15.000 Kader Ansor dan Pagar Nusa Apel Kesetiaan PBNU, Gus Addin: Terima Kasih Bali
loading...
A
A
A
DENPASAR - Gerakan Pemuda Ansor dan Pagar Nusa menggelar Apel Kesetiaan PBNU di Padang Galak, Sanur, Bali, Jumat (23/8).
Dihadir 15.000 kader, Ketua Umum GP Ansor Gus Addin mengucapkan terima kasih kepada Bali, sudah menjadi tuan rumah dan saksi kesetiaan kader kepada PBNU.
“Terima kasih Bali, melalui keberagaman dan keindahanmu, sudah berkenan menyambut kami penuh kehangatan seluruh pasukan para kiai, pagar bajanya Nahdlatul Ulama, ksatrianya PBNU,” sapa Gus Addin.
Kehadiran kader Banser dan Pagar Nusa agar diterima sebagai wujud persahabatan yang luhur, tulus serta hakiki.
“Terimalah kami di antara kekayaan budaya semestamu. Agar menyatu rekat seperti sapu lidi. Sebagaimana pepatah bijakmu yang mengatakan raket sekadi sampat lidi,” tambahnya.
Diketahui Apel Kesetiaan PBNU ini merupakan respon terhadap gejala belakangan yang mencoba merusak Marwah PBNU. Gus Addin menyebut di antaranya demonstrasi di gedung PBNU, pengeroyokan rombongan kiai serta pernyataan-pernyataan tidak sopan terhadap kiai.
“Ini merangsang kita sekalian untuk mengambil respon tindakan yang terukur, tidak jalan sendiri-sendiri, disertai dengan komunikasi yang baik antara kita sekalian,” pungkasnya.
Dihadir 15.000 kader, Ketua Umum GP Ansor Gus Addin mengucapkan terima kasih kepada Bali, sudah menjadi tuan rumah dan saksi kesetiaan kader kepada PBNU.
“Terima kasih Bali, melalui keberagaman dan keindahanmu, sudah berkenan menyambut kami penuh kehangatan seluruh pasukan para kiai, pagar bajanya Nahdlatul Ulama, ksatrianya PBNU,” sapa Gus Addin.
Kehadiran kader Banser dan Pagar Nusa agar diterima sebagai wujud persahabatan yang luhur, tulus serta hakiki.
“Terimalah kami di antara kekayaan budaya semestamu. Agar menyatu rekat seperti sapu lidi. Sebagaimana pepatah bijakmu yang mengatakan raket sekadi sampat lidi,” tambahnya.
Diketahui Apel Kesetiaan PBNU ini merupakan respon terhadap gejala belakangan yang mencoba merusak Marwah PBNU. Gus Addin menyebut di antaranya demonstrasi di gedung PBNU, pengeroyokan rombongan kiai serta pernyataan-pernyataan tidak sopan terhadap kiai.
“Ini merangsang kita sekalian untuk mengambil respon tindakan yang terukur, tidak jalan sendiri-sendiri, disertai dengan komunikasi yang baik antara kita sekalian,” pungkasnya.
(ams)