Kasus COVID-19 Tak Bisa Direm, Pemkot Cimahi Intensifkan Tes Swab
loading...
A
A
A
CIMAHI - Swab test dan penyemprotan disinfektan gencar dilakukan oleh para tenaga medis dan petugas di lingkungan Pemkot Cimahi, Jawa Barat .
Pasalnya temuan kasus dan angka positif COVID-19 di Kota Cimahi beberapa pekan terakhir tidak bisa direm dan malam terus mengalami peningkatan. (BACA JUGA: Sebut WFH Tak Efektif, Bupati Kembali Buka Perkantoran Pemda KBB )
Petugas medis salah satu Puskesmas Astri Permatasari (32) mengatakan, dalam sepekan terakhir dirinya tidak berhenti melakukan swab test kepada warga dan juga guru. (BACA JUGA: Catat Ya, Mulai 5 September 2020 Tarif Tol Cipularang-Padaleunyi Naik )
Di kalangan guru saja, terdata lebih dari 1.000 orang yang akan di-swab, belum termasuk warga umum. Sibuk melakukan swab test bersama rekan-rekannya secara bergiliran, dia mengaku was-was. (BACA JUGA: Satu Pedagang Dikabarkan Positif COVID-19, Pasar Baru Tetap Buka )
"Khawatir ada, tapi selama bertugas saya lengkap memakai APD dan baju hazmat. Mau gimana lagi, emang banyak yang harus di-swab," kata Astri, Selasa (1/9/2020).
Dia mengapresiasi dukungan dari pemerintah Kota Cimahi yang menjamin ketersediaan APD sehingga tidak kekurangan. Kepada warga dia mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai kendur karena pandemi masih mengancam.
"Warga jangan mengendurkan disiplin memakai masker. Kami tidak ingin ada tambahan kasus positif lagi, serta berharap pandemi segera berakhir," ujar dia.
Sementara itu, menindaklanjuti rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Cimahi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan penyemprotan disinfektan di SMK Negeri 3 Cimahi.
Hal ini menyusul ditemukannya salah seorang guru di sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil swab test terhadap guru di lingkungan Pemkot Cimahi.
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, penyemprotan disinfektan dilakukan guna memutus mata rantai potensi penyebaran virus COVID-19 di lingkungan sekolah.
Penyemprotan dilakukan terhadap seluruh ruangan baik kelas, laboratorium, ruang guru maupun kantin ruang-ruang lainnya di lingkungan SMK Negeri 3 Cimahi. Penyemprotan juga dilakukan di sekitar lokasi kediaman guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW 06 Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara.
"Karena ada guru di sekolah itu yang positif, maka kami semprot sekolahnya. Ini untuk memberikan kenyamanan kepada guru, staf, dan murid, di sekolah, sekaligus sebagai bentuk persiapan jika pembelajaran secara tatap muka dimulai," kata Ajay.
Pasalnya temuan kasus dan angka positif COVID-19 di Kota Cimahi beberapa pekan terakhir tidak bisa direm dan malam terus mengalami peningkatan. (BACA JUGA: Sebut WFH Tak Efektif, Bupati Kembali Buka Perkantoran Pemda KBB )
Petugas medis salah satu Puskesmas Astri Permatasari (32) mengatakan, dalam sepekan terakhir dirinya tidak berhenti melakukan swab test kepada warga dan juga guru. (BACA JUGA: Catat Ya, Mulai 5 September 2020 Tarif Tol Cipularang-Padaleunyi Naik )
Di kalangan guru saja, terdata lebih dari 1.000 orang yang akan di-swab, belum termasuk warga umum. Sibuk melakukan swab test bersama rekan-rekannya secara bergiliran, dia mengaku was-was. (BACA JUGA: Satu Pedagang Dikabarkan Positif COVID-19, Pasar Baru Tetap Buka )
"Khawatir ada, tapi selama bertugas saya lengkap memakai APD dan baju hazmat. Mau gimana lagi, emang banyak yang harus di-swab," kata Astri, Selasa (1/9/2020).
Dia mengapresiasi dukungan dari pemerintah Kota Cimahi yang menjamin ketersediaan APD sehingga tidak kekurangan. Kepada warga dia mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai kendur karena pandemi masih mengancam.
"Warga jangan mengendurkan disiplin memakai masker. Kami tidak ingin ada tambahan kasus positif lagi, serta berharap pandemi segera berakhir," ujar dia.
Sementara itu, menindaklanjuti rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Cimahi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan penyemprotan disinfektan di SMK Negeri 3 Cimahi.
Hal ini menyusul ditemukannya salah seorang guru di sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil swab test terhadap guru di lingkungan Pemkot Cimahi.
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, penyemprotan disinfektan dilakukan guna memutus mata rantai potensi penyebaran virus COVID-19 di lingkungan sekolah.
Penyemprotan dilakukan terhadap seluruh ruangan baik kelas, laboratorium, ruang guru maupun kantin ruang-ruang lainnya di lingkungan SMK Negeri 3 Cimahi. Penyemprotan juga dilakukan di sekitar lokasi kediaman guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW 06 Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara.
"Karena ada guru di sekolah itu yang positif, maka kami semprot sekolahnya. Ini untuk memberikan kenyamanan kepada guru, staf, dan murid, di sekolah, sekaligus sebagai bentuk persiapan jika pembelajaran secara tatap muka dimulai," kata Ajay.
(awd)