Banjir Rendam 4 Desa di Kabupaten Cirebon, 8.442 Warga Terdampak

Jum'at, 24 Mei 2024 - 17:36 WIB
loading...
Banjir Rendam 4 Desa di Kabupaten Cirebon, 8.442 Warga Terdampak
Sebanyak 4 desa di 3 kecamatan Kabupaten Cirebon terendam banjir dan menyebabkan 8.442 warga terdampak. Foto/BNPB
A A A
CIREBON - Sebanyak 4 desa di 3 kecamatan Kabupaten Cirebon terendam banjir dan menyebabkan 8.442 warga terdampak. Banjir terjadi akibat Sungai Cijangkelok dan Sungai Cisanggarung meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama, Jumat (24/5/2024) dini hari.

Laporan yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 4 desa yang terdampak, adalah Desa Cilengkrang Induk dan Desa Cilengkang di Kecamatan Pasaleman, Desa Ciledug Wetan di Kecamatan Ciledug, dan Desa Sukadana di Kecamatan Pabuaran.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon bersama unsur TNI dan Polri sedang turun ke lokasi terdampak untuk kaji cepat dan melakukan penanganan darurat dengan prioritas utama yakni penyelamatan dan evakuasi. Tim BPBD Kabupaten Cirebon juga menerjunkan perahu untuk proses evakuasi warga sementara.



“Sejauh ini sebanyak 30 warga dari 8.442 yang terdampak banjir mengungsi di masjid. Sebagian dari mereka yang lain memilih bertahan di rumahnya, meskipun terendam dengan tinggi muka air antara 20-50 sentimeter,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya.

Adapun rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 2.112 termasuk 13 rumah ibadah dan 6 sekolah. Saat ini, banjir juga berangsur surut, sebagian warga mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir.

Sementara itu, menurut perkiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon maupun Kabupaten Kuningan hingga Minggu (26/5/2024).

BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setemat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. Pembersihan drainase dan saluran air di permukiman agar dilakukan secara berkala.



Monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar dilakukan sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai. Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8785 seconds (0.1#10.140)
pixels