Kolaborasi Internasional Pengembangan Agroekowisata Madu Trigona Lombok Utara

Senin, 27 Mei 2024 - 11:49 WIB
loading...
Kolaborasi Internasional...
Mahasiswa dan dosen Universitas Mataram, Shangrao Normal University, dan University of Veteranity Science Yezim Myanmar di Lombok Utara, NTB. Foto/Istimewa
A A A
LOMBOK UTARA - Universitas Mataram, Shangrao Normal University dan University of Veterinary Science Yezim Myanmar berkolaborasi menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berskala internasional di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara .

Kegiatan pengabdian ini digelar pada 8 Mei 2024 lalu dengan tema “International Community Service Entrepreneurship on Agroecotourism of Madu Trigona”.

Para mahasiswa dari ketiga universitas tersebut diberikan penjelasan oleh ketua kelompok tani Lebah Trigona Harapan Keluarga tentang bagaimana cara pembudidayaan lebah madu trigona serta manfaat dan khasiatnya.



Dosen Shangrao Normal University Mr. Bao Yu yang juga ikut ambil bagian dalam pengabdian ini mengatakan bahwa budidaya madu trigona ini selain industri juga dinilai sebagai kearifan lokal yang bisa menopang pariwisata.

Sebab, kata dia pengembangan pariwisata berkelanjutan harus bisa membentuk atraksi wisata, yaitu dengan mengintegrasikan segala potensi wisata yang ada dengan bergabungnya unsur kearifan lokal.

“Budidaya madu trigona ini adalah bagian dari atraksi wisata kearifan lokal yang harus dipertahankan,” kata Bao Yu dalam keterangannya, Senin (27/05/2024).

Selain itu, aspek-aspek lain penunjang pariwisata seperti akomodasi yang mendukung aktivitas wisatawan di kawasan wisata, ketersediaan kuliner, hospitality dari masyarakat di sentra wisata juga harus terintegrasi dengan baik.

“Jika semuanya terintegrasikan dengan baik dari akomodasi hingga industri yang memiliki nilai kearifan lokal seperti madu trigona ini maka pariwisata berkelanjutan bisa lebih berkembang” kata dia.

Senada dengan Bao Yu, Dosen FEB Universitas Mataram Lalu Muhammad Furkan menjelaskan tujuan kolaborasi antar kampus dengan industri Madu Trigona ini merupakan bagian dari unsur pentahelix untuk menjaga pariwisata berkelanjutan.

“Akademisi, Pemerintah, Media, Komunitas, dan Industri sangat berperan penuh untuk membangkitkan pariwisata serta mengangkat potensi wisata. Jika kelima unsur tersebut berkolaborasi maka dipastikan perkembangan pariwisata berkelanjutan mengalami peningkatan,” ujarnya.

Untuk itu dengan adanya kegiatan pengandian ini diharapkan bisa menjadi motivasi kepada masyarakat, khususnya Desa Salut untuk terus mengembangkan potensi pariwisata mereka melalui berbagai kolaborasi dan inovasi.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan tiga fakultas dari Universitas Mataram, yakni mahasiswa internasional Prodi Magister Manajemen FEB Unram yang berasal dari China, Fakultas Peternakan (Faterna), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Kegiatan ini diharapkan agar masyarakat tidak hanya memperkuat hubungan antar universitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dalam mengembangkan agroekowisata berbasis madu trigona.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5075 seconds (0.1#10.140)