Kisah Cinta Jenderal Kopassus AM Hendropriyono, Pinjamkan Topi untuk Taklukkan Hati Tati Mulya
loading...
A
A
A
PERJUANGAN Jenderal TNI (HOR) (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono, tokoh intelijen dan militer Indonesia dalam mendapatkan hati sang istri cinta, Tati Mulya berliku selama setahun.
Jenderal yang berkarier di Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini dikenal tangguh dan mampu bergerak cepat mengalahkan musuh di medan perang. Namun dalam urusan percintaan, perlu perjuangan untuk menaklukkan pujaan hatinya.
Awal pertemuan Abituren Akademi Militer Nasional (AMN) sekarang bernama Akademi Militer (Akmil) 1967 ini dengan Tati Mulya jauh dari kesan romantis. Kala itu, keduanya bersua di tempat latihan karate yang dipimpinan Sensei Latif.
Hendropriyono dan Latif saat itu tinggal asrama Kopassus. Secara tak disengaja, Hendropriyono mendengar Sensei Latif menelepon Tati untuk datang latihan.
Penasaran dengan sosok wanita misterius yang berbicara dengan Sensei Latif, maka dia berupaya menemuinya.
Hingga akhirnya pertemuan keduanya pun terjadi. Hendropriyono langsung jatuh hati dengan kecantikan paras Tati. Namun berbeda dengan Tati, ia mengaku tak merasakan apa-apa saat pertama kali bertemu dengan prajurit baret merah yang kelak jadi suaminya tersebut.
Tati yang menyandang sabuk kuning harus mengikuti ujian kenaikan tingkat di kelas karate. Sementara Hendropriyono yang memegang sabuk cokelat bertugas mengawasi ujian long march yang menempuh jarak sekitar 57 kilometer dari Ambarawa hingga Magelang.
Jenderal yang berkarier di Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini dikenal tangguh dan mampu bergerak cepat mengalahkan musuh di medan perang. Namun dalam urusan percintaan, perlu perjuangan untuk menaklukkan pujaan hatinya.
Baca Juga
Awal pertemuan Abituren Akademi Militer Nasional (AMN) sekarang bernama Akademi Militer (Akmil) 1967 ini dengan Tati Mulya jauh dari kesan romantis. Kala itu, keduanya bersua di tempat latihan karate yang dipimpinan Sensei Latif.
Hendropriyono dan Latif saat itu tinggal asrama Kopassus. Secara tak disengaja, Hendropriyono mendengar Sensei Latif menelepon Tati untuk datang latihan.
Penasaran dengan sosok wanita misterius yang berbicara dengan Sensei Latif, maka dia berupaya menemuinya.
Hingga akhirnya pertemuan keduanya pun terjadi. Hendropriyono langsung jatuh hati dengan kecantikan paras Tati. Namun berbeda dengan Tati, ia mengaku tak merasakan apa-apa saat pertama kali bertemu dengan prajurit baret merah yang kelak jadi suaminya tersebut.
Tati yang menyandang sabuk kuning harus mengikuti ujian kenaikan tingkat di kelas karate. Sementara Hendropriyono yang memegang sabuk cokelat bertugas mengawasi ujian long march yang menempuh jarak sekitar 57 kilometer dari Ambarawa hingga Magelang.