Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masyarakat Solusi Atasi Kemiskinan

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 12:28 WIB
loading...
A A A


Charles menekankan pentingnya pemberdayaan seperti itu untuk melawan bentuk pemiskinan yang terjadi di seluruh dunia. Pemberdayaan yang berbasis pada konteks lokal adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan.

Pentingnya pemberdayaan juga disorot dalam konteks kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Charles menyoroti kebijakan dana desa yang sebenarnya sudah diarahkan untuk pemberdayaan, namun pelaksanaannya sering kali tidak tepat sasaran.

“Pada 2011, Presiden SBY ingatkan kepala desa, dana desa itu 70% untuk pemberdayaan, 30% infrastruktur. Tapi para kepala desa tidak mau, karena kalau pemberdayaan mereka tidak dapat fee-nya,” ungkap Charles.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Widya Mandira Marianus Kleden menambahkan, perlunya tata niaga yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia memberikan contoh tentang potensi besar komoditas jagung di NTT.

“Tahun ini, NTT menghasilkan 650.000 ton jagung. Dengan harga di pasar internasional sekitar Rp4.655 per kilogram, NTT bisa mendapatkan Rp3 triliun,” ungkapnya.

Namun, Marianus juga menyoroti masalah budaya politik yang menghambat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tertentu. “Ada budaya balas dendam, jika suatu desa tidak memberikan suara dalam pilkada, maka infrastrukturnya tidak dibangun,” ucapnya.

Di sisi lain, keterlibatan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya juga oerlu menjadi perhatian. Hal itu ditegaskan Koordinator Forum Masyarakat Adat Pesisir Bona Beding yang menyebut masyarakat adat pesisir sering kali dipandang miskin.

Menurutnya, masyarakat adat pesisir memiliki cara hidup yang bergantung pada alam, seperti bergantung pada angin untuk berlayar, bukan bahan bakar minyak (BBM). Namun, pemerintah memberikan bantuan BBM, yang justru membuat masyarakat pesisir.

”Kemiskinan itu justru diciptakan karena dicabut akar kebudayaannya. Beri bantuan BBM, bansos, dan sebagainya, tapi itu malah menjauhkan mereka dari cara hidup yang telah bertahan selama berabad-abad,” jelas Bona.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2539 seconds (0.1#10.140)