Kuasa Hukum Pegi Perong Harap Kapolri Turun Tangan Ungkap Kasus Vina Cirebon: Seperti Kasus Sambo
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Kuasa hukum Pegi Setiawan alias Perong, Toni RM, menyatakan harapannya agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut turun tangan dalam mengungkap kasus Vina Cirebon . Toni berharap Kapolri dapat bersikap tegas seperti yang dilakukan dalam penanganan kasus Ferdy Sambo.
"Saya minta kepada Bapak Kapolri, tolong Pak, sikapnya bisa seperti kasus Sambo," ujar Toni saat ditemui di kantornya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024).
Toni menegaskan pentingnya peran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberikan arahan dan perintah kepada jajaran kepolisian. Ia juga meminta agar Kapolri memberikan keterangan kepada publik, sehingga kasus ini dapat diungkap dengan transparan tanpa ada yang disembunyikan.
"Harapan ini muncul karena kasus Vina Cirebon semakin rumit dan mengerikan. Semakin banyak pihak yang angkat bicara terkait kasus ini," tambah Toni.
Menurut Toni, keterangan dari saksi-saksi yang muncul bahkan menyangkal keputusan yang sebelumnya tercatat di pengadilan.
"Tolong Bapak Kapolri bisa berada di barisan terdepan dan langsung memberikan pernyataan kepada publik. Sampai hari ini Bapak Kapolri belum juga memberikan pernyataan, padahal saksi-saksi bermunculan dengan pengakuan yang luar biasa, mengaku merasa ditekan dan diskenariokan oleh penyidik," terang Toni.
"Saya minta kepada Bapak Kapolri, tolong Pak, sikapnya bisa seperti kasus Sambo," ujar Toni saat ditemui di kantornya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024).
Toni menegaskan pentingnya peran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberikan arahan dan perintah kepada jajaran kepolisian. Ia juga meminta agar Kapolri memberikan keterangan kepada publik, sehingga kasus ini dapat diungkap dengan transparan tanpa ada yang disembunyikan.
"Harapan ini muncul karena kasus Vina Cirebon semakin rumit dan mengerikan. Semakin banyak pihak yang angkat bicara terkait kasus ini," tambah Toni.
Menurut Toni, keterangan dari saksi-saksi yang muncul bahkan menyangkal keputusan yang sebelumnya tercatat di pengadilan.
"Tolong Bapak Kapolri bisa berada di barisan terdepan dan langsung memberikan pernyataan kepada publik. Sampai hari ini Bapak Kapolri belum juga memberikan pernyataan, padahal saksi-saksi bermunculan dengan pengakuan yang luar biasa, mengaku merasa ditekan dan diskenariokan oleh penyidik," terang Toni.
(hri)