Pemkab Pangkep Bangun Rumah Tahfiz Al-Qur'an di Pulau Salemo
loading...
A
A
A
PANGKEP - Pemerintah Kabupaten Pangkep akan membangun pondok tahfidz di Pulau Salemo, itu dilakukan untuk mengembalikan sejarah tersebut yang pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Penataan Ruang Kabupaten Pangkep , Sunandar mengatakan, rencana pembangunan ini sudah matang dan akan dilaksakan pada akhir tahun ini. Ia menjelaskan, inisiatif pembangunan madrasah bagi calon penghafal Al-Quran ini berasal dari Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid sebagai rasa syukurnya diakhir periode kepemimpinannya.
"Diperiode pertama, beliau membangun rujab yang besar dan diakhir periode, pak Bupati mau membangun rumah tahfidz sebagai rasa syukur dan bentuk terimakasih kepada masyarakat," kata Sunandar, Rabu (9/9/2020).
Ia menyebutkan, Pemkab Pangkep mempersiapkan anggaran dalam APBD 2021 untuk pembangunan. Rumah tahfidz ini akan disediakan berbagai fasilitas dan akan mendukung Pulau Salemo sebagai lokasi wisata religi di kepulauan.
Pulau Salemo sebagai pusat penyebaran Islam di Sulsel dibenarkan pemerhati budaya Pangkep, M Farid Makkulau. Menurut Farid, di sana pernah ada seorang ulama besar.
"Tak banyak sumber yang berani menyebutkan namanya, karena nama, kharisma dan kegiatan pengajian ulama-ulama Pulau Salemo sering dikeramatkan, hanya disebutkan gelarnya sebagai "puang awalli," ucapnya.
Ia menyebutkan nama sejumlah ulama besar Sulsel yang pernah belajar agama di Pulau Salemo termasuk AGH Sanusi Baco. Karena banyaknya ulama yang pernah belajar di pulau ini, masjid tertua di Pulau Salemo diberi nama Nurul Ulama.
"Sumber terakhir yang pernah saya dengar langsung bahwa generasi terakhir yang pernah mondok disana di pulau salemo adalah AGH Sanusi Baco, Ketua MUI Sulsel sekarang. Pendiri DDI, AGH Abdurrahman Ambo Dalle juga disebut-sebut pernah mondok, ngaji di pulau Salemo," terangnya.
Kepala Dinas Penataan Ruang Kabupaten Pangkep , Sunandar mengatakan, rencana pembangunan ini sudah matang dan akan dilaksakan pada akhir tahun ini. Ia menjelaskan, inisiatif pembangunan madrasah bagi calon penghafal Al-Quran ini berasal dari Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid sebagai rasa syukurnya diakhir periode kepemimpinannya.
"Diperiode pertama, beliau membangun rujab yang besar dan diakhir periode, pak Bupati mau membangun rumah tahfidz sebagai rasa syukur dan bentuk terimakasih kepada masyarakat," kata Sunandar, Rabu (9/9/2020).
Ia menyebutkan, Pemkab Pangkep mempersiapkan anggaran dalam APBD 2021 untuk pembangunan. Rumah tahfidz ini akan disediakan berbagai fasilitas dan akan mendukung Pulau Salemo sebagai lokasi wisata religi di kepulauan.
Pulau Salemo sebagai pusat penyebaran Islam di Sulsel dibenarkan pemerhati budaya Pangkep, M Farid Makkulau. Menurut Farid, di sana pernah ada seorang ulama besar.
"Tak banyak sumber yang berani menyebutkan namanya, karena nama, kharisma dan kegiatan pengajian ulama-ulama Pulau Salemo sering dikeramatkan, hanya disebutkan gelarnya sebagai "puang awalli," ucapnya.
Ia menyebutkan nama sejumlah ulama besar Sulsel yang pernah belajar agama di Pulau Salemo termasuk AGH Sanusi Baco. Karena banyaknya ulama yang pernah belajar di pulau ini, masjid tertua di Pulau Salemo diberi nama Nurul Ulama.
"Sumber terakhir yang pernah saya dengar langsung bahwa generasi terakhir yang pernah mondok disana di pulau salemo adalah AGH Sanusi Baco, Ketua MUI Sulsel sekarang. Pendiri DDI, AGH Abdurrahman Ambo Dalle juga disebut-sebut pernah mondok, ngaji di pulau Salemo," terangnya.
(agn)