Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Kolom Abu Letusan Capai 900 Meter

Kamis, 04 Juli 2024 - 07:10 WIB
loading...
Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Kolom Abu Letusan Capai 900 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi pada Kamis (4/7/2024) pagi ini. Foto/
A A A
FLORES TIMUR - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi pada Kamis (4/7/2024) pagi ini, mengeluarkan kolom abu setinggi 300 hingga 900 meter dari puncaknya. Erupsi ini disertai dengan abu vulkanik yang menyebar ke wilayah sekitarnya.

Pagi ini, gunung tersebut tercatat mengalami dua kali erupsi, dengan asap kawah berwarna kelabu dan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 300-900 meter di atas puncak kawah. Aliran lava mengarah ke timur laut sejauh sekitar 4.340 meter dari pusat erupsi.

Berdasarkan data yang diterima, letusan terjadi dengan amplitudo antara 16.2 hingga 29.4 mm dan durasi antara 239 hingga 1077 detik. Aktivitas vulkanik dangkal tercatat sebanyak 28 kali dengan amplitudo 3.7 hingga 40.4 mm dan durasi 6 hingga 12 detik. Sementara itu, aktivitas vulkanik dalam tercatat sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3.7 hingga 17.6 mm, S-P 0.8 hingga 2.8 detik, dan durasi 6 hingga 12 detik. Satu kejadian lain tercatat dengan amplitudo 4.4 mm, S-P 29.8 detik, dan durasi 119 detik.



Saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki berada di Level III (Siaga). Masyarakat sekitar dan wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari pusat erupsi, serta sektor 4 km ke arah utara-timur laut dan 5 km ke sektor timur laut.

Maria Ivony Made, seorang warga setempat, menyatakan bahwa setiap hari terjadi erupsi disertai abu vulkanik, dan warga mulai khawatir karena aktivitas gunung yang terus meningkat. "Kami mulai was-was karena aktivitas gunung terus meningkat," ujarnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu diminta untuk selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)
pixels