Kinarya Anak Bangsa Paparkan Program Nandur Tuk Banyu di World Water Forum Bali
loading...
A
A
A
BALI - Kinarya Anak Bangsa, yayasan yang menginisiasi program merawat lingkungan dengan melakukan konservasi air, turut terlibat dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Mereka diundang hadir, salah satunya untuk berbicara dalam side event WWF 2024 tentang program konservasi air yang didorong Kinarya Anak Bangsa, yakni Nandur Tuk Banyu, Menanam Mata Air atau Waterspring Planting.
”Alam Bijak dan Kinarya Anak Bangsa mendapatkan kolaborasi dengan berbagai pihak di dalam World Water Forum di 2024,” kata pendiri Kinarya Anak Bangsa Rosita Yuwanasari Suwardi Wibawa dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Di hari pertama WWF, Alam Bijak dan Kinarya Anak Bangsa terlibat dalam pembahasan multipihak untuk dashboard sistem pangan Indonesia. Lalu pada hari kedua, Kinarya Anak Bangsa bersama dengan jejaring mengisi side event di paviliun Prancis.
Di sana berbagi pengalaman bagaimana Nandur Tuk Banyu dilakukan dan tantangan-tantangannya. “Hari ketiga Kinarya Anak Bangsa ke arah Buleleng untuk bertemu dengan para pihak yang akan bekerja sama di bidang moringa oleifera atau kelor,” ujarnya.
”Salah satu tanaman yang dipakai untuk aksi Nandur Tuk Banyu itu adalah tanaman kelor, tanaman pangan berkayu,” ungkap Rosita.
Di lokasi itu, kata dia, pihaknya bertemu dengan pihak Universitas Pendidikan Ganesha dan pemerintah daerah Buleleng. Kemudian BUMDes di Desa Lokapaksa dan Pemerintah Desa Lokapaksa juga kelompok tani yang tergabung di Lokapaksa.
Selanjutnya pada hari keempat, pihaknya melakukan konsolidasi untuk persiapan presentasi.
”Hari kelimanya kami presentasi kembali di side event mengenai bagaimana kelor atau moringa oleifera itu berperan dalam penjernihan air sebagai koagulan bersama dengan jejaring Kinarya Anak Bangsa dalam Asosiasi Beyond Moringa Indonesia,” tandasnya.
Mereka diundang hadir, salah satunya untuk berbicara dalam side event WWF 2024 tentang program konservasi air yang didorong Kinarya Anak Bangsa, yakni Nandur Tuk Banyu, Menanam Mata Air atau Waterspring Planting.
”Alam Bijak dan Kinarya Anak Bangsa mendapatkan kolaborasi dengan berbagai pihak di dalam World Water Forum di 2024,” kata pendiri Kinarya Anak Bangsa Rosita Yuwanasari Suwardi Wibawa dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Di hari pertama WWF, Alam Bijak dan Kinarya Anak Bangsa terlibat dalam pembahasan multipihak untuk dashboard sistem pangan Indonesia. Lalu pada hari kedua, Kinarya Anak Bangsa bersama dengan jejaring mengisi side event di paviliun Prancis.
Di sana berbagi pengalaman bagaimana Nandur Tuk Banyu dilakukan dan tantangan-tantangannya. “Hari ketiga Kinarya Anak Bangsa ke arah Buleleng untuk bertemu dengan para pihak yang akan bekerja sama di bidang moringa oleifera atau kelor,” ujarnya.
”Salah satu tanaman yang dipakai untuk aksi Nandur Tuk Banyu itu adalah tanaman kelor, tanaman pangan berkayu,” ungkap Rosita.
Di lokasi itu, kata dia, pihaknya bertemu dengan pihak Universitas Pendidikan Ganesha dan pemerintah daerah Buleleng. Kemudian BUMDes di Desa Lokapaksa dan Pemerintah Desa Lokapaksa juga kelompok tani yang tergabung di Lokapaksa.
Selanjutnya pada hari keempat, pihaknya melakukan konsolidasi untuk persiapan presentasi.
”Hari kelimanya kami presentasi kembali di side event mengenai bagaimana kelor atau moringa oleifera itu berperan dalam penjernihan air sebagai koagulan bersama dengan jejaring Kinarya Anak Bangsa dalam Asosiasi Beyond Moringa Indonesia,” tandasnya.
(ams)