Tinjau Simulasi Makan Bergizi Gratis di Solo, KSAU Gembira Siswa Santap dengan Lahap
loading...
A
A
A
Dalam kesempatan itu, KSAU menyampaikan kepada wartawan bahwa saat ini masih simulasi. Menu yang disajikan kali ini terdapat nasi, tempe goreng, tahu goreng, telur, capcay, buah dan susu dengan indeks Rp10.000 yang telah disesuaikan dengan ketetapan pemerintah.
"Hari ini Lanud Adi Soemarmo membuat 360 porsi karena simulasi, dan tentunya sudah dihitung proses distribusinya," ujarnya.
Sesuai ketentuan, lanjut Mohamad Tonny Harjono, tidak lebih dari 1,2 kilometer dari dapur. Secara keseluruhan, dapur Lanud Adi Soemarmo mampu memproduksi 6.000 porsi. Tetapi setelah dihitung, targetnya ada 4.063 porsi penerima makan siang bergizi.
"Kalau memang nanti dibutuhkan lebih dari 4.000 porsi, nanti akan kita hitung ulang. Tapi semuanya kita menyesuaikan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," tuturnya.
Sementara dari pemantauan simulasi makan bergizi gratis, KSAU menyebut anak-anak sangat senang. Selain kuantitas, pihaknya juga harus memastikan bahwa rasanya juga enak.
"Kalau gizi, nanti ada ahli gizi yang diturunkan dari BGN. Tapi saya juga ingin makanannya enak. Tadi sudah saya tanya (anak-anak), wah enak. Silakan bisa ditanya langsung kepada siswa testimoninya, mereka senang sekali," ucap KSAU.
Selain di Lanud Adi Soemarmo, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan sejumlah Lanud, seperti Jakarta, Sulaiman Bandung. Dirinya juga telah menginstruksikan seluruh Komandan Lanud untuk menyiapkan. Namun demikian, dapur nanti yang memilih adalah BGN, sehingga tidak semua karena ada syarat-syarat khusus.
"Tidak semua kita siapkan dapur, nanti assessment, dilihat. Kalau nanti tidak memenuhi syarat nanti akan kita perbaiki supaya memenuhi syarat. Intinya Angkatan Udara ingin berkontribusi di dalam program makan siang bergizi ini," katanya.
"Hari ini Lanud Adi Soemarmo membuat 360 porsi karena simulasi, dan tentunya sudah dihitung proses distribusinya," ujarnya.
Sesuai ketentuan, lanjut Mohamad Tonny Harjono, tidak lebih dari 1,2 kilometer dari dapur. Secara keseluruhan, dapur Lanud Adi Soemarmo mampu memproduksi 6.000 porsi. Tetapi setelah dihitung, targetnya ada 4.063 porsi penerima makan siang bergizi.
"Kalau memang nanti dibutuhkan lebih dari 4.000 porsi, nanti akan kita hitung ulang. Tapi semuanya kita menyesuaikan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," tuturnya.
Sementara dari pemantauan simulasi makan bergizi gratis, KSAU menyebut anak-anak sangat senang. Selain kuantitas, pihaknya juga harus memastikan bahwa rasanya juga enak.
"Kalau gizi, nanti ada ahli gizi yang diturunkan dari BGN. Tapi saya juga ingin makanannya enak. Tadi sudah saya tanya (anak-anak), wah enak. Silakan bisa ditanya langsung kepada siswa testimoninya, mereka senang sekali," ucap KSAU.
Selain di Lanud Adi Soemarmo, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan sejumlah Lanud, seperti Jakarta, Sulaiman Bandung. Dirinya juga telah menginstruksikan seluruh Komandan Lanud untuk menyiapkan. Namun demikian, dapur nanti yang memilih adalah BGN, sehingga tidak semua karena ada syarat-syarat khusus.
"Tidak semua kita siapkan dapur, nanti assessment, dilihat. Kalau nanti tidak memenuhi syarat nanti akan kita perbaiki supaya memenuhi syarat. Intinya Angkatan Udara ingin berkontribusi di dalam program makan siang bergizi ini," katanya.
(abd)