Njoo Lay Wa, Sosok Keturunan Tionghoa yang Pernah Jadi Penguasa Majapahit
loading...
A
A
A
KERAJAAN Majapahit konon pernah diperintah oleh seorang keturunan Tionghoa. Sosok bernama Njoo Lay Wa kala itu diangkat sebagai penguasa Majapahit menggantikan Raja Kertabhumi yang ditahan dan dibawa ke Demak.
Namun sayang pengangkatan Njoo Lay Wa sebagai penguasa di Majapahit ditentang oleh rakyat Majapahit.
Hal itu sebagaimana dikutip dari buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" karangan Prof Slamet Muljana yang mengisahkan saat itu rakyat Majapahit menentang pemerintahan Njoo Lay Wa.
Pemberontakan kala itu terjadi dan terkesan layaknya ajang balas dendam orangMajapahit terhadap keturunan Tionghoa. Njoo Lay Wa yang diangkat menjadi penguasa akhirnya terbunuh di pusat Majapahit pada tahun 1485.
Setelah itu, Panembahan Jimbun mengangkat iparnya yang pada berita Tionghoa disebut Pa Bu Ta La. Identifikasi tokoh Pa Bu Ta La ini merupakan Prabu Girindrawardhana.
Sosok Girindrawardhana sendiri tercantum pada prasasti Jiyu dari tahun Saka 1408 atau tahun Masehi 1486, dengan nama Dyah Ranawijaya.
Raja Majapahit juga konon menikah dengan seorang keturunan Tionghoa yang kemudian menghasilkan seorang anak bernama Kin San atau Raden Kusen.
Namun sayang pengangkatan Njoo Lay Wa sebagai penguasa di Majapahit ditentang oleh rakyat Majapahit.
Hal itu sebagaimana dikutip dari buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" karangan Prof Slamet Muljana yang mengisahkan saat itu rakyat Majapahit menentang pemerintahan Njoo Lay Wa.
Pemberontakan kala itu terjadi dan terkesan layaknya ajang balas dendam orangMajapahit terhadap keturunan Tionghoa. Njoo Lay Wa yang diangkat menjadi penguasa akhirnya terbunuh di pusat Majapahit pada tahun 1485.
Setelah itu, Panembahan Jimbun mengangkat iparnya yang pada berita Tionghoa disebut Pa Bu Ta La. Identifikasi tokoh Pa Bu Ta La ini merupakan Prabu Girindrawardhana.
Sosok Girindrawardhana sendiri tercantum pada prasasti Jiyu dari tahun Saka 1408 atau tahun Masehi 1486, dengan nama Dyah Ranawijaya.
Baca Juga
Raja Majapahit juga konon menikah dengan seorang keturunan Tionghoa yang kemudian menghasilkan seorang anak bernama Kin San atau Raden Kusen.