Perjuangkan Gaji Suami, Ibu-ibu dan Anaknya Tidur di Perusahaan Sawit
loading...
A
A
A
BATURAJA - Puluhan ibu dan anak-anaknya rela tidur di kantor PT Minanga Ogan di Desa Lubuk Batang Ogan Komering Ulu ( OKU ), Rabu (9/9/2020). Mereka berjuang untuk mendapatkan upah suami mereka yang belum dibayar perusahaan sawit ini.
Mereka membawa peralatan tidur seperti bantal, tikar dan selimut. "Sebelum hak suami kami dibayar kami tetap akan di sini. Kami mau makan apa," teriak ibu-ibu.
Ibu-ibu ini totalitas berjuang karena uang gaji dan tunjangan serta THR tahun lalu tak kunjung dibayarkan perusahaan. Kekesalan mereka terjadi sejak kemarin hingga malam ini. Perusahaan tak bisa memberikan solusi terhadap tuntutan mereka.
Salah satu pekerja PT Minanga Ogan, Tan mengaku upah yang belum mereka terima meliputi THR 2019 baru 50 persen diberikan. Tunjangan beras, uang BBM, token listrik dari 2017 juga belum dibayarkan.
Selain itu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dua tahun lebih serta uang pensiun. "Bahkan uang koperasi karyawan Minanga Ogan 1'5 milyar dipakai pihak manajemen harus dikembalikan," tegas Tan.
(Baca juga: Menginap di Rumah Orangtua, Wanita Ini Malah Dipukuli Suami )
Tan mengaku banyaknya tunggakan yang belum dibayar membuat nasib ribuan pekerja terkatung katung. Oleh sebab itu sebelum perusahaan membayarkan hak mereka para pekerja tidak akan bekerja.
"Untuk makan memenuhi kebutuhan sehari hari kami bingung, hutang sudah banyak. Makan apa kami," ujarnya sedih.
Sebelumnya, para pekerja telah beberapa kali melakukan unjuk rasa bahkan tekah mengadu ke Bupati OKU dan pihak DPRD setempat. Namun, belum ada solusi terbaik dari pihak perusahaan sawit itu.
Mereka membawa peralatan tidur seperti bantal, tikar dan selimut. "Sebelum hak suami kami dibayar kami tetap akan di sini. Kami mau makan apa," teriak ibu-ibu.
Ibu-ibu ini totalitas berjuang karena uang gaji dan tunjangan serta THR tahun lalu tak kunjung dibayarkan perusahaan. Kekesalan mereka terjadi sejak kemarin hingga malam ini. Perusahaan tak bisa memberikan solusi terhadap tuntutan mereka.
Salah satu pekerja PT Minanga Ogan, Tan mengaku upah yang belum mereka terima meliputi THR 2019 baru 50 persen diberikan. Tunjangan beras, uang BBM, token listrik dari 2017 juga belum dibayarkan.
Selain itu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dua tahun lebih serta uang pensiun. "Bahkan uang koperasi karyawan Minanga Ogan 1'5 milyar dipakai pihak manajemen harus dikembalikan," tegas Tan.
(Baca juga: Menginap di Rumah Orangtua, Wanita Ini Malah Dipukuli Suami )
Tan mengaku banyaknya tunggakan yang belum dibayar membuat nasib ribuan pekerja terkatung katung. Oleh sebab itu sebelum perusahaan membayarkan hak mereka para pekerja tidak akan bekerja.
"Untuk makan memenuhi kebutuhan sehari hari kami bingung, hutang sudah banyak. Makan apa kami," ujarnya sedih.
Sebelumnya, para pekerja telah beberapa kali melakukan unjuk rasa bahkan tekah mengadu ke Bupati OKU dan pihak DPRD setempat. Namun, belum ada solusi terbaik dari pihak perusahaan sawit itu.
(msd)