Kisah Cinta Hayam Wuruk Gagal Nikahi Dyah Pitaloka malah Dapat Paduka Sori Nan Cantik Jelita
loading...
A
A
A
Menariknya, hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada tidak langsung renggang setelah Perang Bubat.
Mahapatih Gajah Mada masih ikut mengiringi Sang Prabu Hayam Wuruk dalam perjalanannya keliling Lumajang pada tahun 1359 sebagaimana terdapat di pupuh 18/2 Kakawin Pararaton.
Gajah Mada dan Hayam Wuruk juga masih sama-sama ikut dalam perayaan Serada tahun 1362 untuk memperingati wafatnya Sri Rajapatni atau Gayatri yang merupakan nenek Hayam Wuruk.
Pada tahun 1364 Pararaton menyinggung mangkatnya Gajah Mada sebagaimana pada pupuh 71/1. Kakawin Pararaton pula yang mengisahkan Gajah Mada melakukan mukti palapa atau bisa dikatakan pemberhentian dari jabatannya.
Pemberhentian Gajah Mada dari Patih Amangkubhumi ini terjadi sesudah Perang Bubat. Hal ini karena Hayam Wuruk tidak menyetujui politik Gajah Mada terhadap Sunda. Peristiwa ini yang disebut sejarawan Slamet Muljana sama sekali tidak disinggung pada Nagarakretagama.
Mahapatih Gajah Mada masih ikut mengiringi Sang Prabu Hayam Wuruk dalam perjalanannya keliling Lumajang pada tahun 1359 sebagaimana terdapat di pupuh 18/2 Kakawin Pararaton.
Gajah Mada dan Hayam Wuruk juga masih sama-sama ikut dalam perayaan Serada tahun 1362 untuk memperingati wafatnya Sri Rajapatni atau Gayatri yang merupakan nenek Hayam Wuruk.
Pada tahun 1364 Pararaton menyinggung mangkatnya Gajah Mada sebagaimana pada pupuh 71/1. Kakawin Pararaton pula yang mengisahkan Gajah Mada melakukan mukti palapa atau bisa dikatakan pemberhentian dari jabatannya.
Pemberhentian Gajah Mada dari Patih Amangkubhumi ini terjadi sesudah Perang Bubat. Hal ini karena Hayam Wuruk tidak menyetujui politik Gajah Mada terhadap Sunda. Peristiwa ini yang disebut sejarawan Slamet Muljana sama sekali tidak disinggung pada Nagarakretagama.
(jon)