Bagaimana ini, sampahnya berserakan. Ini kan membahayakan kesehatan masyarakat," ujar Muhammad Yunus, warga sekitar.
Sementara itu, Pemkot Surabaya langsung meminta maaf atas kejadian ini. "Berjanji tidak akan mengulangi lagi dan akan mengevaluasi petugas medis dalam setiap kegiatan rapid test massal," ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febri Adhitya Prajarata.
Diketahui, Pemkot Surabaya melakukan rapid test massal di tadi malam di kaki jembatan Suramadu di kawasan Jalan Tambak Wedi. Lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk menikmati malam Minggu.
Ada 659 orang yang dirapid test. Hasilnya, 23 orang dinyatakan reaktif.
(msd)