Evakuasi 4 WNA Australia dari Kapal Yacht Berlangsung Dramatis
A
A
A
MAUMERE - Basarnas Maumere mengevakuasi empat WNA Austaralia dari Kapal Yacht mewah Joyeste yang mengalami mati mesin di Utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (24/1/2019). Kapal yang diawaki empat warga Australia ini semula berlayar dari Timor Leste tujuan Maumere lalu ke Bali, namun mengalami mati mesin di Laut Flores.
Kepala Kantor SAR Maumere Putu Sudayana mengatakan, proses evakuasi sangat dramatis karena cuaca yang buruk membuat proses terkendala. Namun pihak Basarnas tetap mengupayakan untuk menyelamatkan keempat WNA tersebut.
“Keempat WNA ini adalah satu keluarga terdiri suami istri dan dua anak mereka,” kata Putu Sudayana, Kamis (24/1/2019).
Kronologis penyelamatan, kata Putu, setelah sebelumnya kantor Basarnas Maumare mendapat kontak dari pihak otoritas Australia jika ada kapal Yacht milik warga negara mereka yang mengalami kerusakan mesin di Perairan Flores, NTT.
Lalu Basarnas Maumere pada pukul 10.00 Wita memberangkatkan tim SAR dari Lanal dan unsur pencarian dan pertolongan dengan menggunakan Kapal Rescue Boat 212 milik Basarnas Maumere.
“Basarnas Maumere berkoordinasi dengan satuan terkait berita SAR tersebut agar mengeluarkan maklumat pelayaran kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi Kapal Joyeste yang mengalami mati mesin. Alhasil Kapal Kargo Santa Vista yang berada paling dekat dengan Yacht Joyeste kemudian melakukan pertolongan,” kata Putu.
Kapal Santa Vista, kata dia, melakukan proses towing (penarikan) kepada Joyeste. Lalu antara Kapal Santa Vista dan Rescue Boat 212 melakukan proses penjemputan di titik yang telah ditentukan pada koordinat 08?20’59.17 s 122?28’11.07”e.
“Tetapi pada saat proses penarikan menuju lokasi tersebut kapal terjadi masalah (putus) pada tali penghubung antar Kapal Santa Vista dan Joyeste masalah ini terjadi sampai 2 kali,” timpalnya.
Dengan pertimbangan alasan keselamatan dan waktu sudah malam hari, lanjut dia, Kapal Santa Vista meminta alternatif titik intercept kedua yakni di Perairan Larantuka dengan pertimbangan itu dikirim tim dari Maumere untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan proses penarikan menggunakan kapal nelayan setempat (KM Bahtera).
“Tim yang dipimpin langsung Kepala Kantor SAR Maumere ini berhasil menemui Kapal Santa Vista dan segera melakukan penarikan Joyeste menuju Pelabuhan Larantuka untuk melakukan perbaikan.
Saat ini, kata dia, keempat WNA ini masih berada di Kota Larantuka untuk menunggu cuaca membaik dan mereka rencananya akan ke Denpasar, Bali.
Kepala Kantor SAR Maumere Putu Sudayana mengatakan, proses evakuasi sangat dramatis karena cuaca yang buruk membuat proses terkendala. Namun pihak Basarnas tetap mengupayakan untuk menyelamatkan keempat WNA tersebut.
“Keempat WNA ini adalah satu keluarga terdiri suami istri dan dua anak mereka,” kata Putu Sudayana, Kamis (24/1/2019).
Kronologis penyelamatan, kata Putu, setelah sebelumnya kantor Basarnas Maumare mendapat kontak dari pihak otoritas Australia jika ada kapal Yacht milik warga negara mereka yang mengalami kerusakan mesin di Perairan Flores, NTT.
Lalu Basarnas Maumere pada pukul 10.00 Wita memberangkatkan tim SAR dari Lanal dan unsur pencarian dan pertolongan dengan menggunakan Kapal Rescue Boat 212 milik Basarnas Maumere.
“Basarnas Maumere berkoordinasi dengan satuan terkait berita SAR tersebut agar mengeluarkan maklumat pelayaran kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi Kapal Joyeste yang mengalami mati mesin. Alhasil Kapal Kargo Santa Vista yang berada paling dekat dengan Yacht Joyeste kemudian melakukan pertolongan,” kata Putu.
Kapal Santa Vista, kata dia, melakukan proses towing (penarikan) kepada Joyeste. Lalu antara Kapal Santa Vista dan Rescue Boat 212 melakukan proses penjemputan di titik yang telah ditentukan pada koordinat 08?20’59.17 s 122?28’11.07”e.
“Tetapi pada saat proses penarikan menuju lokasi tersebut kapal terjadi masalah (putus) pada tali penghubung antar Kapal Santa Vista dan Joyeste masalah ini terjadi sampai 2 kali,” timpalnya.
Dengan pertimbangan alasan keselamatan dan waktu sudah malam hari, lanjut dia, Kapal Santa Vista meminta alternatif titik intercept kedua yakni di Perairan Larantuka dengan pertimbangan itu dikirim tim dari Maumere untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan proses penarikan menggunakan kapal nelayan setempat (KM Bahtera).
“Tim yang dipimpin langsung Kepala Kantor SAR Maumere ini berhasil menemui Kapal Santa Vista dan segera melakukan penarikan Joyeste menuju Pelabuhan Larantuka untuk melakukan perbaikan.
Saat ini, kata dia, keempat WNA ini masih berada di Kota Larantuka untuk menunggu cuaca membaik dan mereka rencananya akan ke Denpasar, Bali.
(sms)