Prahara Singasari Dipicu Lembu Ampal Mengadu Domba Angkatan Perang Kerajaan
loading...
A
A
A
Lalu, ia pun menyembunyikan diri. Namun, dalam persembunyiannya Lembu Ampal tak sengaja, justru bertemu dengan Ranggawuni dan Mahisa Cempaka.
Akhirnya Lembu Ampal pun berserah diri, minta ampun, dan berbalik mengabdi pada mereka berdua.
Lembu Ampal kemudian melakukan adu domba di dalam tubuh angkatan perang Singasari sehingga tercipta kekacauan.
Karena tidak mampu mendamaikan kerusuhan tersebut, Tohjaya berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya.
Mendengar keputusan itu, para perwira segera bergabung dengan kelompok Ranggawuni, tentu saja atas ajakan Lembu Ampal.
Setelah mendapat dukungan dari kaum tentara, Ranggawuni dan Mahisa Campaka memberontak terhadap kekuasaan Tohjaya. Tohjaya terluka parah dan akhirnya meninggal dalam pelariannya di Desa Katang Lumbang.
Lihat Juga: Pasukan Pangeran Diponegoro Sulit Dikalahkan Paksa Belanda Bangun Benteng Pertahanan di Madiun
Akhirnya Lembu Ampal pun berserah diri, minta ampun, dan berbalik mengabdi pada mereka berdua.
Lembu Ampal kemudian melakukan adu domba di dalam tubuh angkatan perang Singasari sehingga tercipta kekacauan.
Karena tidak mampu mendamaikan kerusuhan tersebut, Tohjaya berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya.
Mendengar keputusan itu, para perwira segera bergabung dengan kelompok Ranggawuni, tentu saja atas ajakan Lembu Ampal.
Setelah mendapat dukungan dari kaum tentara, Ranggawuni dan Mahisa Campaka memberontak terhadap kekuasaan Tohjaya. Tohjaya terluka parah dan akhirnya meninggal dalam pelariannya di Desa Katang Lumbang.
Lihat Juga: Pasukan Pangeran Diponegoro Sulit Dikalahkan Paksa Belanda Bangun Benteng Pertahanan di Madiun
(shf)