Tekan Angka Kecelakaan, Puluhan Guru Dapat Pelatihan Lalulintas Usia Dini

Kamis, 27 Agustus 2020 - 14:59 WIB
loading...
Tekan Angka Kecelakaan,...
Pembukaan acara Bimbingan Teknis Keselamatan Jalan Anak Usia Sekolah dan Program Aksi Safety Riding Tahun 2020 di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/8/2020). Foto/SINDONews/arif budianto
A A A
BANDUNG - Sekitar 40 guru dan pengajar taman kanak kanak (TK) mendapatkan bimbingan teknis Keselamatan Jalan Anak Usia Sekolah di Hotel Grand Shanshine & Resort, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/8/2020).

Bimbingan teknis digelar oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, berbarengan digelarnya Program Aksi Safety Riding bagi pegawai BPTD IX Wilayah Jawa Barat. Selain diikuti guru, bimbingan teknis ini juga melibatkan peserta dari Dishub Kabupaten Bandung dan BPTD Wilayah Provinsi Jawa Barat.

(Baca juga: Belajar Nyetir Sopir Salah Injak Pedal Mobil Tabrak Tiga Anak, 2 Tewas )

Kasubdit Promosi dan Keselamatan Ni Widaningsih mengatakan, dua kegiatan yang digelar secara bersamaan ini dapat memberikan pengetahuan yang komprehensif terkait keselamatan lalulintas. Sehingga mereka bisa menularkan pengetahuannya kepada siswa dan masyarakat luas lainnya.

Materi yang diberikan pada bimtek dan Aksi Safety Riding ini diantaranya tenang wawasan sadar lalulintas usia dini dan microteaching. Kemudian materi dasar-dasar keselamatan transportasi darat anak usia sekolah, program keselamatan jalan, Implementasi keselamatan jalan pada bidang pendidikan, dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Sedangkan pada program Aksi Safety Riding ada materi dasar defensive driving oleh Indonesia Defensive Driving Center Jakarta serta teori dan praktik Safety riding oleh PT Yamaha Indonesia Motor Wilayah Bandung.

(Baca juga: Angka Kecelakaan Anak Tinggi, Ditjen Hubdar: Perlu Edukasi Sejak Usia Dini )

Sementara itu, Bunda Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud) Kurnia Agustina mengatakan, bimbingan teknis edukasi tertib lalu lintas bagi anak usia dini perlu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di Indonesia yang masih cukup tinggi.

Data kecelakaan, kata dia, rata rata 3 orang meninggal setiap jam di jalan. Data WHO bahwa kecelakaan menjadi salah atau penyebab kematian terbesar di dunia serta 16% korban kecelakaan berasal dari kalangan pelajar.

"Program Salud ini diharapkan menjadi solusi mencegah kecelakaan lalu lintas melalui sosialisasi kepada anak usia dini. Apalagi, di Kabupaten Bandung kelompok usia 0 hingga 19 tahun mencapai 38%," jelas dia.

Menurut dia, tingginya jumlah remaja di Kabupaten Bandung menjadi tantangan agar Program salud bisa terlaksana. Melakukan edukasi sejak dini sebagai investasi masa depan agar generasi mendatang bisa disiplin berlalu lintas.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2586 seconds (0.1#10.140)