IPB, Ewindo, SLB G YBMU Baleendah Ajarkan Pertanian Inklusif Siswa Disabilitas
loading...
A
A
A
“Melalui program Capstone, mahasiswa kami belajar memahami kebutuhan nyata di masyarakat, termasuk tantangan yang dihadapi teman-teman disabilitas. Dengan konsep raised bed gardening, atau ruang tumbuh yang ditinggikan dengan penutup pada sisi-sisinya yang ramah bagi pengguna kursi roda, Easy Grow adalah wujud nyata dari kolaborasi menghubungkan inovasi teknologi dengan kebermanfaatan sosial,” ujar Kepala Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Burhanuddin.
Dalam pelatihan budidaya kali ini, para siswa dikenalkan dengan benih-benih sayuran daun seperti Pakcoy Naura F1, Bayam Hijau Maestro, Caisim Tosakan, dan Kangkung Bangkok LP-1 karena relatif mudah dan sederhana untuk dapat dibudidayakan.
Sementara itu, para guru dari berbagai SLB yang hadir juga mendapatkan pelatihan cara membuat pupuk organik.
Selain untuk mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), khususnya di bidang pertanian, kegiatan ini sebagai langkah awal mendukung komunitas disabilitas agar lebih mandiri, bertanggung jawab, dan berkelanjutan sejalan dengan empat tujuan Sustainable Development Goals (SDG) yakni tanpa kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, serta mengurangi kesenjangan.
Dalam jangka panjang, upaya pertanian inklusif seperti ini diharapkan mampu menciptakan komunitas disabilitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.
Dalam pelatihan budidaya kali ini, para siswa dikenalkan dengan benih-benih sayuran daun seperti Pakcoy Naura F1, Bayam Hijau Maestro, Caisim Tosakan, dan Kangkung Bangkok LP-1 karena relatif mudah dan sederhana untuk dapat dibudidayakan.
Sementara itu, para guru dari berbagai SLB yang hadir juga mendapatkan pelatihan cara membuat pupuk organik.
Selain untuk mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), khususnya di bidang pertanian, kegiatan ini sebagai langkah awal mendukung komunitas disabilitas agar lebih mandiri, bertanggung jawab, dan berkelanjutan sejalan dengan empat tujuan Sustainable Development Goals (SDG) yakni tanpa kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, serta mengurangi kesenjangan.
Dalam jangka panjang, upaya pertanian inklusif seperti ini diharapkan mampu menciptakan komunitas disabilitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.
(jon)