3 Faktor Penyebab Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara, Apa Saja?
loading...
A
A
A
Kerajaan Tarumanegara merupakan sebuah kerajaan besar yang pernah eksis di nusantara. Keberadaannya sendiri dikatakan sejak abad ke-4, sehingga menjadikannya salah satu kerajaan bercorak Hindu tertua di Tanah Air.
Pada riwayatnya, kehadiran Tarumanegara tak bisa dilepaskan dari sosok Jayasingawarman, seorang Maharesi asal India. Nama kerajaan ini konon diambil dari nama tanaman subur di sekitar Sungai Citarum, yakni pohon Tarum.
Kala itu pohon Tarum banyak dipakai masyarakat setempat sebagai pewarna kain dan pengawet pakaian. Era kejayaan Tarumanegara terjadi ketika pemerintahan Purnawarman.
Sebagai raja ketiga, dia terkenal dengan kisahnya dalam Prasasti Tugu, tepatnya ketika mempersembahkan 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Sebagaimana kerajaan lain, Tarumanegara juga menghadapi fase kemunduran hingga keruntuhannya.
Berikut ini sejumlah faktor yang menjadikannya benar-benar runtuh dan menghilang.
1. Wafatnya Raja Linggawarman
Pada 669 masehi, Raja Linggawarman yang baru berkuasa selama tiga tahun meninggal dunia. Setelahnya, takhta kerajaan secara otomatis jatuh ke tangan menantunya, Tarusbawa.
Peralihan kekuasaan justru membawa Tarumanegara menuju ambang keruntuhan. Alasannya karena raja terpilih, Tarusbawa, lebih menginginkan untuk mengembalikan kejayaan kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara.
2. Penolakan Kerajaan Galuh
Raja Linggawarman memiliki dua putri, yaitu Manasih dan Subakancana. Keduanya dinikahkan dengan dua raja dari kerajaan lain, yaitu Sunda dan Galuh.
Ketika Linggawarman wafat tanpa pewaris anak laki-laki, menantunya dari Kerajaan Sunda dipilih sebagai pengganti. Di sisi lain, keluarganya dari pihak Kerajaan Galuh menolak keputusan Tarusbawa yang ingin mengalihkan kekuasaan ke Sunda.
Akibatnya, terjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh sepakat untuk berpisah. Sebagai gantinya, wilayah bekas Tarumanegara pun dibagi menjadi dua dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
3. Serangan Kerajaan Lain
Faktor lain yang membuat Tarumanegara melemah adalah serangan dari beberapa kerajaan lain. Misalnya seperti Kerajaan Majapahit yang waktu itu menjelma sebagai kekuatan besar di Nusantara.
Setelah Tarusbawa tidak lagi memimpin, posisi raja Tarumanegara diambil oleh Sudawarman. Namun, kondisi kerajaan semakin mengalami kemunduran. Pada akhirnya, Kerajaan Tarumanegara benar-benar runtuh pada abad ke-7.
Itulah beberapa faktor penyebab keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.
Pada riwayatnya, kehadiran Tarumanegara tak bisa dilepaskan dari sosok Jayasingawarman, seorang Maharesi asal India. Nama kerajaan ini konon diambil dari nama tanaman subur di sekitar Sungai Citarum, yakni pohon Tarum.
Kala itu pohon Tarum banyak dipakai masyarakat setempat sebagai pewarna kain dan pengawet pakaian. Era kejayaan Tarumanegara terjadi ketika pemerintahan Purnawarman.
Sebagai raja ketiga, dia terkenal dengan kisahnya dalam Prasasti Tugu, tepatnya ketika mempersembahkan 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Sebagaimana kerajaan lain, Tarumanegara juga menghadapi fase kemunduran hingga keruntuhannya.
Berikut ini sejumlah faktor yang menjadikannya benar-benar runtuh dan menghilang.
Faktor Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
1. Wafatnya Raja Linggawarman
Pada 669 masehi, Raja Linggawarman yang baru berkuasa selama tiga tahun meninggal dunia. Setelahnya, takhta kerajaan secara otomatis jatuh ke tangan menantunya, Tarusbawa.
Peralihan kekuasaan justru membawa Tarumanegara menuju ambang keruntuhan. Alasannya karena raja terpilih, Tarusbawa, lebih menginginkan untuk mengembalikan kejayaan kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara.
2. Penolakan Kerajaan Galuh
Raja Linggawarman memiliki dua putri, yaitu Manasih dan Subakancana. Keduanya dinikahkan dengan dua raja dari kerajaan lain, yaitu Sunda dan Galuh.
Ketika Linggawarman wafat tanpa pewaris anak laki-laki, menantunya dari Kerajaan Sunda dipilih sebagai pengganti. Di sisi lain, keluarganya dari pihak Kerajaan Galuh menolak keputusan Tarusbawa yang ingin mengalihkan kekuasaan ke Sunda.
Akibatnya, terjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh sepakat untuk berpisah. Sebagai gantinya, wilayah bekas Tarumanegara pun dibagi menjadi dua dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
3. Serangan Kerajaan Lain
Faktor lain yang membuat Tarumanegara melemah adalah serangan dari beberapa kerajaan lain. Misalnya seperti Kerajaan Majapahit yang waktu itu menjelma sebagai kekuatan besar di Nusantara.
Setelah Tarusbawa tidak lagi memimpin, posisi raja Tarumanegara diambil oleh Sudawarman. Namun, kondisi kerajaan semakin mengalami kemunduran. Pada akhirnya, Kerajaan Tarumanegara benar-benar runtuh pada abad ke-7.
Itulah beberapa faktor penyebab keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.
(ams)