6 Warga Flores Timur NTT Tewas Akibat Bentrokan Dimakamkan
A
A
A
FLORES TIMUR - Bentrokan antarwarga pecah di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis 5 Maret 2020. Akibat betrokan itu, 6 orang dikabarkan meninggal dunia.
Lima orang di antaranya dimakamkan secara terpisah di Desa Sandosi. Sedangkan satu korban lainnya dimakamkan di Desa Tobitika. (Baca Juga: Bentrok di Adonara Flores NTT, 1 Warga Tewas 3 Rumah Dibakar
Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon juga turut menghadiri pemakaman enam korban bentrok warga di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama itu. Dia mengatakan, pihak keluarga korban telah mengakui bentrokan berdarah di Desa Sandosi adalah musibah yang harus ditanggung pihak keluarga. Dia mengatakan, pihak keluarga korban berjanji akan tetap menjaga suasana kondusif pascabentrokan berdarah itu.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat Desa Sandosi dan sekitarnya, mari bersama-sama kita menjaga suasana yang aman dan damai," imbuhnya di lokasi pemakaman. (Baca juga:
Memang kondisi itu sudah terjadi dan kita sudah dengar semua keluarga punya penyampaian. Bahwa ini, kata dia, musibah yang harus mereka jalani. "Dan mereka juga memastikan, untuk tetap menjaga supaya kondisi semua baik," kata Antonius.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja maksimal sejak peristiwa bentrokan, evakuasi, hingga pemakaman. "Semuanya bekerja maksimal sejak kejadian, kemudian dievakuasi dan berjalan dengan baik. Mari kita jaga suasana ini," imbuhnya.
Meski demikian, hingah pagi ini sejumlah aparat terus berjaga di lokasi kejadian. Baik dari Brimob Maumere, TNI ataupun aparat Polres Flores Timur.
Lima orang di antaranya dimakamkan secara terpisah di Desa Sandosi. Sedangkan satu korban lainnya dimakamkan di Desa Tobitika. (Baca Juga: Bentrok di Adonara Flores NTT, 1 Warga Tewas 3 Rumah Dibakar
Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon juga turut menghadiri pemakaman enam korban bentrok warga di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama itu. Dia mengatakan, pihak keluarga korban telah mengakui bentrokan berdarah di Desa Sandosi adalah musibah yang harus ditanggung pihak keluarga. Dia mengatakan, pihak keluarga korban berjanji akan tetap menjaga suasana kondusif pascabentrokan berdarah itu.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat Desa Sandosi dan sekitarnya, mari bersama-sama kita menjaga suasana yang aman dan damai," imbuhnya di lokasi pemakaman. (Baca juga:
Memang kondisi itu sudah terjadi dan kita sudah dengar semua keluarga punya penyampaian. Bahwa ini, kata dia, musibah yang harus mereka jalani. "Dan mereka juga memastikan, untuk tetap menjaga supaya kondisi semua baik," kata Antonius.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja maksimal sejak peristiwa bentrokan, evakuasi, hingga pemakaman. "Semuanya bekerja maksimal sejak kejadian, kemudian dievakuasi dan berjalan dengan baik. Mari kita jaga suasana ini," imbuhnya.
Meski demikian, hingah pagi ini sejumlah aparat terus berjaga di lokasi kejadian. Baik dari Brimob Maumere, TNI ataupun aparat Polres Flores Timur.
(mhd)