Kisah Pilu Ratu Kalinyamat dan Ritual Tapa Telanjang di Pertapaan Sonder Jepara

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 07:39 WIB
loading...
Kisah Pilu Ratu Kalinyamat...
Ilustrasi Ratu Kalinyamat atau yang dikenal Retna Kencana putri dari Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak Bintoro. Foto/Istimewa
A A A
Ratu Kalinyamat atau yang dikenal juga sebagai Retna Kencana, adalah putri dari Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak Bintoro di abad ke-15. Sebagai istri dari Sultan Hadlirin yang menguasai wilayah Jepara, nama Ratu Kalinyamat sangat dikenal oleh warga setempat.

Namun kisah hidupnya tidak selalu indah. Ratu Kalinyamat mengalami tragedi ketika suaminya, Sultan Hadlirin, dibunuh oleh Arya Penangsang, Raja Jipang.

Kesedihan dan kemarahan yang mendalam membuat Ratu Kalinyamat melakukan ritual tapa wudo atau tapa telanjang di Dukuh Sonder, Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah, yang kini dikenal sebagai pertapaan Sonder.



Ratu Kalinyamat bersumpah, “Ora pisan-pisan ingsun jengkar saka tapa ingsun yen durung iso kramas getihe lan kesed jambule Aryo Penangsang” yang berarti dia tidak akan menghentikan tapanya sampai bisa membasuh rambutnya dengan darah Arya Penangsang.

Pertapaan ini berada sekitar 40 kilometer di utara pusat Kota Jepara. Lokasinya teduh dengan pepohonan besar yang telah berusia ratusan tahun, menambah kesan mistis dan sakral tempat ini.

Ritual tapa wudo berakhir setelah Arya Penangsang berhasil dibunuh oleh Sultan Pajang, Raden Hadiwijaya, melalui Senapati perang Danang Sutawijaya.

Sultan Pajang kemudian menghadapkan kepala Arya Penangsang dan semangkok darahnya kepada Ratu Kalinyamat.

Kepala Arya Penangsang digunakan untuk mengelap kaki Ratu, sementara darahnya digunakan untuk keramas. Meskipun banyak yang mengartikan tapa wudo sebagai ritual dalam keadaan telanjang bulat.



Juru kunci pertapaan Muchlisin menjelaskan bahwa itu adalah kiasan untuk menanggalkan gemerlap dunia dan pakaian kebesaran kerajaan, dan mengenakan pakaian sederhana seperti rakyat jelata.

Tapa wudo ini adalah bentuk ritual doa mencari keadilan kepada Tuhan setelah kematian suaminya. Petilasan pertapaan Ratu Kalinyamat hingga kini dipercaya sebagai tempat keramat.

Setiap malam Jumat Wage, tempat ini sering dipadati pengunjung yang datang untuk berdoa dan mengharapkan berkah. Banyak perempuan yang percaya bahwa mandi di sungai dekat pertapaan dapat memancarkan aura kecantikan seperti Ratu Kalinyamat.

Ritual membersihkan diri di sungai dan berdoa di petilasan Ratu Kalinyamat adalah bukti kesetiaan dan perjuangan spiritual sang Ratu. Kini, pertapaan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jepara.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2162 seconds (0.1#10.140)