Bangun Sumur Artesis, MUJ ONWJ Bantu Warga Atasi Krisis Air Bersih
loading...
A
A
A
BEKASI - Selama puluhan tahun, Warga Desa Karang Indah, Kecamatan Bojong Manggu, Kabupaten Bekasi kerap mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau tiba. Saat kemarau, sumur-sumur warga mengering. Untuk keperluan rumah tangga, warga terpaksa harus berjalan kaki hingga lima kilometer untuk mendapatkan air dari salah satu sungai terdekat di wilayah itu.
Bahkan, mereka pun terkadang harus menyisihkan uang untuk membeli air bersih. Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret lalu membuat mereka semakin kesulitan. Pasalnya, jangankan untuk membeli air bersih, untuk makan pun mereka kesusahan.
"Jangankan untuk kepentingan sehari-hari, untuk mandi saja tidak bisa lagi kalau musim kemarau tiba. Jadi, air itu ada di desa ini saat musim hujan saja," ungkap Masud Syafei, warga Desa Karang Indah, Jumat (28/8/2020). (Baca:Atasi Penurunan Produksi, Pertamina Agresif Bor Sumur di Blok Mahakam)
Meski begitu, Masud dan warga Desa Karang Indah lainnya kini dapat tersenyum sumringah. Pasalnya, kini hadir sumur artesis yang dibangun oleh PT Migas Hulu Jabar Offshore North West Java (MUJ ONWJ) sebagai jawaban atas kesulitan yang dihadapi warga selama ini.
Pembangunan sumur artesis di Desa Karang Indah yang dananya berasal dari corporate social responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jawa Barat tersebut setidaknya dapat meringankan beban sekitar 3.000 warga Desa Karang Indah untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Bantuan sumur artesis ini sangat meringankan beban masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada PT MUJ ONWJ. Kami pun akan memanfaatkan sarana ini dengan baik dengan tidak boros dan bijak menggunakan air," katanya.
Ketua Yayasan Insan Siliwangi, Minda mengatakan, sebagai mitra MUJ ONWJ, pihaknya mencoba menyampaikan aspirasi warga kepada MUJ ONWJ. Menurutnya, sejak aspirasi diajukan hingga realisasi pembangunan sumur artesis hanya membutuhkan waktu tiga bulan saja.
"Terima kasih kepada MUJ ONWJ karena dengan adanya sumur ini, alhamdulilah warga tidak akan kesulitan air bersih lagi. Semoga ada lagi sumur artesis di desa ini karena krisis air bersih di sini cukup luas," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT MUJ ONWJ, Ardra Teja mengatakan, pembangunan sumur artesis di Desa Karang Indah berawal dari aspirasi mitra MUJ ONWJ di wilayah kerja Kabupaten Bekasi bahwa ada daerah yang kerap mengalami krisis air bersih.
"Kami menerima aspirasi dari mitra kami, yaitu Yayasan Insan Siliwangi. Kami langsung survei dan ternyata memang kondisinya sangat memprihatikan. Di daerah itu sangat sulit mendapatkan air bersih, bahkan area persawahan pun sangat kering," ungkapnya.
"Setelah survei untuk penetapan lokasi, akhirnya kami menemukan lokasi yang tepat karena berdekatan dengan masjid. Jadi, selain untuk kebutuhan rumah tangga, air bersih juga bisa digunakan untuk beribadah. Kami menaikjan air tanah dengan kedalaman 90 meter," sambung Ardra.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga Desa Karang Indah memang tidak cukup dengan hanya satu sumur artesis. Oleh karenanya, pihaknya menargetkan membangun tiga sumur artesis lainnya di wilayah tersebut. (Baca: Antisipasi Kekeringan, Pemkab Bekasi Bangun Enam Danau Buatan)
"CSR berupa sumur artesis ini menjadi percontohan di wilayah kerja MUJ ONWJ lainnya. Pasalnya, masih banyak daerah yang kerap mengalami kekeringan, mulai dari wilayah Bekasi hingga Indramayu," sebutnya.
Ardra menambahkan, pihaknya sengaja memilih membangun sumur artesis sebagai wujud program CSR-nya. Pasalnya, air merupakan sumber kehidupan dan manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat. "Semoga warga bisa merasakan juga kehadiran MUJ ONWJ. Kemudian, dengan CSR ini, warga lebih rukun. Mudah-mudahan warga juga bisa menjaga aset ini, sehingga bisa panjang manfaatnya," tandasnya.
Bahkan, mereka pun terkadang harus menyisihkan uang untuk membeli air bersih. Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret lalu membuat mereka semakin kesulitan. Pasalnya, jangankan untuk membeli air bersih, untuk makan pun mereka kesusahan.
"Jangankan untuk kepentingan sehari-hari, untuk mandi saja tidak bisa lagi kalau musim kemarau tiba. Jadi, air itu ada di desa ini saat musim hujan saja," ungkap Masud Syafei, warga Desa Karang Indah, Jumat (28/8/2020). (Baca:Atasi Penurunan Produksi, Pertamina Agresif Bor Sumur di Blok Mahakam)
Meski begitu, Masud dan warga Desa Karang Indah lainnya kini dapat tersenyum sumringah. Pasalnya, kini hadir sumur artesis yang dibangun oleh PT Migas Hulu Jabar Offshore North West Java (MUJ ONWJ) sebagai jawaban atas kesulitan yang dihadapi warga selama ini.
Pembangunan sumur artesis di Desa Karang Indah yang dananya berasal dari corporate social responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jawa Barat tersebut setidaknya dapat meringankan beban sekitar 3.000 warga Desa Karang Indah untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Bantuan sumur artesis ini sangat meringankan beban masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada PT MUJ ONWJ. Kami pun akan memanfaatkan sarana ini dengan baik dengan tidak boros dan bijak menggunakan air," katanya.
Ketua Yayasan Insan Siliwangi, Minda mengatakan, sebagai mitra MUJ ONWJ, pihaknya mencoba menyampaikan aspirasi warga kepada MUJ ONWJ. Menurutnya, sejak aspirasi diajukan hingga realisasi pembangunan sumur artesis hanya membutuhkan waktu tiga bulan saja.
"Terima kasih kepada MUJ ONWJ karena dengan adanya sumur ini, alhamdulilah warga tidak akan kesulitan air bersih lagi. Semoga ada lagi sumur artesis di desa ini karena krisis air bersih di sini cukup luas," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT MUJ ONWJ, Ardra Teja mengatakan, pembangunan sumur artesis di Desa Karang Indah berawal dari aspirasi mitra MUJ ONWJ di wilayah kerja Kabupaten Bekasi bahwa ada daerah yang kerap mengalami krisis air bersih.
"Kami menerima aspirasi dari mitra kami, yaitu Yayasan Insan Siliwangi. Kami langsung survei dan ternyata memang kondisinya sangat memprihatikan. Di daerah itu sangat sulit mendapatkan air bersih, bahkan area persawahan pun sangat kering," ungkapnya.
"Setelah survei untuk penetapan lokasi, akhirnya kami menemukan lokasi yang tepat karena berdekatan dengan masjid. Jadi, selain untuk kebutuhan rumah tangga, air bersih juga bisa digunakan untuk beribadah. Kami menaikjan air tanah dengan kedalaman 90 meter," sambung Ardra.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga Desa Karang Indah memang tidak cukup dengan hanya satu sumur artesis. Oleh karenanya, pihaknya menargetkan membangun tiga sumur artesis lainnya di wilayah tersebut. (Baca: Antisipasi Kekeringan, Pemkab Bekasi Bangun Enam Danau Buatan)
"CSR berupa sumur artesis ini menjadi percontohan di wilayah kerja MUJ ONWJ lainnya. Pasalnya, masih banyak daerah yang kerap mengalami kekeringan, mulai dari wilayah Bekasi hingga Indramayu," sebutnya.
Ardra menambahkan, pihaknya sengaja memilih membangun sumur artesis sebagai wujud program CSR-nya. Pasalnya, air merupakan sumber kehidupan dan manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat. "Semoga warga bisa merasakan juga kehadiran MUJ ONWJ. Kemudian, dengan CSR ini, warga lebih rukun. Mudah-mudahan warga juga bisa menjaga aset ini, sehingga bisa panjang manfaatnya," tandasnya.
(don)