7 Fakta Ronggolawe, Perisai Hidup Raden Wijaya dengan Cap Pemberontak Majapahit
loading...
A
A
A
Ronggolawe adalah salah satu sosok yang memimpin pemberontakan pada saat masa kekuasaan Raden Wijaya di Majapahit. Pemberontakan yang dilakukannya ini jadi salah satu kisah yang cukup populer.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab utama pemberontakan yang dilakukannya, namun satu hal yang melatarbelakangi pemberontakan ini adalah rasa iri dari Ronggolawe itu sendiri.
Dikutip dari Jurnal "Sejarah Perjuangan Ronggolawe", Ronggolawe hidup pada masa awal berdirinya Majapahit dan merupakan teman seperjuangan sang pangeran pendiri Majapahit Raden Wijaya.
Dalam kitab-kitab Majapahit, nama dan jasa Ronggolawe juga ditulis. Selain itu, Ronggolawe juga dikenal sebagai adipati yang sangat mengabdi pada Majapahit.
Perjuangan Ronggolawe yang paling terkenal adalah saat dia bersama kawan - kawannya membantu pendiri Majapahit menghalau musuh dan memperluas daerah kekuasaan Majapahit.
Senopati Nambi, Lembu Sora dan Ronggolawe mendampingi kekuatan Raden Wijaya yang diikuti oleh saudara mudanya Dyah Pamasi.
Perjuangan mereka sangat terkenal di Majapahit, membuat Raden Wijaya menganggap mereka sangat berjasa dalam memperkuat hegemoni Majapahit di Jawa Timur.
Karena jasa-jasa Ronggolawe yang besar dan penting, dirinya sebagai adipati Tuban dan mempercayakan pemerintahan daerah itu padanya.
Pada awalnya, Ronggolawe menerima mandat yang diberikan padanya itu dengan lapang dada. Namun hal itu berubah setelah mengetahui jika Nambi dijadikan seorang Patih di Majapahit.
Latar belakang pemberontakan Ronggolawe sendiri terdapat dua versi yang berbeda. Ada sumber yang menyebutkan jika Lawe merasa iri karena Nambi mendapatkan jabatan yang lebih tinggi darinya, padahal menurutnya Nambi tidak berjasa besar dalam memperluas Majapahit.
Sedangkan versi kedua, Ronggolawe merasa iri karena dihasut oleh Mahapatih sehingga menganggap jika kedudukan Mahapatih diserahkan padanya atau Lembu Sora yang lebih berjasa.
Akibat kekecewaan karena pembagian jabatan tersebut, Ronggolawe kembali ke Tuban dengan menyimpan amarah. Ketika akan melancarkan pemberontakan, dia sempat dicegah oleh ayahnya yang bernama Wirajaya.
Namun tekad Ronggolawe tetap pergi, keadaan semakin memanas ketika tokoh Mahapati muncul dan memprovokasi Ronggolawe. Dari sinilah dia mulai mengumpulkan pasukan dan hendak menuju Majapahit.
Perbuatan Ronggolawe menyulut keributan di kerajaan Majapahit. Para pembesar raja dan raja sendiri menganggap Ronggolawe menentang keputusan raja.
Karena situasi semakin tidak terkendali, Kebo Anabrang segera turun tangan dan menggiring Ronggolawe keluar dari istana untuk menyelesaikan masalah itu.
Ki Mahesa Anabrang yang juga dikenal dengan nama Kebo Anabrang berhasil menggiring Ronggolawe menjauhi istana Majapahit dan bertempur di atas air. Pasukan Ronggolawe yang terdesak langsung dihabisi oleh Kebo Anabrang.
Setelah Ronggolawe dibunuh Kebo Anabrang, sebenarnya Lembu Sora hendak meninggalkan lokasi kejadian. Namun Kebo Anabrang justru memancing emosi sembari memegang kepala Ronggolawe dan mengejeknya.
Tidak terima keponakannya sendiri dihina, Lembu Sora langsung tersulut emosi dan menikam Kebo Sora. Dari sini Lembu Sora mulai dianggap sebagai pemberontak Kerajaan Majapahit.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab utama pemberontakan yang dilakukannya, namun satu hal yang melatarbelakangi pemberontakan ini adalah rasa iri dari Ronggolawe itu sendiri.
7 Fakta Ronggolawe
1. Teman Dekat Raden Wijaya
Dikutip dari Jurnal "Sejarah Perjuangan Ronggolawe", Ronggolawe hidup pada masa awal berdirinya Majapahit dan merupakan teman seperjuangan sang pangeran pendiri Majapahit Raden Wijaya.
Dalam kitab-kitab Majapahit, nama dan jasa Ronggolawe juga ditulis. Selain itu, Ronggolawe juga dikenal sebagai adipati yang sangat mengabdi pada Majapahit.
2. Berjasa Memperluas Ekspansi Majapahit
Perjuangan Ronggolawe yang paling terkenal adalah saat dia bersama kawan - kawannya membantu pendiri Majapahit menghalau musuh dan memperluas daerah kekuasaan Majapahit.
Senopati Nambi, Lembu Sora dan Ronggolawe mendampingi kekuatan Raden Wijaya yang diikuti oleh saudara mudanya Dyah Pamasi.
Perjuangan mereka sangat terkenal di Majapahit, membuat Raden Wijaya menganggap mereka sangat berjasa dalam memperkuat hegemoni Majapahit di Jawa Timur.
3. Menjadi Adipati Tuban
Karena jasa-jasa Ronggolawe yang besar dan penting, dirinya sebagai adipati Tuban dan mempercayakan pemerintahan daerah itu padanya.
Pada awalnya, Ronggolawe menerima mandat yang diberikan padanya itu dengan lapang dada. Namun hal itu berubah setelah mengetahui jika Nambi dijadikan seorang Patih di Majapahit.
4. Merasa Iri dengan Nambi
Latar belakang pemberontakan Ronggolawe sendiri terdapat dua versi yang berbeda. Ada sumber yang menyebutkan jika Lawe merasa iri karena Nambi mendapatkan jabatan yang lebih tinggi darinya, padahal menurutnya Nambi tidak berjasa besar dalam memperluas Majapahit.
Sedangkan versi kedua, Ronggolawe merasa iri karena dihasut oleh Mahapatih sehingga menganggap jika kedudukan Mahapatih diserahkan padanya atau Lembu Sora yang lebih berjasa.
5. Pemberontakan Ranggalawe
Akibat kekecewaan karena pembagian jabatan tersebut, Ronggolawe kembali ke Tuban dengan menyimpan amarah. Ketika akan melancarkan pemberontakan, dia sempat dicegah oleh ayahnya yang bernama Wirajaya.
Namun tekad Ronggolawe tetap pergi, keadaan semakin memanas ketika tokoh Mahapati muncul dan memprovokasi Ronggolawe. Dari sinilah dia mulai mengumpulkan pasukan dan hendak menuju Majapahit.
Perbuatan Ronggolawe menyulut keributan di kerajaan Majapahit. Para pembesar raja dan raja sendiri menganggap Ronggolawe menentang keputusan raja.
6. Dibunuh Kebo Anabrang
Karena situasi semakin tidak terkendali, Kebo Anabrang segera turun tangan dan menggiring Ronggolawe keluar dari istana untuk menyelesaikan masalah itu.
Ki Mahesa Anabrang yang juga dikenal dengan nama Kebo Anabrang berhasil menggiring Ronggolawe menjauhi istana Majapahit dan bertempur di atas air. Pasukan Ronggolawe yang terdesak langsung dihabisi oleh Kebo Anabrang.
7. Kebo Anabrang Dibunuh Lembu Sora
Setelah Ronggolawe dibunuh Kebo Anabrang, sebenarnya Lembu Sora hendak meninggalkan lokasi kejadian. Namun Kebo Anabrang justru memancing emosi sembari memegang kepala Ronggolawe dan mengejeknya.
Tidak terima keponakannya sendiri dihina, Lembu Sora langsung tersulut emosi dan menikam Kebo Sora. Dari sini Lembu Sora mulai dianggap sebagai pemberontak Kerajaan Majapahit.
(ams)