Ekonomi Digital Dinilai Jadi Motor Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
BOGOR - Pandemi COVID-19 ini tak ubahnya seperti dalam "Konsep Survival of The Fittes dari Charles Darwin, dalam bukunya On The Origin Of Spesies".
Dalam bukunya tersebut Darwin menjelaskan, dalam proses seleksi alam, mereka yang paling bugar dan dapat beradaptasi dengan situasi lingkungan ang akan berhasil melewati proses seleksi alam. Sementara mereka yang tidak bugar dan sulit beradaptasi, akan tergerus oleh proses seleksi alam yang terjadi.
Begitupula dengan Pandemi COVID-19 ini yang hampir mirip dengan proses seleksi alam, dimana setiap orang dituntut untuk bisa bertahan atau survive di tengah dampak yang ditimbulkannya.
Tidak hanya dari dampak kesehatan, namun juga dampak sosial, dampak ekonomi , dan dampak-dampak lainnya.
Sekertaris Jenderal Bakornas Fokusmaker Azka Aufary Ramli mengatakan, menginjak era new normal, survival bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kecepatannya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar agar dapat mempertahankan kelangsungan, produktivitas maupun menjaga profitabilitas bisnis semua pihak diharuskan beradaptasi dengan masa ini agar bisa menjemput kesempatan (opportunity) baru.
"Saat ini masyarakat mengalami perubahan disrupsi dalam skala besar di mana digital menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Rabu (9/9/2020). (BACA JUGA: Tahun Depan Tol Cipali Akan Terkoneksi ke Bandara Kertajati)
Don Tapscott, yang pertama kali melontarkan ide tentang ekonomi digital pada 1995, kata dia, tentu bergembira bahwa ekonomi digital ternyata mendapatkan peran dan dampak yang penting di era pandemi ini.
Korporasi dan kegiatan usaha yang telah berbasis digital tentu akan mendapatkan keuntungan di era normal baru. Sementara itu, korporasi yang masih mengandalkan model bisnis tradisional kemungkinan besar akan semakin susah berkembang.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dunia sedang mengalami transformasi dari ekonomi tradisional ke arah ekonomi digital karena berbagai alasan.
Pertama, penggunaan teknologi digital akan memperbaiki proses produksi dan meningkatkan efisiensi, sehingga biaya produksi menjadi lebih murah dan keuntungan semakin meningkat.
Dalam bukunya tersebut Darwin menjelaskan, dalam proses seleksi alam, mereka yang paling bugar dan dapat beradaptasi dengan situasi lingkungan ang akan berhasil melewati proses seleksi alam. Sementara mereka yang tidak bugar dan sulit beradaptasi, akan tergerus oleh proses seleksi alam yang terjadi.
Begitupula dengan Pandemi COVID-19 ini yang hampir mirip dengan proses seleksi alam, dimana setiap orang dituntut untuk bisa bertahan atau survive di tengah dampak yang ditimbulkannya.
Tidak hanya dari dampak kesehatan, namun juga dampak sosial, dampak ekonomi , dan dampak-dampak lainnya.
Sekertaris Jenderal Bakornas Fokusmaker Azka Aufary Ramli mengatakan, menginjak era new normal, survival bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kecepatannya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar agar dapat mempertahankan kelangsungan, produktivitas maupun menjaga profitabilitas bisnis semua pihak diharuskan beradaptasi dengan masa ini agar bisa menjemput kesempatan (opportunity) baru.
"Saat ini masyarakat mengalami perubahan disrupsi dalam skala besar di mana digital menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Rabu (9/9/2020). (BACA JUGA: Tahun Depan Tol Cipali Akan Terkoneksi ke Bandara Kertajati)
Don Tapscott, yang pertama kali melontarkan ide tentang ekonomi digital pada 1995, kata dia, tentu bergembira bahwa ekonomi digital ternyata mendapatkan peran dan dampak yang penting di era pandemi ini.
Korporasi dan kegiatan usaha yang telah berbasis digital tentu akan mendapatkan keuntungan di era normal baru. Sementara itu, korporasi yang masih mengandalkan model bisnis tradisional kemungkinan besar akan semakin susah berkembang.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dunia sedang mengalami transformasi dari ekonomi tradisional ke arah ekonomi digital karena berbagai alasan.
Pertama, penggunaan teknologi digital akan memperbaiki proses produksi dan meningkatkan efisiensi, sehingga biaya produksi menjadi lebih murah dan keuntungan semakin meningkat.