Sejarah Peninggalan Kerajaan Kediri, dari Prasasati, Kitab hingga Candi Termegah di Blitar

Selasa, 23 Juli 2024 - 06:17 WIB
loading...
Sejarah Peninggalan...
Candi Penataran salah satu peninggalan Kerajaan Kediri di Blitar, Jawa Timur. Foto/Istimewa
A A A
Kerajaan Kediri menjadi salah satu kerajaan terbesar di Pulau Jawa. Kediri menjelma menjadi kerajaan yang disegani di Pulau Jawa, jauh sebelum era Majapahit berkuasa. Kediri menjadi cikal bakal trah kerajaan - kerajaan di kawasan Jawa Timur.

Catatan sejarah Kediri diketahui dari beberapa peninggalan sejarahnya, mulai dari prasasti, arca, hingga candi. Dari temuan-temuan itu, diketahui bahwa, Jayabaya menjadi raja terbesar dan termasyhur yang mengantarkan kerajaan ke masa kejayaan.

Sejumlah peninggalan sejarah Kediri memang membuat kerajaan yang berpusat di Daha ini terkenal hingga kini. Peninggalan tertua kerajaan ini konon Prasasti Banjaran yang berangka tahun 1052, yang menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala.



Dikutip dari buku “Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan”, Panjalu merupakan cikal bakal Kerajaan Kediri, hingga kemudian dikenal dengan Kediri. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 tercantum Jayabaya memerintah di Kerajaan Kediri.

Selanjutnya, Prasasti Sirah Keting (1104 M) juga menjadi peninggalan Kediri. Prasasti itu memuat pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Jayawarsa.

Penemuan prasasti yang belum diketahui namanya di daerah di Tulungagung dan Kertosono, berisi masalah keagamaan, berasal dari raja Bameswara, juga menggambarkan bagaimana sejarah Kerajaan Kediri.



Persoalan pembebasan pajak kepada rakyat di Desa Ngantang juga digambarkan pada Prasasti Ngantang yang berangka tahun 1135 M. Saat itu Jayabaya yang menjadi raja Kediri memberikan sebidang tanah yang bebas dari pajak ke warga desa.

Prasasti lain yang mengulas bagaimana hak istimewa dari Raja Jayabaya juga ada di Prasasti Talan. Konon Prasasti Talan yang berangka tahun 1058 Saka atau 1136 Masehi ini berisikan sima yang bebas pajak.

Keputusan pembebasan pajak itu atas permohonan warga Talan, yang masuk wilayah Panumbangan kepada Jayabaya. Jayabaya beralasan warga Talan memiliki kesetiaan yang sangat kuat ke dirinya, yang berbuah anugerah hak istimewa.

Sistem pemerintahan Kediri dengan adanya sejumlah nama pejabat yang menggunakan nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada, dicatatkan di Prasasti Jaring berangka tahun 1181 M, dari Raja Gandra.

Kisah kemenangan Kediri semasa dijabat oleh Raja Kertajaya tercantum dalam Prasasti Kamulan berangka tahun 1194 M. Saat itu Kertajaya berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana Katang-Katang.

Dari sisi bangunan peninggalan kerajaan, Candi Penataran yang berada di Kabupaten Blitar, menjadi yang terbesar dan termegah.

Candi di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut ini diklaim menjadi candi yang terluas dan terbesar di Jawa Timur. Konon candi ini diperkirakan dibangun pada masa Raja Srengga atau yang dikenal dengan Kertajaya.

Candi ini dibangun sekitar tahun 1200-an Masehi, hingga dimanfaatkan sampai pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415 M. Peninggalan Kerajaan Kediri juga ada yang tersimpan di luar negeri.

Konon peninggalan Arca Buddha Vajrasattva, ini berasal dari zaman Kerajaan Kediri abad 10 atau 11. Sayang, arca ini sekarang menjadi Koleksi Museum für Indische Kunst di Berlin-Dahlem, Jerman.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2382 seconds (0.1#10.140)