Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Dilaporkan 9 Orang Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
FLORES TIMUR - Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada Minggu malam (3/11/2024), sekitar pukul 23.57 WITA. Letusan gunung yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini melontarkan material vulkanik berupa lava panas, batu, dan kerikil yang menghantam permukiman warga di sekitar lereng gunung.
Rumah warga ambruk tertimpa material vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/tangkapan layar
Warga sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-Laki panik berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Menurut laporan terbaru di lapangan, sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi ini. Korban di antaranya seorang suster yang tertimpa reruntuhan.
Rumah warga terbakar usai tertimpa material vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/tangkapan layar
Korban lainnya satu keluarga berjumlah enam orang tertimbun rumah yang ambruk tertimbun material vulknanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sejumlah warga mengalami luka-luka karena tertimpa serpihan batu dan kerikil yang menghantam atap rumah mereka.
Di lokasi kejadian, tim kesehatan dan SAR yang bekerja keras memberikan pertolongan pertama kepada korban serta mengevakuasi mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.
Ribuan warga kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman, menjauh dari jangkauan lontaran material vulkanik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mendirikan beberapa lokasi pengungsian darurat untuk menampung warga terdampak. Meski begitu, proses penyelamatan masih berlangsung karena petugas masih melakukan evakuasi di beberapa titik yang diperkirakan ada warga yang tertimbun material vulkanik.
Aton, salah satu warga, menuturkan bahwa letusan kali ini begitu mengerikan. "Gunung meletus disertai dengan lava panas, warga panik semua, lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ujarnya Senin (4/11/2024).
BPBD Flores Timur menghimbau warga yang berada di sekitar lereng gunung untuk tetap waspada dan terus mengikuti arahan tim di lapangan. Letusan ini juga mengakibatkan sejumlah rumah warga terbakar, bahkan satu sekolah dilaporkan ikut terbakar.
Hingga saat ini, gelombang pengungsian masih terus berlangsung, dengan sebagian warga yang memilih untuk berlindung di Kabupaten Sikka, menjauh dari potensi bahaya yang ditimbulkan dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki ini.
Rumah warga ambruk tertimpa material vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/tangkapan layar
Warga sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-Laki panik berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Menurut laporan terbaru di lapangan, sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi ini. Korban di antaranya seorang suster yang tertimpa reruntuhan.
Rumah warga terbakar usai tertimpa material vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/tangkapan layar
Korban lainnya satu keluarga berjumlah enam orang tertimbun rumah yang ambruk tertimbun material vulknanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sejumlah warga mengalami luka-luka karena tertimpa serpihan batu dan kerikil yang menghantam atap rumah mereka.
Di lokasi kejadian, tim kesehatan dan SAR yang bekerja keras memberikan pertolongan pertama kepada korban serta mengevakuasi mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.
Ribuan warga kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman, menjauh dari jangkauan lontaran material vulkanik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mendirikan beberapa lokasi pengungsian darurat untuk menampung warga terdampak. Meski begitu, proses penyelamatan masih berlangsung karena petugas masih melakukan evakuasi di beberapa titik yang diperkirakan ada warga yang tertimbun material vulkanik.
Aton, salah satu warga, menuturkan bahwa letusan kali ini begitu mengerikan. "Gunung meletus disertai dengan lava panas, warga panik semua, lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ujarnya Senin (4/11/2024).
BPBD Flores Timur menghimbau warga yang berada di sekitar lereng gunung untuk tetap waspada dan terus mengikuti arahan tim di lapangan. Letusan ini juga mengakibatkan sejumlah rumah warga terbakar, bahkan satu sekolah dilaporkan ikut terbakar.
Hingga saat ini, gelombang pengungsian masih terus berlangsung, dengan sebagian warga yang memilih untuk berlindung di Kabupaten Sikka, menjauh dari potensi bahaya yang ditimbulkan dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki ini.
(shf)