Hari Buruh, Golkar DIY dan MKGR Bagi Sembako Untuk Buruh Gendong

Jum'at, 01 Mei 2020 - 14:53 WIB
loading...
Hari Buruh, Golkar DIY dan MKGR Bagi Sembako Untuk Buruh Gendong
Golkar DIY bersama Ormas MKGR memberikan bantuan sembako bagi buruh gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta. FOTO : SINDOnews/Ainun Najib
A A A
YOGYAKARTA - Peringatan hari buruh atau dikenal dengan May Day kali ini sangat berbeda. Pasalnya pandemi Corona membuat sektor perburuan mengalami dampak yang luar biasa.

DPD Golkar DIY bersama ormas MKGR turun tangan dalam rangka peringatan May Day dengan membagikan sembako untuk buruh gendong di Pasar Beringharjo Yogyakarta dan juga musisi jalanan Malioboro.

Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan, pandemi covid - 19 dampaknya sangat luar biasa dan menyentuh di semua sektor, termasuk sektor tenaga kerja. Banyak buruh yang terkena dampaknya. Tidak sedikit yang berkurang penghasilan bahkan banyak yang kehilangan pekerjaan karena tempatnya bekerja tutup.

"Dan ini juga dirasakan puluhan buruh gendong di pasar Beringharjo Yogyakarta. Aktifitas Pasar Beringharjo sejak adanya pandemi covid- 19 sepi. Imbasnya jasa buruh gendong menjadi sepi juga. Maka dari itu kami mencoba berbagai sebagai respon sosial saat peringatan hari buruh ini, " terangnya, Jumat (1/5/2020).

Dalam rangka bakti sosial Golkar DIY bersama MKGR ini, pihaknya menyerahkan 73 paket sembako untuk buruh gendong yang selama ini biasa beroperasi di Pasar Beringharjo.

Paket sembako berisi beras, gula pasir, Minyak goreng, mi instan, masker dan uang tunai Rp50 ribu, dibagikan di lantai tiga tempat parkir Pasar Beringharjo. "Ini hanya sedikit mengurangi beban mereka di tengah pandemi, " ulas Gandung yang juga Ketua MKGR DIY ini.

Gandung melanjutkan, 1 Mei adalah harinya para buruh, termasuk buruh gendong. Kami berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa membuat para buruh Gendong senang karena mereka tidak sendiri tetapi masih ada pihak lain yang memperhatikan nasib mereka.

Begitu juga dengan pengamen atau musisi jalanan di Malioboro. Para pengamen yang biasa ngamen di Malioboro sangat terpukul dengan adanya Pandemi covid - 19 ini. Sebab tidak ada wisatawan yang datang ke Yogyakarta di masa pandemi ini. Malioboro sepi, banyak pedagang yang tidak jualan dan puluhan pengamen pun kehilangan penghasilan.

"Kita tahu sejak adanya wabah covid- 19, suasana di Malioboro Sepi sehingga mengakibatkan puluhan pengamen kehilangan penghasilan. Guna meringankan beban karena kehilangan penghasilan, Kami memberikan sedikit bantuan paket sembako. Semoga bermanfaat," pungkas anggota Komisi VII DPR ini.

Sementara itu Sutinah,50, salah seorang buruh gendong mengaku bantuan ini sangat membantu mereka. Selama wabah Corona berlangsung penghasilan mereka turun drastis. Jika sebelumnya mereka bisa mengantongi Rp75 ribu dalam sehari saat ini rata-rata mereka hanya mendapatkan Rp10 ribu. "Bahkan kandang kala dalam sehari kami tak dapat apa-apa. Bantuan seperti ini sangat berarti bagi kami," terangnya
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)