Kisah Naomi Pendaki Gunung Slamet: Tersesat 2 Hari, Selamat karena Ikuti Burung
loading...
A
A
A
KISAH NaomiDaviola Setyanie (17), pendaki Gunung Slamet yang selamat usai tersesat dua hari menjadi perhatian banyak orang belakangan ini. Sempat dinyatakan hilang, ia berhasil ditemukan dengan selamat pada Selasa (8/10/2024) lalu.
Tim SAR gabungan mengevakuasi Naomi Daviola Setyanie (17), pendaki Gunung Slamet, Purbalingga yang tersesat. Foto/iNews TV/Catur Edi Purwanto
Kisah Naomi itu viral di media sosial dan menuai beragam reaksi dan warganet. Ditemukan dalam kondisi lemas, sebagian di antaranya memuji dirinya karena mampu bertahan seorang diri saat dinyatakan hilang di sana.
Kapolres Purbalingga, AKBP Rosyid Hartanto, turun langsung ketika memantau proses evakuasi Naomi. Setelah agendanya selesai, Naomi dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Purbalingga untuk mendapatkan perawatan medis.
Naomi ini sebenarnya adalah seorang pelajar dari SMKN 3 Kota Semarang. Ia mendaki ke Gunung Slamet dari ajakan sebuah kegiatan pendakian dan berangkat meninggalkan Semarang pada Sabtu (5/10/2024).
Singkat cerita, Naomi mendaki bersama puluhan pendaki tektok ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian Bambangan, Purbalingga, Sabtu (5/10/2024) malam.
Diketahui, tektok merupakan sebutan untuk pendaki gunung yang melakukan pendakian dalam satu hari. Jadi, istilahnya seperti pulang-pergi atau sekali jalan tanpa menginap.
Pada awalnya, pendakian Gunung Slamet berjalan lancar. Namun, situasi berubah saat rombongan mulai turun dari gunung.
Menurut pengakuannya, Naomi merasa tertinggal oleh rombongannya. Ia juga bingung karena jalur untuk turun itu terasa berbeda karena tidak melewati Pos Plawangan seperti yang dilalui saat naik.
Pada akhirnya, Naomi justru berakhir di dalam hutan. Selama tersesat, ia mengikuti pergerakan burung yang seolah-olah membantunya membuka jalan pulang.
"Kalau burungnya naik, saya ikut naik. Kalau turun, ya ikut turun. Burung itu bahkan berhenti menunggu saya jika (saya) diam," ucap Naomi dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/10/2024).
Pada keesokan harinya, burung itu seakan membawa Naomi ke pinggir jurang. Di sinilah ia juga mendengar seseorang memanggil namanya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Tim SAR pun akhirnya menemukan Naomi. Saat ditemukan, ia mengaku bertahan hidup dengan bekal roti sobek dan minum dari sumber mata air di hutan.
Jika melihat jadwal awal pendakian, semua pendaki termasuk Naomi seharusnya kembali ke basecamp Bambangan, Minggu (6/10/2024) malam. Namun, sampai Senin (7/10/2024), Naomi belum kembali bergabung dengan rombongan.
Kejadian ini lantas dilaporkan kepada pihak terkait. Lalu, tim SAR gabungan juga langsung bergerak untuk operasi pencarian sejak Senin (8/10/2024).
Pencarian melibatkan personel dari Kodim 0702/Purbalingga, Polres Purbalingga, Basarnas, BPBD, Ubalda Kota Semarang, Wanadri dan relawan SAR lainnya. Akhirnya, proses itu berhasil mendapat hasil positif setelah Naomi ditemukan selamat.
Itulah sedikit ulasan mengenai kisah Naomi pendaki Gunung Slamet yang selamat usai tersesat dua hari.
Tim SAR gabungan mengevakuasi Naomi Daviola Setyanie (17), pendaki Gunung Slamet, Purbalingga yang tersesat. Foto/iNews TV/Catur Edi Purwanto
Kisah Naomi itu viral di media sosial dan menuai beragam reaksi dan warganet. Ditemukan dalam kondisi lemas, sebagian di antaranya memuji dirinya karena mampu bertahan seorang diri saat dinyatakan hilang di sana.
Kapolres Purbalingga, AKBP Rosyid Hartanto, turun langsung ketika memantau proses evakuasi Naomi. Setelah agendanya selesai, Naomi dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Purbalingga untuk mendapatkan perawatan medis.
Kisah Naomi Pendaki Gunung Slamet
Naomi ini sebenarnya adalah seorang pelajar dari SMKN 3 Kota Semarang. Ia mendaki ke Gunung Slamet dari ajakan sebuah kegiatan pendakian dan berangkat meninggalkan Semarang pada Sabtu (5/10/2024).
Singkat cerita, Naomi mendaki bersama puluhan pendaki tektok ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian Bambangan, Purbalingga, Sabtu (5/10/2024) malam.
Diketahui, tektok merupakan sebutan untuk pendaki gunung yang melakukan pendakian dalam satu hari. Jadi, istilahnya seperti pulang-pergi atau sekali jalan tanpa menginap.
Baca Juga
Pada awalnya, pendakian Gunung Slamet berjalan lancar. Namun, situasi berubah saat rombongan mulai turun dari gunung.
Menurut pengakuannya, Naomi merasa tertinggal oleh rombongannya. Ia juga bingung karena jalur untuk turun itu terasa berbeda karena tidak melewati Pos Plawangan seperti yang dilalui saat naik.
Pada akhirnya, Naomi justru berakhir di dalam hutan. Selama tersesat, ia mengikuti pergerakan burung yang seolah-olah membantunya membuka jalan pulang.
"Kalau burungnya naik, saya ikut naik. Kalau turun, ya ikut turun. Burung itu bahkan berhenti menunggu saya jika (saya) diam," ucap Naomi dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/10/2024).
Pada keesokan harinya, burung itu seakan membawa Naomi ke pinggir jurang. Di sinilah ia juga mendengar seseorang memanggil namanya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Tim SAR pun akhirnya menemukan Naomi. Saat ditemukan, ia mengaku bertahan hidup dengan bekal roti sobek dan minum dari sumber mata air di hutan.
Jika melihat jadwal awal pendakian, semua pendaki termasuk Naomi seharusnya kembali ke basecamp Bambangan, Minggu (6/10/2024) malam. Namun, sampai Senin (7/10/2024), Naomi belum kembali bergabung dengan rombongan.
Kejadian ini lantas dilaporkan kepada pihak terkait. Lalu, tim SAR gabungan juga langsung bergerak untuk operasi pencarian sejak Senin (8/10/2024).
Pencarian melibatkan personel dari Kodim 0702/Purbalingga, Polres Purbalingga, Basarnas, BPBD, Ubalda Kota Semarang, Wanadri dan relawan SAR lainnya. Akhirnya, proses itu berhasil mendapat hasil positif setelah Naomi ditemukan selamat.
Itulah sedikit ulasan mengenai kisah Naomi pendaki Gunung Slamet yang selamat usai tersesat dua hari.
(shf)