Sosok Nyi Mas Gandasari, Putri Cantik dan Sakti Penyebar Islam di Cirebon

Jum'at, 10 Mei 2024 - 10:29 WIB
loading...
Sosok Nyi Mas Gandasari,...
Sosok Nyi Mas Gandasari dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Cirebon. Foto/Ist
A A A
SOSOK Nyi Mas Gandasari atau Nyi Mas Ratu Gandasari dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Cirebon. Apalagi sosok Nyi Mas Gandasari terkait erat dengan dua tokoh besar lainnya dalam penyebaran agama Islam di Cirebon , yaitu Pengeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati.

Banyak versi yang menjelaskan tentang sosok Nyi Mas Gandasari. Ada legenda yang menyebutkan Nyi Mas Gandasari dibawa ke Jawa sejak kecil dan diangkat anak oleh Pangeran Cakrabuana. Nama Nyi Mas Gandasari merupakan pemberian Sunan Gunung Jati setelah diangkat menjadi muridnya.

Versi lain menyebutkan Nyi Mas Gandasari berasal dari Aceh, adik dari Tubagus Pasai atau Fatahillah, putri dari Mahdar Ibrahim bin Abdul Ghafur bin Barkah Zainal Alim. Kemudian kisah lain menyebutkan bahwa Nyi Mas Gandasari merupakan putri Sultan Hud dari Kesultanan Basem Paseh, salah satu murid dari di pesantren Islam putri yang didirikan oleh Ki Ageng Selapandan.

Nyi Mas Gandasari juga dipercaya bernama asli Muthmainah atau Nyi Muthmainah, merupakan puteri angkat Raja Caruban Larang, Sri Mangana. Fisiknya memiliki tinggi, melebihi rata-rata gadis Sunda kebanyakan. Matanya bulat indah dengan bulu mata lebat. Wajahnya bulat, dan hidungnya mancung. Dari ibunya, dia mewarisi darah Hindustan dan Mongolia.



Leluhurnya adalah keturunan Jenghiz Khan, penakluk Hindustan dan pendiri Dinasti Moghul. Sedang dari ayahnya, mengalir darah Arab-Hindustan-Campa. Darah Campa berasal dari nenek sang ayah, seorang Muslimah asal Campa yang tinggal di Malaka. Karena adanya campuran darah inilah, Nyi Mas Gandasari jadi berbeda dengan wanita Sunda kebanyakan.

Dia biasa menggunakan pakaian warna hitam lengan panjang, dengan kain penutup tubuh hingga bawah. Pada dadanya, selalu nampak keris yang siap dihunus kapan saja. Tidak hanya cantik, Nyi Mas Gandasari juga jago silat.

Menurut cerita rakyat Caruban Larang, Nyi Mas Gandasari merupakan anak Syaikh Datuk Sholeh yang diangkat anak oleh Raja Caruban Larang, untuk dijadikan Panglima Perang melawan Galuh Pakuan.

Sedangkan menurut cerita rakyat Galuh Pakuan, Nyi Mas Gandasari disiapkan sebagai alat merebut takhta Pakuan Pajajaran yang merupakan hak Ratu Aji Surawisesa, sang putra Prabu Guru Dewata Prana dari permaisuri. Layaknya kisah prajurit teliksandi yang sangat lihai, asal-usul Nyi Mas Gandasari masih terus menjadi misteri dan legenda. Nyi Mas Gandasari memiliki banyak nama, di antaranya Nyi Mas Ratu Gandasari, Nyi Mas Panguragan, dan Nyi Mas Sapta Rengga.



Kisah menarik lain dari sosok Nyi Mas Gandasari ketika menggelar sayembara mencari suami. Pria yang bisa mengalahkan kesaktiannya, maka akan dijadikan suaminya. Pada awalnya, tidak ada yang menang melawan Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari baru menemukan lawan setimpal saat menghadapi pria berambut gondrong bernama Soka.

Dalam pertarungan itu, Sunan Gunung Jati yang menjadi juri. Pertempuran adu sakti pun terjadi. Selendang Nyi Mas Gandasari beradu dengan rambut panjang Soka yang sakti. Akhirnya, selendang Nyi Mas Gandasari berhasil melilit tubuh Soka. Sebaliknya, tubuh Nyi Mas Gandasari juga terlilit rambut sakti Soka.

Tidak ada yang mau mengalah, Sunan Gunung Jati akhirnya turun tangan menengahi. Pertarungan dianggap seri, tetapi Sunan Gunung Jati mengatakan Soka bisa menjadi suami Nyi Mas Gandasari, namun Nyi Mas Gandasari menolak.

Selanjutnya, Soka menjadi murid Sunan Gunung Jati dan memeluk agama Islam. Dia belajar ilmu tasawuf Sunan Gunung Jati. Bagi warga Karang Kendal, Soka dikenal juga sebagai Syeh Magelang Sakti.

Singkat cerita, Soka terkenang kembali dengan Nyi Mas Gandasari dan pergi ke rumahnya. Tetapi, orang yang dicarinya tidak ada. Dengan hati berat, Soka akhirnya kembali ke Pesanggrahan Karang Kendal. Di tengah jalan, dia menginap di gubuk kosong dan rusak, karena ditinggal pemiliknya. Dia lalu berdoa kepada Allah, dan membuka kitab suci Alquran, lalu membacanya.

Suaranya terdengar merdu, marasuk ke dalam kalbu. Di waktu bersamaan, Nyi Mas Gandasari melintas bersama keluarganya. Dia mendengar suara orang mengaji dengan khusuk, sambil berdoa di dalam hati akan menikahi pria itu jika dia belum beristri. Ternyata, orang itu adalah Soka.

Nyi Mas Gandasari merasa sangat terkejut. Namun, Soka telah mengalahkan hatinya. Keduanya lalu pergi menemui Sunan Gunung Jati dan meminta restu. Sebelum menikah, rambut panjang sakti Soka dipotong. Keduanya lalu menikah dan hidup bahagia. Soka melanjutkan dakwahnya menyebarkan agama Islam di pesisir utara Jawa.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)