Kemenperin Jaring Ribuan Siswa-Mahasiswa lewat Jarvis 2024
loading...
A
A
A
"Jadi hari ini, di sini (Politeknik STTT Bandung), industri dengan sekolahan ketemu. Nanti akan dilanjut di Solo. Kemudian akan dilanjut di regional Sumatera, dan terakhir di Sulawesi," tutur dua.
Dengan strategi itu, kata Masrokhan, diharapkan animo masyarakat untuk mendaftar melalui Jarvis sekitar 1 banding 10.
"Jadi kami melaksanakan arahan Pak Menteri agar kami (BPSDMI) menyiapkan SDM-SDM dengan jumlah masif, banyak sekali," ucap Masrokhan.
Terkait pengembangan SDM industri di Indonesia, Kepala BPSDMI menyatakan, selain melalui pendidikan vokasi industri, BPSDMI juga melibatkan industri sehingga terjadj link and match. BPSDMI menerapkan sistem ganda atau dual system.
Dalam pendidik vokasi indistri, satker menerpakab 70 persen praktik, termasuk di industri dan 30 persen teori.
"Kemudian kami menjalin kerja sama, termasuk dengan Seco dan JETRO Swiss serta 1.567 industri yang bekerja sama dengan kami," ujarnya.
"Sehingga anak-anak nggak perlu khawatir setelah lulus ini apakah bisa kerja atau tidak. Tapi justru siap kerja, industri siap menerima, dan kami targetkan 100 persen (lulusan pendidikan vokasi di bawah BPSDMI Kemenperin) diserap oleh industri," tutur Masrokhan.
Duta Besar Swiss Olivier Zehnder mengatakan, mengucapkan selamat kepada Kemenperin dan agensi yang menggelar Jarvis 2024. Dubed mengaku sangat terkejut melihat energi dan kreativitas di Indonesia yang akan berkembang untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Jika Anda ingin mencapai tahap itu (menjadi negara maju), Anda harus berinvestasi dari sekarang. Anak muda adalah salah satu kelebihan yang luar biasa di negara ini. Jika mereka terpengaruh, negara ini akan berkembang dan mencapai hasil yang diinginkan," kata Dubes Swiss.
Olivier Zehnder menyatakan, industri Indonesia seharusnya mengerahkan diri, menjadi lebih menghadirkan banyak potensi. Terdapat banyak hal yang bisa memproduksi di Indonesia. Indonesia memiliki segalanya untuk memproduksi barang.
Dengan strategi itu, kata Masrokhan, diharapkan animo masyarakat untuk mendaftar melalui Jarvis sekitar 1 banding 10.
"Jadi kami melaksanakan arahan Pak Menteri agar kami (BPSDMI) menyiapkan SDM-SDM dengan jumlah masif, banyak sekali," ucap Masrokhan.
Terkait pengembangan SDM industri di Indonesia, Kepala BPSDMI menyatakan, selain melalui pendidikan vokasi industri, BPSDMI juga melibatkan industri sehingga terjadj link and match. BPSDMI menerapkan sistem ganda atau dual system.
Dalam pendidik vokasi indistri, satker menerpakab 70 persen praktik, termasuk di industri dan 30 persen teori.
"Kemudian kami menjalin kerja sama, termasuk dengan Seco dan JETRO Swiss serta 1.567 industri yang bekerja sama dengan kami," ujarnya.
"Sehingga anak-anak nggak perlu khawatir setelah lulus ini apakah bisa kerja atau tidak. Tapi justru siap kerja, industri siap menerima, dan kami targetkan 100 persen (lulusan pendidikan vokasi di bawah BPSDMI Kemenperin) diserap oleh industri," tutur Masrokhan.
Duta Besar Swiss Olivier Zehnder mengatakan, mengucapkan selamat kepada Kemenperin dan agensi yang menggelar Jarvis 2024. Dubed mengaku sangat terkejut melihat energi dan kreativitas di Indonesia yang akan berkembang untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Jika Anda ingin mencapai tahap itu (menjadi negara maju), Anda harus berinvestasi dari sekarang. Anak muda adalah salah satu kelebihan yang luar biasa di negara ini. Jika mereka terpengaruh, negara ini akan berkembang dan mencapai hasil yang diinginkan," kata Dubes Swiss.
Olivier Zehnder menyatakan, industri Indonesia seharusnya mengerahkan diri, menjadi lebih menghadirkan banyak potensi. Terdapat banyak hal yang bisa memproduksi di Indonesia. Indonesia memiliki segalanya untuk memproduksi barang.