Kerajaan Majapahit Runtuh karena Apa? Ada 4 Faktor Utama
loading...
A
A
A
KERAJAAN Majapahit runtuh karena apa? Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan masyarakat yang tertarik mengetahui lebih dalam mengenai salah satu kerajaan besar dalam sejarah Nusantara ini.
Majapahit merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar dan terkuat di sejarah Nusantara. Kerajaan ini didirikan Raden Wijaya dan berpusat di Jawa Timur.
Sejak pendiriannya, Majapahit mengalami perkembangan signifikan hingga menjadi kerajaan besar. Kerajaan ini bahkan mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin Hayam Wuruk (1350-1389) yang didukung Mahapatih Gajah Mada.
Kendati begitu, Majapahit juga mengalami fase kemunduran hingga menyebabkan keruntuhannya. Melihat ke belakang, runtuhnya kerajaan ini disebabkan berbagai faktor berbeda.
Sedikit dijelaskan di atas, fase kemunduran Majapahit bermula setelah kepergian Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Sepeninggal keduanya, kerajaan ini memang memiliki pengganti.
Namun, para penerus posisi penting itu dianggap kurang ahli dalam bertugas. Akibatnya, posisi kerajaan pun mengalami kemunduran dari berbagai sektor.
Sebagai contoh, pertikaian yang melibatkan Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana. Di satu sisi, Wikramawardhana adalah menantu Hayam Wuruk. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan salah satu keturunannya.
Perang saudara di Majapahit ini dikenal sebagai Perang Paregreg dan terjadi antara 1404-1406. Pihak Bhre Wirabumi kalah dalam peperangan tersebut.
Setelah perang, pihak pemenang berhak untuk berkuasa. Namun, kondisi Majapahit justru semakin merosot dan berada diambang kehancuran.
Selain menghadapi perang saudara, Majapahit juga dilanda pemberontakan dari berbagai wilayah yang didudukinya. Hal tersebut semakin membuat kondisi kerajaan menuju arah yang lebih buruk.
Sekitar abad ke-15, pengaruh Islam mulai berkembang di Pulau Jawa. Perkembangan tersebut juga memunculkan kerajaan-kerajaan baru bercorak Islam.
Pada kemunculannya, kerajaan Islam mulai menyasar wilayah-wilayah di sekitarnya, tak terkecuali Majapahit. Menurut catatan Riboet Darmosoetopo, keberadaan kerajaan Majapahit tidak benar-benar lenyap usai adanya serangan Kesultanan Demak.
Kondisi itu serupa dengan informasi dalam Babad Tanah Jawi. Disebutkan, Majapahit runtuh akibat serangan Kerajaan Islam Demak dan ditandai sengkalan sirna ilang kertaning bumi, bertahun 1.400 saka atau 1478 masehi.
Jadi, terjawab sudah pertanyaan mengenai “Kerajaan Majapahit runtuh karena apa?”. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Lihat Juga: 3 Potret Karya Ivan Gunawan di New York Fashion Week 2023, Terinspirasi Kerajaan Majapahit
Majapahit merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar dan terkuat di sejarah Nusantara. Kerajaan ini didirikan Raden Wijaya dan berpusat di Jawa Timur.
Sejak pendiriannya, Majapahit mengalami perkembangan signifikan hingga menjadi kerajaan besar. Kerajaan ini bahkan mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin Hayam Wuruk (1350-1389) yang didukung Mahapatih Gajah Mada.
Kendati begitu, Majapahit juga mengalami fase kemunduran hingga menyebabkan keruntuhannya. Melihat ke belakang, runtuhnya kerajaan ini disebabkan berbagai faktor berbeda.
Kerajaan Majapahit Runtuh karena Apa?
Sebelum keruntuhannya, Majapahit melewati fase kemunduran. Momen ini bermula setelah era pemerintahan Hayam Wuruk berakhir. Berikut sejumlah penyebabnya yang bisa diketahui.- Kehilangan Sosok Hayam Wuruk dan Gajah Mada
Sedikit dijelaskan di atas, fase kemunduran Majapahit bermula setelah kepergian Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Sepeninggal keduanya, kerajaan ini memang memiliki pengganti.
Namun, para penerus posisi penting itu dianggap kurang ahli dalam bertugas. Akibatnya, posisi kerajaan pun mengalami kemunduran dari berbagai sektor.
- Perebutan Kekuasaan
Setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk, Majapahit mulai mengalami gejolak internal berupa perebutan kekuasaan. Pada perkembangannya, kondisi tersebut memunculkan konflik tak biasa yang menjurus ke perang saudara.Sebagai contoh, pertikaian yang melibatkan Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana. Di satu sisi, Wikramawardhana adalah menantu Hayam Wuruk. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan salah satu keturunannya.
Perang saudara di Majapahit ini dikenal sebagai Perang Paregreg dan terjadi antara 1404-1406. Pihak Bhre Wirabumi kalah dalam peperangan tersebut.
Setelah perang, pihak pemenang berhak untuk berkuasa. Namun, kondisi Majapahit justru semakin merosot dan berada diambang kehancuran.
- Pemberontakan Wilayah Kekuasaan
Selain menghadapi perang saudara, Majapahit juga dilanda pemberontakan dari berbagai wilayah yang didudukinya. Hal tersebut semakin membuat kondisi kerajaan menuju arah yang lebih buruk.
- Munculnya Pengaruh Islam
Sekitar abad ke-15, pengaruh Islam mulai berkembang di Pulau Jawa. Perkembangan tersebut juga memunculkan kerajaan-kerajaan baru bercorak Islam.
Pada kemunculannya, kerajaan Islam mulai menyasar wilayah-wilayah di sekitarnya, tak terkecuali Majapahit. Menurut catatan Riboet Darmosoetopo, keberadaan kerajaan Majapahit tidak benar-benar lenyap usai adanya serangan Kesultanan Demak.
Kondisi itu serupa dengan informasi dalam Babad Tanah Jawi. Disebutkan, Majapahit runtuh akibat serangan Kerajaan Islam Demak dan ditandai sengkalan sirna ilang kertaning bumi, bertahun 1.400 saka atau 1478 masehi.
Jadi, terjawab sudah pertanyaan mengenai “Kerajaan Majapahit runtuh karena apa?”. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Lihat Juga: 3 Potret Karya Ivan Gunawan di New York Fashion Week 2023, Terinspirasi Kerajaan Majapahit
(shf)