Ini Cara Bupati Madiun Tekan COVID-19 di Daerahnya

Rabu, 09 September 2020 - 20:43 WIB
loading...
Ini Cara Bupati Madiun Tekan COVID-19 di Daerahnya
Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat bersepeda sambil membagikan masker gratis kepada warga Madiun. Foto iNews TV/Arif Wahyu E
A A A
MADIUN - Meski mengalami kenaikan, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Madiun masih yang terkecil di Jatim. Karena hingga Rabu (9/9/2020) jumlah warga terkonfirmasi positif di Kabupaten Madiun mencapai 88 orang, dan masih terkecil di Jawa Timur. Lantas, apa resepnya?

Pemkab Madiun mengaku menggunakan manajemen AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Manajemen AIDA diterapkan agar warga patuh protokol kesehatan sehingga angka penularan bisa diminimalisir.

Hal itu diungkapkan Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat ditanya awak media terkait langkah yang digunakan untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya. (Baca: Duel Maut di Perumahan Elite, Paman dan Ponakan Tewas Ditangan Satpam)

Menurutnya manajemen AIDA digunakan untuk membuat warga patuh akan protokol kesehatan. Tujuan akhirnya warga sadar sehingga menganggap protokol kesehatan adalah kebutuhan, bukan lagi himbauan apalagi perintah.

"Kami menggunakan Manajemen AIDA untuk menekan penyebaran COVID-19. Tujuannya agar warga menganggap protokol kesehatan itu sebagai kebutuhan, sehingga berusaha untuk memenuhinya. Bukan lagi menganggap protokol kesehatan sebagai imbauan apalagi perintah, kan begitu," ujarnya, Rabu (09/09/2020). (Bisa diklik: Usai Kencan, Pemuda Ini Tega Jual Pacarnya Rp300 Ribu ke Pria Hidung Belang)

Orang nomor satu di Pemkab Madiun itu kemudian menjelaskan penerapan manajemen AIDA untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Pertama, Attention, artinya menarik perhatian. Ini gunakan saat sosialisai protokol kesehatan, misalnya sosialisasi pentingnya menggunakan masker.

"Saya dan Pak Wabup hampir setiap hari sepedahan membagikan masker. Di depan kami ada mobil Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana menggunakan pengeras suara, sambil berkampanye pentingnya masker. Untuk menarik perhatian, jurkam masker berpantun, misalnya Iwak sepat mangan kaper, nek pingin selamet nggaweo masker (Ikan sepat makan kaper, kalau ingin selamat pakailah masker). Ternyata dengan pantun keselamatan itu menarik perhatian warga, " ujarnya.

Kedua, interest, membuat warga tertarik menggunakan masker. Setelah mendapat perhatian warga yang harus dilalukan adalah membuat warga tertarik menggunakan masker. Caranya dengan menyampaikan pentingnya menggunakan masker.

"Masker meniko kagem nglindungi awak e piambak lan sederek, konco lan tonggo. Kan mboten pingin nulari utawi tertular corona to (masker ini untuk melindungi diri sendiri, saudara, teman dan tetangga. Kan tidak ingin menularkan atau tertular COVID-19)?" jelas Bupati memberikan contoh.

"Mendengar penjelasan saya dan Pak Wabup, munculah keinginan (desire) masyarakat untuk memakai masker. Saat itulah langsung kita sambut dengan membagikan masker. Masyarakat pun langsung action (beraksi) memakai masker," tandasnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2123 seconds (0.1#10.140)