Kisah Dinasti Rajasa Lahirkan Raja-raja Penguasa Kerajaan Singasari dan Majapahit

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 08:16 WIB
loading...
A A A
Nama Brawijaya yang jadi dasar penyebutan raja-raja Majapahit diambil dari dua kosakata, yakni Wijaya yang merupakan Ranawijaya. Sosoknya disebut Prof Slamet Muljana memerintah Kediri pada tahun 1513, tapi bukanlah singkatan dari Sanggramawijaya pendiri Kerajaan Majapahit pada tahun 1294.

Sedangkan kata 'bra' muncul dari unsur Bhra, singkatan dari Bhatara, seperti biasa digunakan pada zaman Majapahit. Ternyata nama Bhatara Wijaya masih digunakan oleh informan Tome Pires, yang pernah berkunjung ke Pulau Jawa.

Di sisi lain, hasil penelitian menunjukkan, bahwa Majapahit dari tahun 1294 sampai 1478 diperintah oleh dinasti Rajasa.

Dinasti Rajasa ini didirikan oleh Raja Kertarajasa Jayawardhana alias Sanggramawijaya pada tahun 1305 seperti dinyatakan pada Prasasti Balawi bertarikh 1305 dan dikeluarkan oleh Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya.

Lempengan pertama prasasti itu di antaranya mengatakan bahwa Nararya Sanggramawijaya, ialah keturunan Dinasti Rajasa pelindung orang-orang budiman, pahlawan besar di medan perang.

Dengan demikianm Sanggramawijaya atau Raden Wijaya tidak pernah mendirikan Dinasti Brawijaya, melainkan Dinasti Rajasa.

Penyebutan Brawijaya juga dipengaruhi oleh Babad Tanah Jawi yang sudah populer di kalangan masyarakat Jawa. Tapi babad ini konon hadir ratusan tahun usai Kerajaan Majapahit runtuh, atau saat mulai periodesasi Islam muncul.

Ditinjau secara historis dinasti Brawijaya ialah mitos. Meskipun demikian di dalam masyarakat Jawa Dinasti Brawijaya sudah berakar sangat kuat, karena kepopuleran Babad Tanah Jawi.

Kebalikannya dinasti Rajasa atau Rajasawangsa meskipun secara historis merupakan suatu kenyataan, namun dinasti Rajasa sama sekali tidak dikenal di dalam masyarakat Jawa, kecuali oleh beberapa orang yang memperhatikan sejarah Majapahit.

Sebab Dinasti Rajasa baru diketahui sejak tahun 1936 berkat terbitan Prasasti Kertarajasa tahun 1305 oleh Purbatjaraka, seorang filolog dan sejarawan. Prasasti itu juga disebut oleh L.C. Damais sebagai prasasti Balawi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)