Pemprov Jatim akan Lebih Represif Tindak Pelanggar PSBB
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari keempat bertindak lebih represif terhadap warga yang melakukan pelanggaran. Hal ini dilakukan agar masyarakat tertib dan disiplin dalam menerapkan PSBB.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono dalam update Covi-19 di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020).
Menurutnya, pada hari pertama PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik kurang begitu optimal. Di Surabaya misalnya, sempat terjadi kemacetan panjang di Bundaran Waru. “Namun pada hari berikutnya, hari kedua dan ketiga hingga keempat sudah berjalan lancar,” katanya.
Namun, lanjut dia, pada hari keempat PSBB, ketika petugas melihat ada warga yang berboncengan akan diturunkan. Bahkan, pengendara kendaraan yang tidak mengenakan masker diminta putar balik. Warga yang naik kendaraan roda empat, di satu baris harus diisi satu orang.
“Jika ada pengendara ketika di cek suhu ternyata panas tinggi, maka akan langsung di bawa ke RSJ Menur. Itu jika di Surabaya. Jika di Gresik akan dibawa ke rumah sakit daerah setempat,” tandas Heru.
Dia menandaskan, penularan COVID-19 hanya bisa ditanggulangi dengan social distancing dan physical distancing. Di Surabaya, sejumlah pasar tradisional sudah tutup untuk menghindari kerumunan massa. Sejumlah fasilitas umum seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS) juga sudah tutup.
“Prinsipnya, kita akan lebih represif jika ada yang melanggar PSBB. Malam ini kita akan operasi. Jika ada warung yang masih buka saat jam malam, kita akan minta ditutup,” tegasnya.
Sementara itu, data Pemprov Jatim menunjukkan, hingga Jumat (1/5/2020) sore, jumlah kasus postifi COVID-19 di Jatim bertambah 80 orang menjadi 1.031. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari angka 3.065 orang menjadi 3.131 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari 19.304 orang menjadi 19.585 orang.
Sementara itu, pasien yang terkonfirmasi sembuh ada 3 orang. Yakni 1 dari Kabupaten Bangkalan dan 2 dari Kota Kediri. Total sembuh di Jatim ada 165 orang atau setara 16 persen. Pasien yang meninggal dunia bertambah 7 orang. Yakni masing-masing 1 dari Gresik dan Lumajang dan 5 dari Surabaya. Total meninggal di Jatim ada di angka 107 atau setara 10,38 persen.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono dalam update Covi-19 di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020).
Menurutnya, pada hari pertama PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik kurang begitu optimal. Di Surabaya misalnya, sempat terjadi kemacetan panjang di Bundaran Waru. “Namun pada hari berikutnya, hari kedua dan ketiga hingga keempat sudah berjalan lancar,” katanya.
Namun, lanjut dia, pada hari keempat PSBB, ketika petugas melihat ada warga yang berboncengan akan diturunkan. Bahkan, pengendara kendaraan yang tidak mengenakan masker diminta putar balik. Warga yang naik kendaraan roda empat, di satu baris harus diisi satu orang.
“Jika ada pengendara ketika di cek suhu ternyata panas tinggi, maka akan langsung di bawa ke RSJ Menur. Itu jika di Surabaya. Jika di Gresik akan dibawa ke rumah sakit daerah setempat,” tandas Heru.
Dia menandaskan, penularan COVID-19 hanya bisa ditanggulangi dengan social distancing dan physical distancing. Di Surabaya, sejumlah pasar tradisional sudah tutup untuk menghindari kerumunan massa. Sejumlah fasilitas umum seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS) juga sudah tutup.
“Prinsipnya, kita akan lebih represif jika ada yang melanggar PSBB. Malam ini kita akan operasi. Jika ada warung yang masih buka saat jam malam, kita akan minta ditutup,” tegasnya.
Sementara itu, data Pemprov Jatim menunjukkan, hingga Jumat (1/5/2020) sore, jumlah kasus postifi COVID-19 di Jatim bertambah 80 orang menjadi 1.031. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari angka 3.065 orang menjadi 3.131 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari 19.304 orang menjadi 19.585 orang.
Sementara itu, pasien yang terkonfirmasi sembuh ada 3 orang. Yakni 1 dari Kabupaten Bangkalan dan 2 dari Kota Kediri. Total sembuh di Jatim ada 165 orang atau setara 16 persen. Pasien yang meninggal dunia bertambah 7 orang. Yakni masing-masing 1 dari Gresik dan Lumajang dan 5 dari Surabaya. Total meninggal di Jatim ada di angka 107 atau setara 10,38 persen.
(msd)