IAI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur
loading...

IAI menggelar sosialisasi penyelanggaraan sayembara arsitektur guna memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pemberi tugas dan penyedia jasa (arsitek). Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar sosialisasi penyelenggaraan sayembara arsitektur. Hal itu guna memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pemberi tugas (promotor) dan penyedia jasa (arsitek).
Kegiatan itu untuk memperjelas pengertian, manfaat, serta perlindungan dalam penyelenggaraan sayembara arsitektur, sekaligus juga mendorong implementasi regulasi yang berlaku.
Sosialisasi dilakukan sebagai tanggapan atas maraknya penyelenggaraan sayembara arsitektur yang dilaksanakan secara tidak profesional, yang berpotensi merugikan baik arsitek maupun pemberi tugas.
Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto yang akrab dipanggil Boegar, menegaskan pentingnya sayembara dalam dunia arsitektur sebagai wadah bagi arsitek untuk berinovasi dan memberikan solusi desain terbaik bagi promotor.
“Sayembara arsitektur bukan sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan sarana untuk menemukan solusi desain terbaik bagi kebutuhan pembangunan. IAI berkomitmen untuk menjamin transparansi, profesionalisme, serta perlindungan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan sayembara ini,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Menurut dia, sayembara karya arsitektur merupakan kompetisi yang bertujuan untuk memilih gagasan atau konsep desain terbaik.
"Badan Sayembara Arsitektur IAI dibentuk sebagai mitra bagi pemerintah, BUMN, serta sektor swasta dalam mewujudkan pengadaan jasa arsitektur melalui mekanisme kontes dan sayembara, sesuai dengan Perpres No. 12 Tahun 2021 dan UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja," tambahnya.
Sasaran utama badan sayembara antara lain, mengadakan kompetisi profesional dan adil sesuai pedoman sayembara dan peraturan yang berlaku, menjamin hasil optimal bagi pemilik proyek dalam menemukan desain terbaik, melakukan pembinaan arsitek, memberikan masukan kepada pemerintah, serta melindungi arsitek dan pengguna jasa arsitek.
"Sementara manfaat sayembara bagi pemberi tugas adalah mendapatkan eksposur dan promosi luas, memperoleh berbagai alternatif desain yang telah dikurasi oleh juri profesional, proses perencanaan lebih efisien dengan sistem penyelenggaraan yang profesional," paparnya.
Menurut dia, sosialisasi dan penyelenggaraan sayembara ini berlandaskan pada Peraturan Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur IAI edisi 2015, hingga adanya revisi atau edisi terbaru yang ditetapkan secara resmi oleh IAI.
“Kami mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam industri arsitektur untuk mendukung praktik sayembara yang transparan, adil, dan berstandar tinggi. Dengan demikian, kita dapat mendorong terciptanya karya-karya arsitektur berkualitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat,” ucap dia.
Kepala Badan Sayembara IAI, Ar. Harly Valiant Noviano, menekankan perlunya komitmen dalam penyelenggaraan sayembara yang berkualitas.
“Dengan adanya mekanisme sayembara yang jelas dan terstruktur, kita dapat memastikan bahwa setiap proyek mendapatkan hasil terbaik, sekaligus memberikan perlindungan bagi arsitek dan promotor,” terang Harly.
Sebagaimana diketahui, IAI berkomitmen melindungi hak dan profesionalisme arsitek dalam penyelenggaraan sayembara, termasuk dalam aspek hak cipta, sistem kurasi, serta standar honorarium.
Sedangkan ketentuan besaran honorarium dan hadiah sayembara ditentukan berdasarkan perkiraan harga proyek dengan rentang 0,2% hingga 0,8% dari total biaya pembangunan.
Kegiatan itu untuk memperjelas pengertian, manfaat, serta perlindungan dalam penyelenggaraan sayembara arsitektur, sekaligus juga mendorong implementasi regulasi yang berlaku.
Sosialisasi dilakukan sebagai tanggapan atas maraknya penyelenggaraan sayembara arsitektur yang dilaksanakan secara tidak profesional, yang berpotensi merugikan baik arsitek maupun pemberi tugas.
Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto yang akrab dipanggil Boegar, menegaskan pentingnya sayembara dalam dunia arsitektur sebagai wadah bagi arsitek untuk berinovasi dan memberikan solusi desain terbaik bagi promotor.
“Sayembara arsitektur bukan sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan sarana untuk menemukan solusi desain terbaik bagi kebutuhan pembangunan. IAI berkomitmen untuk menjamin transparansi, profesionalisme, serta perlindungan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan sayembara ini,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Menurut dia, sayembara karya arsitektur merupakan kompetisi yang bertujuan untuk memilih gagasan atau konsep desain terbaik.
Baca Juga :
Mimar Sinan, Arsitek Ottoman yang Legendaris
"Badan Sayembara Arsitektur IAI dibentuk sebagai mitra bagi pemerintah, BUMN, serta sektor swasta dalam mewujudkan pengadaan jasa arsitektur melalui mekanisme kontes dan sayembara, sesuai dengan Perpres No. 12 Tahun 2021 dan UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja," tambahnya.
Sasaran utama badan sayembara antara lain, mengadakan kompetisi profesional dan adil sesuai pedoman sayembara dan peraturan yang berlaku, menjamin hasil optimal bagi pemilik proyek dalam menemukan desain terbaik, melakukan pembinaan arsitek, memberikan masukan kepada pemerintah, serta melindungi arsitek dan pengguna jasa arsitek.
"Sementara manfaat sayembara bagi pemberi tugas adalah mendapatkan eksposur dan promosi luas, memperoleh berbagai alternatif desain yang telah dikurasi oleh juri profesional, proses perencanaan lebih efisien dengan sistem penyelenggaraan yang profesional," paparnya.
Menurut dia, sosialisasi dan penyelenggaraan sayembara ini berlandaskan pada Peraturan Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur IAI edisi 2015, hingga adanya revisi atau edisi terbaru yang ditetapkan secara resmi oleh IAI.
“Kami mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam industri arsitektur untuk mendukung praktik sayembara yang transparan, adil, dan berstandar tinggi. Dengan demikian, kita dapat mendorong terciptanya karya-karya arsitektur berkualitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat,” ucap dia.
Kepala Badan Sayembara IAI, Ar. Harly Valiant Noviano, menekankan perlunya komitmen dalam penyelenggaraan sayembara yang berkualitas.
“Dengan adanya mekanisme sayembara yang jelas dan terstruktur, kita dapat memastikan bahwa setiap proyek mendapatkan hasil terbaik, sekaligus memberikan perlindungan bagi arsitek dan promotor,” terang Harly.
Sebagaimana diketahui, IAI berkomitmen melindungi hak dan profesionalisme arsitek dalam penyelenggaraan sayembara, termasuk dalam aspek hak cipta, sistem kurasi, serta standar honorarium.
Sedangkan ketentuan besaran honorarium dan hadiah sayembara ditentukan berdasarkan perkiraan harga proyek dengan rentang 0,2% hingga 0,8% dari total biaya pembangunan.
(shf)
Lihat Juga :