Disekap di Myanmar, Eks Anggota DPRD Indramayu Minta Bantuan Presiden Prabowo
loading...
A
A
A
"Terkait video yang beredar, salah satu dari empat orang tersebut diduga warga Indramayu. Karena berdasarkan laporan kami ke Kemenlu dan BP2MI, terdapat kemiripan antara foto Robi'in dengan salah satu wajah di video tersebut," ujar Asep, saat di temui di kantornya, Jum'at (17/1/2025).
Dalam hal ini, Asep menyatakan, bahwa pihaknya kini terus berupaya memfasilitasi pemulangan Robi’in dengan melakukan koordinasi yang intens antara pemerintah pusat, daerah, serta keluarga korban.
“Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI di Yangon, dan upaya pemulangan masih terus dilakukan. Kami berharap segera ada kabar baik untuk rencana pemulangan mereka,” kata Asep.
Di sisi lain, Asep menjelaskan, bahwa kondisi konflik dan ketidakstabilan keamanan yang terjadi di Myanmar merupakan tantangan signifikan dalam proses pemulangan.
“Wilayah tersebut merupakan daerah konflik, dan situasi di sana sangat dinamis. Kami berusaha sekuat tenaga bersama pihak berwenang, termasuk KBRI dan Kepolisian, untuk memulangkan mereka secepat mungkin,” jelas Asep.
Diberitakan sebelumnya, mantan anggota DPRD Indramayu, Robi'in diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dia pun sempat mengirimkan pesan minta tolong secara diam-diam melalui pesan singkat.
Pesan itu dikirim Robi'in kepada rekan sesama mantan anggota DPRD di Indramayu. Dalam pesan itu, Robi'in mengaku disekap di perbatasan Thailand-Myanmar.
Selain disekap, di sana dia juga mengalami penyiksaan. Robi'in sendiri merupakan warga Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Informasi yang diperoleh, Robi'in berangkat untuk mengadu nasib pada September 2023 lalu. Belakangan Robi'in justru menjadi korban TPPO.
Dalam hal ini, Asep menyatakan, bahwa pihaknya kini terus berupaya memfasilitasi pemulangan Robi’in dengan melakukan koordinasi yang intens antara pemerintah pusat, daerah, serta keluarga korban.
“Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI di Yangon, dan upaya pemulangan masih terus dilakukan. Kami berharap segera ada kabar baik untuk rencana pemulangan mereka,” kata Asep.
Di sisi lain, Asep menjelaskan, bahwa kondisi konflik dan ketidakstabilan keamanan yang terjadi di Myanmar merupakan tantangan signifikan dalam proses pemulangan.
“Wilayah tersebut merupakan daerah konflik, dan situasi di sana sangat dinamis. Kami berusaha sekuat tenaga bersama pihak berwenang, termasuk KBRI dan Kepolisian, untuk memulangkan mereka secepat mungkin,” jelas Asep.
Diberitakan sebelumnya, mantan anggota DPRD Indramayu, Robi'in diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dia pun sempat mengirimkan pesan minta tolong secara diam-diam melalui pesan singkat.
Pesan itu dikirim Robi'in kepada rekan sesama mantan anggota DPRD di Indramayu. Dalam pesan itu, Robi'in mengaku disekap di perbatasan Thailand-Myanmar.
Selain disekap, di sana dia juga mengalami penyiksaan. Robi'in sendiri merupakan warga Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Informasi yang diperoleh, Robi'in berangkat untuk mengadu nasib pada September 2023 lalu. Belakangan Robi'in justru menjadi korban TPPO.
(shf)