Kronologi Pelajar SMA Tewas Dikeroyok Oknum Anggota PSHT, Batok Kepala Pecah Dipukul Batu Paving
loading...
A
A
A
Di bagian dada misalnya terdapat luka memar membiru, di bagian pipi juga mengalami luka lebam, tangan dan kaki pun juga mengalami luka memar memerah.
Hasil pemeriksaan medis di dua rumah sakit yakni RS Prasetya Husada perawatan pertama dan RST Soepraoen, rumah sakit rujukan juga menunjukkan ada luka tersebut.
"Luka (dalam) cukup parah. Dari segi lambungnya, jantungnya, paru-parunya mengeluarkan darah. Dari rumah sakit (Prasetya Husada), pindah ke Rumah Sakit Soepraoen, Alfin selalu memuntahkan darah mulai dari mulut sampai ke hidung," jelasnya.
Sebelumnya Alfin menerima kekerasan fisik dan dikeroyok oleh 9 orang anggota PSHT di Dusun Petren, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Jumat malam (6/9/2024).
Akibatnya Alfin sempat tak sadarkan diri dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso, sebelum dirujuk ke RST Soepraoen, Kota Malang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Alfin akhirnya meninggal dunia pada Kamis pagi (12/9/2024) di RST Soepraoen, Malang.
Sementara itu Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib menjelaskan, sebanyak 8 orang terduga pelaku diamankan. Beberapa terduga pelaku beberapa diantaranya merupakan anak di bawah umur.
"Mungkin nanti tersangka berkembang (bertambah) lagi. Kasus sekarang ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Malang," ujarnya.
Kapolsek menuturkan, korban dengan beberapa pelaku saling kenal. Para pelaku tersinggung lantaran korban memakain kasus perguruan silat para pelaku.
"Korban ini awalnya menggunakan kaus PSHT. Saat ditanya mengaku mengikuti PSHT di wilayah Singosari. Setelah ditelusuri ternyata korban tidak merupakan anggota PSHT. Sehingga kemudian diajak latihan bersama dan terjadi pengeroyokan. Terjadi penganiayaan hingga korban mengalami luka serius," ujarnya.
Hasil pemeriksaan medis di dua rumah sakit yakni RS Prasetya Husada perawatan pertama dan RST Soepraoen, rumah sakit rujukan juga menunjukkan ada luka tersebut.
"Luka (dalam) cukup parah. Dari segi lambungnya, jantungnya, paru-parunya mengeluarkan darah. Dari rumah sakit (Prasetya Husada), pindah ke Rumah Sakit Soepraoen, Alfin selalu memuntahkan darah mulai dari mulut sampai ke hidung," jelasnya.
Sebelumnya Alfin menerima kekerasan fisik dan dikeroyok oleh 9 orang anggota PSHT di Dusun Petren, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Jumat malam (6/9/2024).
Akibatnya Alfin sempat tak sadarkan diri dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso, sebelum dirujuk ke RST Soepraoen, Kota Malang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Alfin akhirnya meninggal dunia pada Kamis pagi (12/9/2024) di RST Soepraoen, Malang.
Sementara itu Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib menjelaskan, sebanyak 8 orang terduga pelaku diamankan. Beberapa terduga pelaku beberapa diantaranya merupakan anak di bawah umur.
"Mungkin nanti tersangka berkembang (bertambah) lagi. Kasus sekarang ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Malang," ujarnya.
Kapolsek menuturkan, korban dengan beberapa pelaku saling kenal. Para pelaku tersinggung lantaran korban memakain kasus perguruan silat para pelaku.
"Korban ini awalnya menggunakan kaus PSHT. Saat ditanya mengaku mengikuti PSHT di wilayah Singosari. Setelah ditelusuri ternyata korban tidak merupakan anggota PSHT. Sehingga kemudian diajak latihan bersama dan terjadi pengeroyokan. Terjadi penganiayaan hingga korban mengalami luka serius," ujarnya.
(shf)