IPW: Ada '3 Gerbong Besar' dalam Mutasi di Tubuh Polri

Jum'at, 01 Mei 2020 - 14:16 WIB
loading...
IPW: Ada 3 Gerbong Besar...
Kapolri Jenderal Idham Azis. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menganggap, mutasi besar- besaran yang dilakukan Polri adalah hal biasa untuk penyegaran organisasi. IPW melihat dalam mutasi ini ada 'tiga gerbong besar' yang bergerak.

"Yakni naiknya orangnya Jokowi menjadi Kapolda Jateng, naiknya orang orangnya Idham Azis di antaranya menjadi Kapolda Kalteng dan Kapolda Jatim, serta naiknya orangnya Budi Gunawan menjadi jenderal bintang tiga," ungkap Neta kepada SINDOnews, Jumat (1/5/2020).

Neta menyatakan, naiknya 'orangnya' Jokowi menjadi Kapolda Jateng ini cukup fenomenal bagi dinamika Polri. Sebab, yang bersangkutan bukanlah alumni akademi kepolisian. Menurut dia, jika melihat cepatnya karier yang bersangkutan melesat setelah menjadi 'panitia pengamanan pernikahan putri Jokowi di Solo, sepertinya yang bersangkutan sedang dipersiapkan Jokowi untuk menjadi calon Kapolri ke depan.

"Bisa jadi akan dipersiapkan menggantikan Idham Azis. Dari mutasi besar kali ini yang paling fenomenal dalam penilaian IPW, adalah naiknya Wakapolda Jateng menjadi Kapolda. Sekaligus hal ini menandai untuk pertama kalinya figur non-Akpol tampil menjadi Kapolda Jateng," tutur Neta.

Fenomena lain, kata Neta, adalah naiknya mantan ajudan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi jenderal bintang tiga dan menjabat posisi strategis, yakni Kabaintelkam. Biasanya, posisi Kabaintelkam selama ini dipegang oleh figur yang dekat dengan kekuasaan karena menyangkut kemampuan analisa keamanan dan cipta kondisi bagi situasi kamtibmas dan kelanggengan kekuasaan.

"IPW belum mendapat info A, kenapa mantan ajudan Presiden SBY bisa tampil menjadi Kabaintelkam Polri di era Presiden Jokowi," ucapnya. (BACA JUGA: Peran Polri Dinilai Penting dalam Proses Penanganan Corona)

Selain itu, lanjut Neta, fenomena yang tak kalah menarik adalah digesernya Kapolda Jatim ke posisi Wakalemdikpol. Padahal, di masa Pilpres 2019, Jatim sangat aman dan kondusif serta memberikan suara kemenangan yang signifikan bagi kemenangan Jokowi dalam perolehan suara.

"Jadi pertanyaan memang, kenapa Kapolda Jatim tergeser ke Wakalemdikpol, sementara ada Kapolda yang 'tidak berdarah darah' di Pilpres 2019 dinaikkan jadi bintang tiga. Fenomena ini sangat ironis, jika dilihat lagi bahwa Pangdam Brawijaya belum lama ini naik posisi menjadi jenderal bintang tiga," ungkapnya.

Neta juga menyebut, mutasi kali ini membawa sejumlah teman-teman satu Angkatan Akpol dengan Idham Azis bergeser ke tempat strategis. Begitu juga beberapa alumni Densus 88 bergeser ke tempat strategis.
"Di sisi lain ada beberapa orangnya Tito Karnavian tergeser dan ada yang masih bertahan di posisi strategis," katanya.

Neta mengatakan, pihaknya hanya mengingatkan mutasi ini harus bisa menjadikan Polri benar-benar promoter, karena tantangan Polri ke depan cukup berat. Dampak pademi Covid 19 telah membuat banyak pihak terpuruk ekonominya, ancaman PHK di depan mata, berbagai industri makin terkapar, dan kesulitan ekonomi makin parah jika wabah Covid-19 tidak berkesudahan.

"Artinya, ke depan Polri tidak sekadar menghadapi tingkah pola para kriminal tapi ancaman konflik sosial sebagai dampak pandemi Covid-19, patut dicermati. Apalagi saat ini sudah ada pihak yang menamakan dirinya Anarko yang memprovokasi massa untuk membuat kerusuhan. Sehingga intelijen kepolisian dituntut bekerja keras untuk melakukan antisipasi dan deteksi dini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam telegran Kapolri bernomor ST/1377/V/KEP/2020, Jumat (1/5/2020), Irjen Boy Rafli Amar menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Brigjen Marthinus Hukom menjabat sebagai Kepala Densus 88. Lalu, Brigjen Ahmad Lutfhi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Jateng diangkat menjadi Kapolda Jateng.

Mutasi lainnya, Irjen Fadil Imran kini menjabat sebagai Kapolda Jatim. Irjen Eko Indra Heri kini menjabat sebagai Kapolda Sumsel. Lalu, Irjen Fiandar kini menjabat sebagai Kapolda Banten. Brigjen Teguh Sarwono kini menjabat sebagai Kapolda Bengkulu. Dan, Brigjen Dedi Prasetyo kini menjabat sebagai Kapolda Kalteng.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)