Mahasiswa Unsika Unjuk Rasa Tuntut Keringanan Uang Kuliah
loading...
A
A
A
KARAWANG - Ratusan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar unjuk rasa di depan kampus Jalan HS Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020).
Mereka protes atas kebijakan rektor. Mahasiswa keberatan dengan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) dan Uang Kuliah Tinggal (UKT) yang memberatkan. (BACA JUGA: Ini Hadiah Istimewa untuk Pelajar dan Mahasiswa dari Axis )
Ribuan mahasiswa mulai berdatangan ke kampus Unsika sejak siang hingga sore hari. Mahasiswa dari berbagai jurusan ini meminta bertemu rektor dan menuntut dicabut kebijakan yang memberatkan mahasiswa. (BACA JUGA: Tank AMX Canon 105 Tabrak Motor dan Gerobak, Danyonkav IV Beri Ganti Rugi )
"Pihak kampus mematok uang pangkal antara Rp20 juta hingga Rp45 juta, itu sangat memberatkan bagi kami." kata Presiden Mahasiswa Unsika Teguh Febriyana, Jumat (11/9/20). (BACA JUGA: Truk Angkut Pasukan Elite Masuk Jurang, 2 Prajurit Raider Gugur 15 Luka )
Sementara itu, Rektor Unsika Sri Mulyani membantah jika uang pangkal atau IPI sudah memberatkan mahasiswa. Dari 1.000 calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur mandiri, 387 calon mahasiswa di antaranya dibebaskan dari pembayaran uang pangkal.
Mereka merupakan calon mahasiswa tidak mampu dengan bukti rekening listrik, slip penghasilan orang tua, juga foto kondisi rumahnya. "Jadi tidak semua mahasiswa membayar uang pangkal sejumlah yang sudah kita tetapkan. Hampir 40 persennya mahasiswa baru kita bebaskan dari uang pangkal, terutama untuk warga Karawang" kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengemukakan, terkait uang UKT, pihak kampus juga memberikan relaksasi bagi mahasiswa yang keberatan. Dari 18 ribu mahasiswa Unsika terdapat 1.200 mahasiswa yang mengajukan relaksasi. "Kami sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang keberatan dan itu sudah dilaksanakan," ujar Rektor.
Mereka protes atas kebijakan rektor. Mahasiswa keberatan dengan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) dan Uang Kuliah Tinggal (UKT) yang memberatkan. (BACA JUGA: Ini Hadiah Istimewa untuk Pelajar dan Mahasiswa dari Axis )
Ribuan mahasiswa mulai berdatangan ke kampus Unsika sejak siang hingga sore hari. Mahasiswa dari berbagai jurusan ini meminta bertemu rektor dan menuntut dicabut kebijakan yang memberatkan mahasiswa. (BACA JUGA: Tank AMX Canon 105 Tabrak Motor dan Gerobak, Danyonkav IV Beri Ganti Rugi )
"Pihak kampus mematok uang pangkal antara Rp20 juta hingga Rp45 juta, itu sangat memberatkan bagi kami." kata Presiden Mahasiswa Unsika Teguh Febriyana, Jumat (11/9/20). (BACA JUGA: Truk Angkut Pasukan Elite Masuk Jurang, 2 Prajurit Raider Gugur 15 Luka )
Sementara itu, Rektor Unsika Sri Mulyani membantah jika uang pangkal atau IPI sudah memberatkan mahasiswa. Dari 1.000 calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur mandiri, 387 calon mahasiswa di antaranya dibebaskan dari pembayaran uang pangkal.
Mereka merupakan calon mahasiswa tidak mampu dengan bukti rekening listrik, slip penghasilan orang tua, juga foto kondisi rumahnya. "Jadi tidak semua mahasiswa membayar uang pangkal sejumlah yang sudah kita tetapkan. Hampir 40 persennya mahasiswa baru kita bebaskan dari uang pangkal, terutama untuk warga Karawang" kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengemukakan, terkait uang UKT, pihak kampus juga memberikan relaksasi bagi mahasiswa yang keberatan. Dari 18 ribu mahasiswa Unsika terdapat 1.200 mahasiswa yang mengajukan relaksasi. "Kami sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang keberatan dan itu sudah dilaksanakan," ujar Rektor.
(awd)