Tes ASN OKU di Tengah COVID, Panitia Siapkan Ruangan Khusus
loading...
A
A
A
BATURAJA - Sebanyak 421 peserta mengikuti tes penerimaan ASN tahap akhir di Ogan Komering Ulu (OKU) . Tes kali ini sangat jauh berbeda. Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU Sumatera Selatan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat saat ujian berlangsung.
Setelah beberapa kali mengalami pengunduran waktu akibat pandemi COVID-19 akhirnya menggelar tes ASN tahap kedua. Tak mau mengambil resiko, BKPSDM OKU menggelar proses tes tersebut dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Jarak saat tes pun diatur satu meter dan salam satu ruangan hanya 45 ruangan.
Bahkan panitia menyiapkan bilik khusus bagi peserta yang dinyatakan mempunyai suhu tinggi saat pemeriksaan.(Baca juga : Honorer di OKU Ditangkap Edarkan Uang Palsu Modus Belanja di Warung )
Selain peserta wajib menjalankan protokol kesehatan, tempat tes pun tak luput dari pengawasan, panitia melakukan sterilisasi sebelum pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan dengan menyemprorkan cairan disinfektan.
Kepala BKPSDM OKU, Mirdaili menjelaskan tes SKB atau tes tahap terakhir tersisa 421 orang, dari jumlah tersebut 23 orang melakukan tes di luar OKU lantaran 23 orang itu bukan merupakan warga OKU. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dari 421 orang yang ikut tes pemkab oku hanya mengambil 160 orang untuk menjadi ASN.
Dihari terakhir pelaksanaan Mirdaili mengatakan sejauh itu tidak ada kendala. Namun, pola protokol kesehatan sedikit banyak mempengaruhi panitia dan peserta lantaran waktu banyak tersita penerapan protokol kesehatan.
"Pengumuman kalau tidak berubah 30 Oktober mendatang, nanti tahapan 19 oktober menyamakan nilai tabulasi pusat dan daerah," jelas Mirdaili, Senin (7/9/2020).
Sementara itu salah satu peserta mengaku penerapan protokol kesehatan memang sedikit mempengaruhi konsentrasi, namun secara umum mereka menyambut baik lantaran pandemi ini belum berakhir.(Baca juga : Miris, Usai Penguburan Pasien COVID-19 Limbah APD Berserakan )
“Ya memang ketat, tapi ini untuk kebaikan, kami tidak masalah tapi semakin membuat gugup,”jelas Friska, salah satu peserta tes.
Setelah beberapa kali mengalami pengunduran waktu akibat pandemi COVID-19 akhirnya menggelar tes ASN tahap kedua. Tak mau mengambil resiko, BKPSDM OKU menggelar proses tes tersebut dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Jarak saat tes pun diatur satu meter dan salam satu ruangan hanya 45 ruangan.
Bahkan panitia menyiapkan bilik khusus bagi peserta yang dinyatakan mempunyai suhu tinggi saat pemeriksaan.(Baca juga : Honorer di OKU Ditangkap Edarkan Uang Palsu Modus Belanja di Warung )
Selain peserta wajib menjalankan protokol kesehatan, tempat tes pun tak luput dari pengawasan, panitia melakukan sterilisasi sebelum pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan dengan menyemprorkan cairan disinfektan.
Kepala BKPSDM OKU, Mirdaili menjelaskan tes SKB atau tes tahap terakhir tersisa 421 orang, dari jumlah tersebut 23 orang melakukan tes di luar OKU lantaran 23 orang itu bukan merupakan warga OKU. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dari 421 orang yang ikut tes pemkab oku hanya mengambil 160 orang untuk menjadi ASN.
Dihari terakhir pelaksanaan Mirdaili mengatakan sejauh itu tidak ada kendala. Namun, pola protokol kesehatan sedikit banyak mempengaruhi panitia dan peserta lantaran waktu banyak tersita penerapan protokol kesehatan.
"Pengumuman kalau tidak berubah 30 Oktober mendatang, nanti tahapan 19 oktober menyamakan nilai tabulasi pusat dan daerah," jelas Mirdaili, Senin (7/9/2020).
Sementara itu salah satu peserta mengaku penerapan protokol kesehatan memang sedikit mempengaruhi konsentrasi, namun secara umum mereka menyambut baik lantaran pandemi ini belum berakhir.(Baca juga : Miris, Usai Penguburan Pasien COVID-19 Limbah APD Berserakan )
“Ya memang ketat, tapi ini untuk kebaikan, kami tidak masalah tapi semakin membuat gugup,”jelas Friska, salah satu peserta tes.
(nun)