Proyek Pembangunan Jembatan Bialo Dinilai Sulit Dirampungkan

Senin, 31 Agustus 2020 - 13:56 WIB
loading...
Proyek Pembangunan Jembatan...
Komisi C DPRD Bulukumba saat meninjau pembangunan jembatan Bialo. Foto: Istimewa
A A A
BULUKUMBA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba , menilai proyek pembangunan jembatan muara Sungai Bialo di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, sulit dirampungkan.

Padahal proyek ini diharap selesai di masa pemerintahan Bupati AM Sukri Sappewali-Tomy Satria Yulianto (Sukri-Tomy). Karena proyek tersebut digadang-gadang bakal menjadi bangunan monumental peninggalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba dibawa kendali Sukri-Tomy.



Anggota Komisi C DPRD Bulukumba , Pasakai mengatakan, jika anggaran yang seharusnya digelontorkan untuk pembangunan jembatan ditahun ini sebesar Rp30 Miliar tidak mampu direalisasikan.

"Tidak bisa selesai. Yang terakhir ini kan ada anggarannya, tapi karena COVID-19 jadi anggarannya dialihkan," jelas Pasakai, Senin, (31/08/2020).

Meskipun dianggarkan, lanjut Pasakai, anggaran yang dialokasikan Pemkab sebesar Rp30 miliar tersebut belum termasuk pembangunan jalan dan tanggul. Sehingga akan sulit dicapai.

"Kita semua mau kalau itu jadi, jalan dan jembatannya, tanggulnya juga jadi. Tapi itu tidak bisa diselesaikan ditahun ini ataupun sampai 2021," jelas Legislator PKS ini.

Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Zulkifli Saiye, menyebutkan jika proyek pembangunan jembatan Sungai Bialo yang terletak di muara Sungai Bialo sulit diselesaikan.

Bahkan pihaknya meminta agar perencanaan proyek dibenahi sebelum kembali dilanjutkan oleh pemerintah. Itu setelah Komisi C DPRD Bulukumba melakukan peninjauan di lokasi pembangunan.

Di mana beberapa aspek yang berpotensi mengganggu bangunan jembatan tidak dipikirkan pemerintah, salah satunya antisipasi terjadinya abrasi dan status lahan yang telah dibangun badan jembatan.

“Jembatan Bialo bisa dilanjutkan asalkan sistem perencanaannya bisa dibenahi kembali. DPRD akan support asalkan perencanaan yang dilakukan bisa lebih baik dan tidak terkesan asal kerja,” kata Legislator PDIP Bulukumba Zulkifli Saiye.

Sekedar diketahui, jembatan tersebut mulai dibangun sejak tahun 2017, dengan anggaran Rp10,5 miliar untuk pembangunan pondasi jembatan. Ditahap II, Jembatan Bialo kembali mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 9 Miliar. Kemudian dalam prosesnya, pembangunan jembatan yang bakal menghubungkan Kampong Nipa ke Jalan Menara tersebut, sempat ditunda.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)