Mengenal Heyriyok, Musisi Lokal Solo yang Mulai Tampil di Panggung Besar

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 19:00 WIB
loading...
Mengenal Heyriyok, Musisi...
Heyriyok, musisi lokal Solo yang karirnya menanjak dan akan tampil di festival musik PROJEK-D VOL.3 di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah pada 7-8 September 2024. Foto/Ist
A A A
SOLO - Sosok musisi Heyriyok mulai memarnai dunia musik Indonesia. Penyanyi sekaligus pencipta lagu ini karirnya berlahan menanjak dan mendapatkan perhatian dari penikmat musik di Tanah Air.

Heyriyoklahir di Klaten, 4 Juli 1996 dengan nama asli Aryodhia shofiantoro. Heyriyok merupakan nama panggung yang berasal dari akun Instagramnya.

Dia mulai terjun ke dunia musik pada tahun 2018. Kala itu, ia awalnya hanya menciptakan lagu sebagai ungkapan perasaan harus berpisah dengan sang kekasih yang memilih mengejar karir.



Sebagai seorang introvert, ia merasa tak punya teman, dan sulit bergaul. Yang dirasakan, dunianya hanya sebatas itu. Saat berpisah, sang kekasih meminta ia untuk bangkit karena dunia itu luas. Setelah mulai membuka diri, Heyriyok bertemu dengan orang-orang baik serta perhatian.

“Saya itu dulu korban bullying sejak kecil sampai SMA, makanya saya itu nggak punya teman karena takut,” ucap Heyriyok.

Setelah mencoba membuka diri, Heyriyok mulai terinspirasi untuk membuat lagu yang menggambarkan perasaannya kepada sang mantan kekasih.

Dia juga berkeinginan agar lirik yang diciptakan dapat terwujud menjadi lagu dan kaset. Hal itu sebagai wujud terima kasih kepada sang mantan.

“Saya itu nggak ngerti cara-cara membuat lagu, main gitar aja pas-pasan,” tuturnya.



Dengan membawa lirik lagu, dirinya datang ke Studio Pregnant Pouse Record. Ketika itu, ternyata ada beberapa teman yang bersedia membantu terkait produksi lagunya.

Dia juga sempat syuting untuk video klip. Pertama kali rekaman, dirinya langsung disuruh pulang oleh pemilik studio karena dinilai tak bisa menyanyikan lagu sendiri.

Pria yang tinggal di Kampung Bendo, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini dipersilakan balik ke studio jika sudah bisa menyanyikan lagu tersebut.

Semula dirinya merasa sakit hati, namun kemudian menyadari jika hal itu merupakan sebuah niat baik. Sebab jika tak bisa menyanyi, maka akan menghabiskan waktu, serta biaya studio yang besar.

Singkat cerita setelah jadi, ia kaget karena lagu yang diberi judul Hide and Seek lebih bagus dari yang dibayangankannya. Untuk membuat lagu sampai selesai video klip, ia membutuhkan waktu sekitar 5 bulan.

Heyriyok mengaku sampai kini tidak tahu genre lagu yang diciptakannya. Dia hanya memperkirakan jika lagu cenderung lebih ke pop.

Ketika lagu selesai direkam, ia sempat dilarang manggung oleh pemilik studio karena vokalnya belum oke meskipun musiknya sudah bagus. Jika nekat manggung, maka akan menghancurkan diri sendiri dan lebih baik les vokal terlebih dahulu.

Hanya saja, dirinya nekat untuk mulai manggung meskipun merasa memang belum pantas. Dia mulai manggung dari kafe ke kafe, acara kampus hingga tahun akhir 2020. Selain itu juga membuat Project They Don’t Know yang keliling coffeeshop untuk memperkenalkan musisi baru.

Ia merasa di Solo itu sebenarnya banyak musisi yang bagus namun tidak memiliki pengalaman menuju ke arah panggung. Dia sendiri juga baru sempat merasakan dua kali manggung di acara yang cukup besar.

Sejauh ini, dirinya sudah memiliki sekitar 10 lagu dan 5 lagu yang belum sempat dirilis. Salah satu lagunya berjudul Sunflower, viral di YouTube dan ditonton hingga ribuan kali. Lagu ini mengisahkan tentang orang yang terjebak dalamtoxic relationship.

Karir musik Heyriyok tampaknya akan semakin berkibar karena berkesempatan bisa manggungdi PROJEK-D VOL.3yang mengusung tema ‘Sehidup Separty’. Konser musik akan digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah pada 7-8 September 2024.

Heyriyok mengaku sebuah kebanggaan dapat kesempatan manggung di festival musik yang diisi sejumlah artis terkenal Indonesia, seperti Bernadya, Feby Putri, Nadin Amizah, Bilal Indrajaya.

The Adams dan The Jansen, Ndarboy Genk, Yan Vellia (penyanyi dangdut sekaligus istri mendiang maestro campursari Didi Kempot), Good Morning Everyone, Namoy Budaya, Woro Widowati, AVHATH, Dongker, Down For Life, dan Tulus.

Dirinya bisa manggung setelah lolosProgram Cekson yang digelar penyelenggara festival musik ini.Tahun sebelumnya, ia juga pernah mencoba ikut Program Cekson namun gagal. Ia kaget karena tahun ini ternyata lolos Program Cekson.

Gayung bersambut, sejumlah teman yang dulu menjadi additional player atas lagu-lagunya, pada waktu hampir bersamaan ternyata pulang ke Solo.

Mereka ada yang pulang dari China, Jakarta dan sejumlah daerah lain. Menjelang manggung, ia bersama teman-temannya sudah melakukan latihan bareng.

Hanya saja diakui, untuk kumpul dan latihan bareng agak susah mencari waktunya. Sebab mereka juga memiliki kesibukan lain, di antaranya juga memiliki band sendiri-sendiri, rekaman atau tur.

Saat Festival Musik PROJEK-D VOL.3, dirinya mendapat giliran manggung pada 7 September 2024 sekitar pukul 16.00 WIB untuk pembukaan.

Diakuinya, festival ini memberikan ruang bagi musisi lokal untuk lebih dikenal publik. Sebab di Solo sejauh ini, dirinya menilai masih kurang adanya wadah untuk musisi pemula. Para musisi pemula tidak mungkin langsung naik ke panggung besar karena kriterianya tak sembarangan.

Disinggung mengenai tarif manggung, bayaran di festifal ini merupakan yang termahal sepanjang karir bermusiknya saat ini. Heyriyok menyebut ia belum memiliki manajer yang mengurus kepentingannya di dunia musik. Semuanya masih dikerjakan sendiri meski terkadang cukup repot.

Pada bagian lain, Project Director PROJEK-D, Rumpoko Adi mengatakan, Dyandra Promosindo memiliki komitmen untuk memberikan aksi nyata dalam mendukung serta memajukan industri musik Indonesia.

Pihaknya kembali menghadirkan program Cekson untuk memberikan kesempatan kepada musisi lokal Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk tampil di festival ini.

“Kegiatan ini sebagai wujud dukungan kami untuk terus memberikan wadah bagi musisi pendatang baru yang memiliki karya orisinil untuk tampil di atas panggung besar,” kata Rumpoko Adi.

Program Cekson sudah mulai sejak Juni 2024 dengan pengumpulan karya-karya musisi lokal. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan proses kurasi karya pada bulan Juli 2024. Baru di Agustus 2024, panitia mengumumkan pemenang dari program Cekson.

Dua pemenang yang terpilih akan tampil di festival ini pada 7-8 September 2024 di De Tjolomadoe.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2304 seconds (0.1#10.140)