Pernikahan Antar Penguasa Daerah di Era Kerajaan Mataram Kuno Jadi Sarana Konsolidasi

Sabtu, 01 Juni 2024 - 06:44 WIB
loading...
Pernikahan Antar Penguasa...
Pernikahan antar penguasa daerah konon sering terjadi di masa Kerajaan Mataram kuno. Foto/Ilustrasi
A A A
PERNIKAHAN antar penguasa daerah konon sering terjadi di masa Kerajaan Mataram kuno. Pernikahan antar penguasa ini biasanya terjadi di luar ibu kota kerajaan demi menghubungkan antar wilayah bawahan di Mataram.

Selain itu, pernikahan itu juga untuk menjamin loyalitas para penguasa daerah. Bahkan salah satu Raja Mataram yakni Rakai Pikatan, juga hasil dari pernikahan antar penguasa daerah, hingga akhirnya menggantikan ayah mertuanya.

Pada Pasasti Munggu Antan, juga dicontohkan beberapa pernikahan antar penguasa daerah di Matadna kuno. Di sana disebutkan, Sang Hadyan Palutungan, adik Sang Pamgat Munggu, yang menjadi salah seorang istri atau selir Sang Dewata ing Pasțika atau Rakai Pikatan.



Contoh lain ialah Pu Kbi, permaisuri atau nenek Pu Sindok, yang disebut sebagai anak Rakryān Bawang, juga Pu Padmanābhi, salah seorang istri atau selir raja Rakai Kayuwangi, kemungkinan besar ialah anak seorang pejabat keagamaan atau penguasa daerah, yaitu Sang Pamgat Tgang Rat yang bernama Dang Acăryya Widyasiwa.

Dikutip dari "Sejarah Nasional Indonesia : Zaman Kuno", hubungan perkawinan antara seorang pejabat tinggi kerajaan dengan seorang anak pangeran dijumpai contohnya di dalam Prasasti Taji tahun 823 Šaka (8-IV-901 M), yang menyebut Rakai Śri Bhāru Dyah Dheta, anak Rakarayan i Wungkaltihang, atau Rakai Halu Pu Sanggrama-dhurandhara, yang menjadi istri Sang Pamgat Děmung pu Cintya.

Adanya hubungan antardaerah itu membayangkan adanya sarana perhubungan antara daerah yang satu dengan yang lain, sekalipun mungkin dalam bentuk yang sederhana. Mengingat perkiraan akan kepadatan penduduk Pulau Jawa di dalam zaman Mataram Kuno, dan mengingat gambaran yang diberikan oleh sumber-sumber Belanda dari abad XVII, dapat dibayangkan bahwa daerah watak yang satu mungkin terpisah dari daerah watak yang lain oleh daerah yang masih berupa hutan belukar.

Tetapi ada jalan yang menghubungkan kedua daerah watak itu, bagaimanapun kondisinya. Gambaran itu diperkuat dengan data di dalam pelbagai prasasti dari masa Rakai Watukura Dyah Balitung sampai dengan Pu Siņdok, yang menyebut pejabat dari wilayah watak A, yang berasal atau bertempat tinggal di suatu desa yang masuk ke dalam wilayah watak B.



Keterangan semacam itu dapat juga ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa wilayah-wilayah watak yang bersangkutan memang saling berbatasan. Kalau benar demikian, gambarannya menjadi suatu Pulau Jawa yang beberapa daerahnya yang luas berpenduduk padat, yang terbagi atas beberapa daerah watak, yang terpisah oleh hambatan alami dari daerah luas lain yang juga berpenduduk padat.

Daerah yang berpenduduk padat itu diperkirakan terdapat di lembah-lembah yang merupakan daerah aliran sungai, seperti misalnya daerah aliran Bengawan Solo, daerah aliran Sungai Opak, daerah aliran Sungai Progo, daerah aliran Sungai Elo, daerah aliran Sungai Bogowonto, Serayu, Serang, Tuntang, Lusi, Brantas. Suatu survei di daerah sekitar Kedu-Temanggung yang menghasilkan adanya kelompok-kelompok permukiman yang terdapat di daerah aliran sungai-sungai, dengan menggunakan artefak yoni sebagai indikasi permukiman.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perbedaan Pendapat Antar...
Perbedaan Pendapat Antar Wali Songo Konon Buat Bangunan Masjid Agung Demak Goyah
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Momen Raja Majapahit...
Momen Raja Majapahit Redam Pemberontakan Sadeng saat Konflik Gajah Mada dan Kembar
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Rekomendasi
Titiek Puspa Jalani...
Titiek Puspa Jalani Lebaran di ICU, Masih Pemulihan usai Operasi Pecah Pembuluh Darah
Canelo vs Crawford:...
Canelo vs Crawford: Usia dan Berat Badan Hancurkan Mimpi Kelas Menengah Super Bud?
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Berita Terkini
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
8 jam yang lalu
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
8 jam yang lalu
Bus Mogok, Puluhan Jemaah...
Bus Mogok, Puluhan Jemaah Umrah asal Subang Terdampar di GT Cikatama
8 jam yang lalu
Lebaran Hari Pertama,...
Lebaran Hari Pertama, Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Macet Parah
9 jam yang lalu
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Pohon Beringin Tumbang saat Salat Idulfitri di Alun-alun Pemalang Jadi 3 Orang
9 jam yang lalu
Kronologi 2 Jemaah Salat...
Kronologi 2 Jemaah Salat Id Meninggal Tertimpa Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang
10 jam yang lalu
Infografis
Pewaris Kerajaan Inggris...
Pewaris Kerajaan Inggris Pangeran William Jadi Target Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved