Bupati Kobar Nurhidayah Buka Festival Kriang Kriut 2019

Selasa, 28 Mei 2019 - 09:25 WIB
Bupati Kobar Nurhidayah Buka Festival Kriang Kriut 2019
Bupati Kobar Nurhidayah Buka Festival Kriang Kriut 2019
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng kembali menggelar Festival Kriang Kriut 2019, yang pada 2028 lalu bernama Festival Obor. Kegiatan ini diinisiasi oleh kelurahan Mendawai dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).

Festival Kriang Kriut 2019 diikuti oleh masyarakat di bantaran sungai Arut yang terdiri dari lima kelurahan, diantaranya Kelurahan Mendawai, Kelurahan Mendawai Seberang, Kelurahan Raja, Kelurahan Raja Seberang dan Kelurahan Baru.

Pembukaan dilaksanakan pada Minggu malam 26 Mei 2019 di kawasan Kampung Sega Mendawai (Waterfront City) oleh Bupati Kobar Nurhidayah yang ditandai dengan pemukulan kendang dan penyalaan kriang-kriung. Festival ini akan berlangsung selama lima hari hingga 30 Mei 2019.

Dalam sambutannya Nurhidayah menyampaikan jika festival ini memiliki makna strategis dalam upaya menjaga dan melestarikan sekaligus mewariskan peninggalan budaya kepada generasi penerus.

"Selain sebagai sarana hiburan, kegiatan ini merupakan event yang bertujuan untuk menggali kreatifitas dan rasa memiliki terhadap budaya nasional terutama budaya daerah," kata Nurhidayah.

Kriang kriut adalah sebutan warga Pangkalan Bun (Mendawai) bagi pelita/obor, beberapa warga menyebutnya dengan lampu canting. Budaya Kriang Kriut ini dahulu dilakukan sebagian warga Kobar untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan cara menyalakan lampu canting yang ditempatkan di halaman rumah. Namun karena perkembangan jaman, budaya menyalakan Kriang Kriut belakangan mulai tidak dilakukan.

Saat ini, Kriang Kriut mulai digelar kembali dalam bentuk festival. Bagi generasi tua kegiatan ini menjadi momen kilas balik mengenang masa lalu, dan bagi generasi muda, kegiatan ini mampu menjadi media pembelajaran akan budaya leluhur.

Nurhidayah menambahkan, festival ini mampu menjadi ruang dan sarana untuk mengenalkan seni budaya tradisi Kotawaringin Barat kepada seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional, bahkan ke mancanegara.

"Saya meyakini jika festival ini menambah khasanah baru dalam pengembangan pariwisata di Kobar termasuk juga akan mendorong bertumbuhnya ekonomi kreatif," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8495 seconds (0.1#10.140)