Survei Indomatrik: IPA dan Ovi Saling Kejar di Pilkada Ogan Ilir
loading...
A
A
A
"Kepopuleran dua kandidat bersaing ketat tersebut setidaknya tergambar berbagai alasan yang terungkap di mata masyarakat Ogan Ilir. Alasan ingin Bupati baru, calonnya masih muda, melihat kiprah orang tuanya pernah membangun OI, mencari yang lebih baik lagi, menginginkan perubahan dan pembaharuan, coba pemimpin baru setidaknya melekat pada sosok balon AW Noviandi Mawardi," tambahnya.
Menurutnya, masyarakat yang menginginkan kembalinya petahana melanjutkan kepemimpinanya karena dianggap berpengalaman, merakyat, kerja nyata, tinggal melanjutkan program, tidak ada pilihan lain. (Baca: Jika Dipaksakan, Partisipasi Pilkada Sumsel Berpotensi Turun)
"Masih tingginya pemilih yang mengambang atau belum menentukan (swing voters), sertai masih ada kemungkinan untuk merubah pilihan calon Bupati hingga saat pemilihan Bupati 9 Desember nanti," terangnya.
Hal tersebut dikarenakan belum tahunya masyarakat terhadal program dari Balon Bupati 34,70 persen, menunggu massa kampanye/sosialisasi 21,80 persen. Masih mempertimbangkan mana yang terbaik 13,70 persen dan menunggu penetapan calon oleh KPU sebesar 9,70 persen.
"Masyarakat yang beranggapan masa Pilkada dianggap masih lama yakni sebesar 7,30 persen, menunggu calon lain yang lebih baik 6,40 persen, belum tahu tentang calonnya 4,00 persen dan belum dengan calon yang ada sekarang 2,40 persen," tutupnya.
Menurutnya, masyarakat yang menginginkan kembalinya petahana melanjutkan kepemimpinanya karena dianggap berpengalaman, merakyat, kerja nyata, tinggal melanjutkan program, tidak ada pilihan lain. (Baca: Jika Dipaksakan, Partisipasi Pilkada Sumsel Berpotensi Turun)
"Masih tingginya pemilih yang mengambang atau belum menentukan (swing voters), sertai masih ada kemungkinan untuk merubah pilihan calon Bupati hingga saat pemilihan Bupati 9 Desember nanti," terangnya.
Hal tersebut dikarenakan belum tahunya masyarakat terhadal program dari Balon Bupati 34,70 persen, menunggu massa kampanye/sosialisasi 21,80 persen. Masih mempertimbangkan mana yang terbaik 13,70 persen dan menunggu penetapan calon oleh KPU sebesar 9,70 persen.
"Masyarakat yang beranggapan masa Pilkada dianggap masih lama yakni sebesar 7,30 persen, menunggu calon lain yang lebih baik 6,40 persen, belum tahu tentang calonnya 4,00 persen dan belum dengan calon yang ada sekarang 2,40 persen," tutupnya.
(don)